Bank DBS Indonesia Turunkan Suku Bunga Deposito Menindaklanjuti Imbauan BI
PT Bank DBS Indonesia merespon penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) dengan menurunkan suku bunga deposito. Keputusan ini selaras dengan imbauan Gubernur BI, Perry Warjiyo, kepada perbankan nasional untuk menurunkan suku bunga kredit dan deposito menyusul dua kali penurunan BI rate pada Januari dan Mei 2025, masing-masing sebesar 25 basis poin. Langkah ini bertujuan positif untuk menggairahkan konsumsi masyarakat dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
Djoko Soelistyo, Head of Investment and Insurance Product Bank DBS Indonesia, menegaskan komitmen bank untuk mengikuti arahan pemerintah. “Kalau mengenai suku bunga pemerintah meminta kita menyesuaikan, ya otomatis kita harus mengikuti. Kami yakin pemerintah memiliki niat positif dalam hal ini,” ujar Djoko saat ditemui di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Namun, penyesuaian suku bunga deposito di DBS Indonesia tidak bersifat menyeluruh. Natalina Syabana, Head of Segmentation and Liabilities Bank DBS Indonesia, menjelaskan bahwa penurunan suku bunga deposito disesuaikan dengan tenor dan jumlah dana yang didepositokan. “Kalau deposito ada (penyesuaian mengikuti BI rate), tapi tergantung sama amount dan tenornya juga,” kata Natalina.
Penurunan suku bunga terutama diterapkan pada deposito dengan tenor pendek dan jumlah dana yang relatif kecil. Sebaliknya, deposito bertenor panjang dan dengan jumlah dana besar masih ditawarkan dengan suku bunga yang lebih tinggi, bahkan mencapai 6 persen. Hal ini, menurut Natalina, mempertimbangkan kebutuhan likuiditas bank. Jika DBS Indonesia membutuhkan dana jangka panjang, bunga tinggi akan menjadi daya tarik bagi nasabah untuk menempatkan dana besar dalam deposito bertenor panjang.
Menariknya, meskipun suku bunga deposito telah diturunkan, Djoko mengamati bahwa belum terjadi pergeseran signifikan aliran dana nasabah dari deposito ke instrumen investasi lain. “Terus terang saya enggak melihat itu sih. Saya melihat pertumbuhan investasi kami dengan pertumbuhan deposito itu menurut saya sih sejalan,” tambahnya.
Bank DBS Indonesia menawarkan deposito dengan tenor 1, 3, 6, 9, dan 12 bulan, dengan penempatan dana mulai dari Rp 1 juta hingga lebih dari Rp 500 juta (berdasarkan informasi di laman resmi bank). Suku bunga terendah saat ini adalah 4 persen untuk penempatan Rp 1 juta hingga Rp 4,9 juta dengan tenor 1 bulan, sementara suku bunga tertinggi mencapai 5 persen untuk penempatan dana lebih dari Rp 500 juta dengan tenor 3 bulan.
Langkah DBS Indonesia ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Perry Warjiyo menekankan pentingnya penurunan suku bunga kredit agar penurunan BI rate berdampak nyata pada perekonomian. Meskipun suku bunga perbankan sudah mulai turun, namun penurunannya masih terbatas. Pada Mei 2025, suku bunga kredit perbankan nasional sedikit menurun menjadi 9,18 persen dari 9,19 persen di bulan sebelumnya. Demikian pula dengan suku bunga deposito tenor 1 bulan yang turun menjadi 4,81 persen dari 4,83 persen pada April 2025. BI berharap penurunan suku bunga kredit akan terus berlanjut untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.