Harga Bitcoin Stabil di Atas US$100.000: Konsolidasi Sehat atau Potensi Anjlok?
Harga Bitcoin pada awal Juni 2025 cenderung stabil di kisaran US$104.000 hingga US$106.000 (sekitar Rp1,69 miliar hingga Rp1,72 miliar per koin). Menurut Fyqieh Fachrur, analis dari Tokocrypto, pergerakan ini merupakan bagian normal dari siklus pasar investasi jangka panjang. Ia menjelaskan bahwa stabilisasi saat ini didorong oleh aksi ambil untung dari investor lama yang telah memegang Bitcoin sejak harga jauh lebih rendah.
Banyak investor memanfaatkan harga stabil ini untuk mengamankan keuntungan setelah bertahun-tahun menahan aset kripto tersebut. Kondisi pasar Bitcoin yang terhindar dari tekanan ekonomi makro turut berkontribusi pada stabilitas harga di atas US$100.000.
Fyqieh menilai, selama Bitcoin mampu bertahan di atas US$104.000 hingga US$105.000, fase konsolidasi yang sehat berpotensi mendorong harga menembus resistensi di level US$107.500. Namun, kekurangan katalis ekonomi besar hingga saat ini membuat volatilitas pasar kripto tetap rendah. US$107.500 menjadi titik krusial yang bisa membuka jalan menuju rekor harga baru.
Meskipun trennya positif, potensi penurunan harga tetap ada. Katalis eksternal, seperti rilis data ketenagakerjaan AS (khususnya laporan Non-Farm Payrolls) yang meleset dari ekspektasi, dapat memicu volatilitas dan mempengaruhi keputusan jual beli investor. Ketidakpastian seputar negosiasi dagang AS-Cina juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan.
Meskipun demikian, Fyqieh tetap optimistis Bitcoin akan bertahan di atas US$100.000. Hal ini didasarkan pada kekuatan struktur pasar, volume transaksi yang tinggi, dan antusiasme investor. Meskipun investor tetap waspada menjelang negosiasi dagang AS-Cina dan rilis data ketenagakerjaan AS, fundamental pasar Bitcoin dinilai masih solid.