Kabar duka menyelimuti dunia musik rock. Ozzy Osbourne, sang vokalis legendaris band heavy metal Black Sabbath yang dijuluki “Prince of Darkness,” dilaporkan telah meninggal dunia pada Selasa pagi waktu setempat, 22 Juli 2025. Kepergian ikon rock asal Inggris ini dikonfirmasi langsung oleh pihak keluarga, meninggalkan duka mendalam bagi para penggemar di seluruh dunia.
Band heavy metal yang menjadi rumah bagi Ozzy, Black Sabbath, bermula dari Birmingham, Inggris, pada akhir 1968. Empat pemuda kelas pekerja – Ozzy Osbourne (vokal), Tony Iommi (gitar), Geezer Butler (bass), dan Bill Ward (drum) – awalnya membentuk grup blues rock bernama Earth. Terinspirasi dari kehidupan pabrik dan suasana kelam lingkungan industri tempat mereka tumbuh, musik menjadi pelarian dan ekspresi diri mereka.
Perubahan signifikan terjadi ketika Geezer Butler, terinspirasi oleh penampakan mengganggu dari sebuah film horor, membawa ide lagu baru yang mengubah arah musikal band. Mereka beralih dari blues rock menjadi pencipta musik yang lebih berat dan atmosferik, menjadikannya tonggak lahirnya genre heavy metal. Identitas baru yang kelam dan menakutkan ini ditandai dengan pergantian nama menjadi Black Sabbath. Menurut Tony Iommi, nama “Black Sabbath” terdengar misterius, memberikan arah yang harus diikuti, bahkan diklaim sebagai antitesis The Beatles, meskipun mereka mengagumi band tersebut.
Black Sabbath kemudian diakui secara luas sebagai pionir utama dan pencipta genre heavy metal. Dengan gaya musik yang gelap, riff gitar yang berat, volume ekstrem, dan lirik yang kerap membahas tema seperti okultisme, perang, kematian, kegelisahan sosial, hingga konflik abadi antara baik dan jahat, mereka menciptakan paradigma baru dalam dunia rock. Keberhasilan album-album awal mereka seperti *Black Sabbath* dan *Paranoid* menjadi bukti nyata bagaimana mereka mewujudkan estetika inti heavy metal yang revolusioner.
Di balik musik yang kelam, aksi panggung liar Ozzy Osbourne menjadi catatan tersendiri dalam sejarah Black Sabbath. Ia dikenal sering memaki, meludahi, dan meneriaki penonton di barisan depan saat di puncak kariernya, menciptakan pengalaman konser yang tak terlupakan. Meskipun sempat dipecat pada tahun 1979 karena kebiasaan pribadinya yang berlebihan, sang “Prince of Darkness” kembali bersatu dengan Black Sabbath pada tahun 1997, menegaskan kembali posisinya sebagai ikon yang tak tergantikan.
Kepergian Ozzy Osbourne, seperti yang dilaporkan, tidak hanya menandai berakhirnya era bagi banyak penggemar, tetapi juga mengingatkan kembali pada warisan abadi yang ia ciptakan bersama Black Sabbath—sebuah band yang selamanya akan dikenang sebagai arsitek genre heavy metal.