Black Sabbath Tutup Perjalanan Legendaris di Konser Perpisahan “Back to the Beginning”, Ozzy Osbourne Beraksi Penuh Semangat Meski Duduk
Birmingham, Inggris – Era baru dalam sejarah musik heavy metal resmi ditutup pada Sabtu, 5 Juli 2025, saat legenda Black Sabbath menggelar konser perpisahan yang emosional bertajuk *Back to the Beginning* di Villa Park Stadium. Acara bersejarah ini menandai berakhirnya perjalanan panjang Ozzy Osbourne dan rekan-rekan bandnya dari panggung musik global, mengukuhkan status mereka sebagai ikon yang tak tergantikan.
Dalam penampilan yang mengharukan, Ozzy Osbourne, di usianya yang ke-76 dan tengah berjuang melawan penyakit Parkinson, tetap menunjukkan semangat sang legenda. Ia tampil bernyanyi dari kursi hitamnya, sesekali bertepuk tangan, melambaikan tangan, dan menampilkan ekspresi wajah khasnya yang liar, seolah tak lekang oleh waktu. “Jika Tuhan menghendaki saya melakukan pertunjukan itu, saya akan melakukannya,” ujarnya penuh keyakinan sebelum naik panggung, seperti dikutip dari *People*. Ozzy sendiri mengakui bahwa ia tidak melakukan aktivitas fisik intens selama tujuh tahun terakhir, namun ia optimistis dapat menuntaskan konser perpisahan ini. “Saya memiliki pelatih yang membantu orang kembali normal. Memang sulit, tetapi dia yakin bisa melakukannya untuk saya,” jelasnya, menunjukkan tekad baja.
Bersama Ozzy, pilar-pilar Black Sabbath lainnya seperti Tony Iommi (gitar), Geezer Butler (bass), dan Bill Ward (drum) membuka malam dengan serangkaian lagu ikonik yang menggema di seluruh stadion, termasuk “War Pigs” dan “Paranoid”. Konser ditutup dengan penampilan memukau lagu “Crazy Train”, mengakhiri set utama yang penuh energi. Saat lagu terakhir usai, hujan konfeti menghujani penonton yang serentak meneriakkan ‘Ozzy, Ozzy’ sebagai bentuk penghormatan. Momen unik terjadi saat Ozzy meninggalkan panggung; sebuah gambar Diogo Jota, pemain sepak bola Liverpool kelahiran Portugal yang dilaporkan meninggal dalam kecelakaan mobil bersama saudaranya, ditampilkan di layar lebar sebagai tribut.
Perjalanan karier Black Sabbath sendiri adalah sebuah epik. Dibentuk pada tahun 1968, band ini aktif hingga 2006, kemudian kembali mengguncang panggung musik dunia dari 2011 hingga 2017. Konser perpisahan di tahun 2025 ini digelar delapan tahun setelah periode aktif terakhir mereka. Momen tersebut menjadi reuni formasi asli Black Sabbath di hadapan ribuan penggemar, sebuah peristiwa yang belum terjadi dalam dua dekade terakhir. Ozzy Osbourne, penuh emosi, menyampaikan pesan perpisahan. “Ini lagu terakhir kami. Dukungan kalian telah memungkinkan kami menjalani gaya hidup yang luar biasa… terima kasih dari lubuk hati kami yang terdalam,” tuturnya. Di puncak klimaks konser, saat lagu terakhir menggema, Bill Ward, yang melepas bajunya saat menggebuk drum, dan Ozzy Osbourne, yang berdiri di singgasananya, meminta penonton untuk ‘menjadi gila’ di kesempatan terakhir yang tak terlupakan itu.
Konser perpisahan Black Sabbath semakin megah dengan dukungan luar biasa dari sejumlah musisi papan atas dunia. Barisan penampil pendukung termasuk raksasa seperti Metallica, Slayer, Pantera, Halestorm, Anthrax, dan Alice in Chains. Bahkan gitaris legendaris Guns N’ Roses, Slash, turut memeriahkan panggung dengan aksi panggungnya. Kehadiran para bintang ini tak lepas dari peran Tom Morello, gitaris Rage Against the Machine, yang bertindak sebagai kurator acara. Morello dan timnya sukses menghadirkan personel-personel kenamaan dari berbagai genre, seperti Billy Corgan (vokalis Smashing Pumpkins), Fred Durst (vokalis Limp Bizkit), Jonathan Davis (vokalis Korn), Travis Barker (drummer Blink-182), dan Chad Smith (drummer Red Hot Chili Peppers).
Lebih dari sekadar perayaan musik, konser *Back to the Beginning* juga memiliki misi mulia. Seluruh keuntungan dari penjualan tiket didonasikan kepada tiga lembaga sosial: Yayasan Cure Parkinson’s (sejalan dengan perjuangan Ozzy Osbourne), Rumah Sakit Anak Birmingham, serta Acorn Children’s Hospice, sebuah rumah sakit anak yang juga didukung oleh klub sepak bola Aston Villa.