Masa Depan Bojan Hodak di Persib: Harapan Bobotoh di Tengah Tantangan dan Realitas Pekerjaan Pelatih
Di tengah gejolak eksodus pemain yang melanda skuad Persib Bandung, harapan besar kini tercurah pada pundak pelatih kepala Bojan Hodak. Para Bobotoh, suporter setia Maung Bandung, sangat mendambakan agar juru taktik asal Kroasia ini tidak ikut meninggalkan klub kesayangan mereka. Tantangan usai meraih gelar juara Liga 1 musim lalu memang terasa kian berat bagi Persib, terutama karena Hodak dipastikan kehilangan sebagian besar kekuatan tim yang sukses merengkuh trofi.
Bojan Hodak sendiri adalah sosok vital di balik kesuksesan Persib dalam beberapa waktu terakhir. Ia bukan hanya seorang juru taktik ulung, tetapi juga arsitek yang berhasil memecahkan banyak rekor di klub berjuluk Maung Bandung ini. Kehilangan Hodak, di tengah upaya perombakan kekuatan tim, dikhawatirkan akan membuat Persib melangkah tanpa poros dan fondasi yang kuat, berpotensi menggoyahkan stabilitas klub di liga.
Meskipun para pemain silih berganti, Hodak selalu dipuji atas kemampuannya menjaga tim tetap disegani dan konsisten berada di papan atas liga. Pelatih kelahiran Zagreb ini masih terikat kontrak satu musim lagi bersama Persib, hingga tahun 2026. Besar harapan agar ia bisa bertahan lebih lama lagi, bahkan hingga menjelma menjadi legenda hidup klub.
Menanggapi harapan besar dari Bobotoh dan realitas yang dihadapinya, Hodak memberikan respons yang sarat pengalaman. Ia menjelaskan bahwa semua pelatih akan merasakan situasi serupa: “Kalian tahu, menjadi pelatih lebih mudah ketika meraih kemenangan. Mereka (para penggemar atau manajemen) bisa saja meminta dan berkata bahwa Anda bisa berada di klub selama 10 tahun.” Namun, realitasnya tak selalu seindah itu. “Tapi, ketika sudah kalah dalam dua atau tiga pertandingan, maka ucapan-ucapan ‘pelatih bodoh’ atau ‘pelatih out’ itu akan muncul, dan itu sangat normal dalam pekerjaan kami,” tegas Hodak.
Hodak menyadari betul bahwa suatu saat nanti, ia mungkin akan menghadapi fase sulit di mana Persib gagal meraih kemenangan atau terus menerus menerima hasil minor. Saat masa-masa sulit itu tiba, adalah hal yang wajar jika desakan agar ia angkat kaki dari klub bermunculan. Menurut mantan pelatih Kuala Lumpur City FC ini, itulah risiko inheren dari pekerjaannya yang harus ia hadapi. Masa depan yang panjang di sebuah klub hanya bisa terwujud ketika hasil di lapangan memang bagus dan dapat diterima. Sebaliknya, ketika hasil buruk datang, seruan untuk “pelatih out” akan masif.
Dengan satu musim tersisa dalam kontraknya, Hodak bertekad untuk bekerja secara maksimal demi Persib. Ia akan fokus membangun ulang kekuatan tim dan berupaya mempertahankan gelar juara Liga 1. Tak hanya itu, manajemen klub juga telah sepakat dengannya untuk segera melakukan regenerasi pemain, mengingat fakta bahwa skuad Persib saat menjadi juara musim lalu adalah salah satu yang tertua di liga. “Kami harus mempertahankan pemain yang ada, mendatangkan pemain yang diperlukan, dan memperbaiki posisi yang dibutuhkan. Jadi, ada banyak hal yang perlu dipikirkan dan itu tidak mudah,” pungkasnya, menjelaskan kompleksitas tugas yang menanti di depan.