Regulasi Revolusioner BRI Super League 2025-2026: Kuota Pemain Asing Hingga Pemain Muda Dibenahi
JAKARTA – Era baru sepak bola Indonesia siap menyambut kompetisi musim 2025-2026 dengan perubahan signifikan pada regulasi pemain. PT Liga Indonesia Baru (LIB), melalui Direktur Utama Ferry Paulus, mengumumkan pembaruan kuota pemain asing dan aturan pemain muda yang bertujuan meningkatkan daya saing klub-klub di kancah Asia. BRI Super League, nama baru untuk kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air yang sebelumnya dikenal sebagai BRI Liga 1, diharapkan menjadi magnet bagi talenta-talenta terbaik.
Salah satu terobosan paling mencolok adalah relaksasi aturan pemain asing. Mulai musim 2025-2026, setiap klub BRI Super League diperbolehkan mendaftarkan hingga sebelas pemain asing dari negara mana pun, tanpa lagi terikat kuota khusus Asia atau non-Asia. Meskipun demikian, dalam Daftar Susunan Pemain (DSP), hanya delapan pemain asing yang diizinkan masuk, dan kesemuanya boleh diturunkan dalam pertandingan. Ferry Paulus menegaskan bahwa tidak ada keharusan bagi klub untuk memenuhi kuota maksimal tersebut, memberikan fleksibilitas sesuai kebutuhan masing-masing tim.
Regulasi pemain asing ini merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi dalam tiga musim terakhir. Pada musim 2022-2023, aturan yang berlaku adalah 3+1 (tiga pemain bebas, satu dari Asia). Kemudian, pada musim 2023-2024, diubah menjadi 5+1 (lima pemain bebas, satu dari ASEAN). Musim 2024-2025 kembali mengalami penyesuaian, dengan delapan pemain asing boleh didaftarkan dan masuk DSP, namun hanya enam yang diizinkan bermain dalam satu pertandingan. Dengan regulasi baru ini, PT LIB berharap stabilitas aturan dapat tercipta, sehingga perubahan yang diterapkan ini menjadi regulasi permanen ke depannya.
Terkait alasan di balik peningkatan drastis kuota pemain asing, Ferry Paulus menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mendongkrak kemampuan klub-klub Indonesia dalam persaingan di level Asia. “Kita punya keinginan, tanpa mengesampingkan pemain lokal yang ada, kita juga sangat perlu untuk bisa bersaing di Asia. Oleh karena itu, boleh didaftarkan menjadi sebelas pemain,” tutur Ferry, menekankan keseimbangan antara pengembangan pemain lokal dan ambisi kontinental.
Selain pemain asing, regulasi pemain muda juga mengalami penyempurnaan demi keberlanjutan regenerasi sepak bola nasional. Pada musim 2025-2026, setiap klub diwajibkan mendaftarkan lima pemain U-23 yang lahir pada tahun 2003 atau setelahnya. Dari lima pemain tersebut, setidaknya satu di antaranya wajib bermain minimal 45 menit atau satu babak penuh. Aturan ini berbeda dari musim sebelumnya, di mana setiap klub harus menurunkan satu pemain U-22 sebagai *starter* minimal 45 menit.
Kompetisi BRI Super League musim 2025-2026 sendiri dijadwalkan akan dimulai pada 8 Agustus 2025. Pertandingan pembuka yang sarat gengsi akan mempertemukan dua tim besar, Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Kick-off ini akan menjadi penanda dimulainya era baru dengan regulasi yang diharapkan membawa kemajuan bagi sepak bola Indonesia.