BOGOR, RAGAMHARIAN.COM – Shockbreaker motor, terutama bagian belakang, memiliki usia pakai.
Jika sering bertemu jalanan yang tidak rata, shockbreaker bisa lebih cepat rusak atau mati, sehingga tidak dapat lagi meredam guncangan.
Jika bujet terbatas, lebih baik servis shockbreaker atau membeli produk aftermarket dengan harga murah?
Baca juga: Penyebab Umum Shockbreaker Bocor pada Sepeda Motor
Zafar, pemilik bengkel suspensi MZ Shockbreaker di Bogor, menyarankan bahwa jika bujet terbatas, lebih baik melakukan servis atau rekondisi pada shockbreaker bawaan pabrik, daripada membeli aftermarket yang murah.
“Terus menyetelnya (keras-empuk) enak kalau yang orisinal, dari bahan bakunya juga. Kalau aftermarket yang murah-murah, percuma, dalamannya juga kurang bagus,” kata Zafar kepada RAGAMHARIAN.COM, Jumat (4/7/2025).
Baca juga: Mengenal Jalan A-52, Jalur Rawan Lokasi Kecelakaan Diogo Jota
Zafar menjelaskan bahwa shockbreaker aftermarket yang murah biasanya memiliki harga di bawah Rp 1 juta, atau bahkan lebih murah lagi.
Malah, pengguna mungkin harus membawanya kembali untuk disetel, yang akan mengeluarkan biaya tambahan.
“Kecuali yang harganya lumayan (di atas Rp 1 juta). Itu kualitasnya lebih bagus, sesuai,” kata Zafar.
Untuk servis shockbreaker belakang, Zafar mematok harga mulai Rp 125.000 untuk skuter matik.
Namun, untuk Yamaha NMAX yang ganda, biasanya harus sekaligus mengganti as karena mudah baret.
“NMAX itu biasa asnya baret, mesti ganti. Itu biayanya Rp 450.000, sudah ganti as, ganti seal oli, dan setel rebound,” kata Zafar.