RAGAMHARIAN.COM – Pernah nggak kamu lagi asyik ngetik di Microsoft Word, tiba-tiba layar penuh dengan garis merah di bawah kata-kata yang kamu tulis? Rasanya kayak dinilai terus-menerus sama guru Bahasa Indonesia, ya? Padahal, kamu tahu betul kalau kata-kata itu nggak salah. Tapi si Word tetap saja menyalahkan.
Tenang, kamu tidak sendiri. Ribuan kalau bukan jutaan pengguna Windows 10 juga pernah mengalami hal yang sama. Di artikel ini, kita bakal bongkar cara menghilangkan garis merah di Word Windows 10. Tapi kita nggak cuma kasih solusi cepat, kita juga akan membahas latar belakang masalahnya, siapa yang paling terganggu, dan bahkan sedikit cerita lucu di baliknya.
Garis Merah Itu Apa, Sih?
Sederhananya, garis merah di bawah kata di Word muncul karena fitur pemeriksaan ejaan otomatis. Word akan menganggap sebuah kata “salah” jika tidak dikenali dalam kamus bahasanya.
Fitur Spell Checker: Si Pintar yang Kadang Terlalu Pintar
Microsoft Word punya fitur bernama Spell Checker, yang otomatis memeriksa ejaan dalam setiap kata. Masalahnya, fitur ini seringkali menganggap nama orang, istilah lokal, atau bahasa campuran sebagai kesalahan. Akhirnya, muncul tuh garis-garis merah yang mengganggu mata.
Kenapa Bisa Salah Bahasa?
Biasanya karena:
-
Bahasa default Word bukan bahasa Indonesia.
-
Kamu mengetik nama unik atau kata gaul.
-
Format dokumen Word diatur dari template bahasa lain, seperti Inggris.
Siapa yang Paling Tersiksa Karena Garis Merah?
1. Mahasiswa yang Lagi Ngetik Skripsi
Bayangkan kamu sedang fokus ngetik bab 3 metodologi. Eh, semua istilah penelitian dibilang salah sama Word. Makin lama lihat garis merah, makin pusing juga.
2. Penulis Proposal atau Surat Resmi
Kamu mungkin ingin dokumenmu tampak profesional, tapi garis merah membuatnya terlihat belum selesai. Kesannya, masih banyak typo, padahal sudah dicek berkali-kali.
3. Penulis Fiksi yang Suka Nama Karakter Aneh
Bayangkan kamu bikin nama tokoh “Zeyndrah” atau “Aqlior” – dijamin Word langsung ngamuk. Semua nama karakter kamu di bawahnya langsung dikasih garis merah kayak disuruh ganti ke “Zainuddin”.
Langkah Cepat: Cara Mematikan Spell Checker di Word Windows 10
Cara 1: Nonaktifkan Spell Checker Secara Global
-
Buka Word dan klik File.
-
Pilih Options.
-
Klik Proofing di sidebar kiri.
-
Hilangkan centang pada:
-
“Check spelling as you type”
-
“Mark grammar errors as you type”
-
-
Klik OK.
Hasilnya? Semua garis merah langsung lenyap seketika. Mata jadi adem, pikiran lebih fokus.
Cara 2: Hanya Nonaktifkan Spell Checker untuk Dokumen Tertentu
Kalau kamu nggak mau pengaturan berubah secara global, bisa juga begini:
-
Tekan Ctrl + A untuk blok semua teks.
-
Klik kanan → pilih Language → Set Proofing Language.
-
Centang Do not check spelling or grammar.
-
Klik OK.
Dokumen tetap bebas garis merah, tapi pengaturan Word secara umum tidak terganggu.
Cara 3: Ubah Bahasa Proofing agar Sesuai
Kadang masalahnya hanya karena Word menggunakan bahasa Inggris. Ganti saja ke Bahasa Indonesia:
-
Blok teks atau tekan Ctrl + A.
-
Klik tab Review.
-
Pilih Language → Set Proofing Language.
-
Pilih Bahasa Indonesia.
-
Klik OK.
Word akan memeriksa ejaan berdasarkan kamus Indonesia. Lumayan membantu buat kamu yang ngetik formal.
Tips Tambahan Buat yang Sering Pakai Word
Gunakan Template Tanpa Spell Checker
Kalau kamu sering ngetik jenis dokumen yang sama (misalnya laporan), bikin template khusus:
-
Buka dokumen baru.
-
Nonaktifkan spell checker seperti di atas.
-
Simpan sebagai template
.dotx
.
Setiap kali buka template itu, Word akan mewarisi pengaturan tersebut. Nggak perlu repot ulang-ulang.
Tambah Kata Unik ke Kamus
Kalau kamu sering pakai istilah tertentu, kamu bisa:
-
Klik kanan kata bergaris merah.
-
Pilih Add to Dictionary.
Word akan menganggap kata itu sebagai benar selamanya. Tapi hati-hati ya, jangan sampai kamu tambahkan kata yang memang salah tulis.
Trik Rahasia: Alternatif Anti-Gangguan
Kamu bisa bikin Word “bisu” dengan memilih bahasa yang tidak memiliki kamus di sistem, misalnya “Latin” atau “Bahasa Afrika”.
Kalau dokumen kamu nggak butuh fitur kompleks, WordPad bisa jadi solusi ringan dan bebas dari koreksi ejaan. Google Docs pun fleksibel dan bisa dimatikan spell checker-nya dengan cepat.
Tentu saja, garis merah itu ada tujuannya: membantu mengecek typo dan grammar. Tapi kalau kamu merasa sudah cukup percaya diri, kamu bisa menonaktifkannya sementara. Gunakan saat proses revisi atau sebelum pengumpulan.
Banyak contoh, seperti seorang mahasiswa komunikasi di Bandung pernah hampir mengirim skripsi dengan layout berantakan gara-gara garis merah membuat isi dokumen naik-turun ketika dikonversi ke PDF. Setelah garis merah dimatikan, dokumennya jauh lebih stabil.
Atau seorang penulis Wattpad mengganti nama karakter “Khairasyandra” jadi “Kara” karena tidak tahan melihat 150 kali garis merah. Sampai akhirnya dia tahu cara mematikan fitur spell checker dan menyesal udah ganti nama keren itu.
Perlukah Dinonaktifkan Selamanya?
Tidak selalu. Idealnya, kamu matikan saat sedang fokus menulis, lalu aktifkan kembali saat mengedit. Jadi kamu tetap bisa menjaga ejaan, tapi tidak terganggu saat sedang mengembangkan ide.
Masalah garis merah di Word memang terdengar remeh. Tapi ketika kamu sedang mengejar deadline, atau mengerjakan dokumen penting, hal kecil itu bisa mengganggu ritme kerja. Dengan memahami penyebab dan cara menonaktifkannya, kamu bisa kembali fokus pada yang paling penting: menyampaikan ide dan pesanmu dengan bebas dan jelas.
Jangan sampai garis merah membatasi kreativitasmu. Word itu alat, bukan guru pengoreksi tanpa ampun.