Chivu Gantikan Inzaghi? 4 Kejadian Ini Bisa Menimpa Inter Milan!

Avatar photo

- Penulis Berita

Jumat, 6 Juni 2025 - 07:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Christian Chivu Pelatih Inter Milan: 4 Dampak Mengejutkan yang Bisa Mengukir Sejarah Baru Nerazzurri Pasca-Era Simone Inzaghi

Ragamharian.com – Lembaran baru akan segera dibuka di kubu *runner-up* Liga Italia Serie A, Inter Milan. Setelah berpisah dengan pelatih Simone Inzaghi, yang telah menyumbangkan enam gelar penting bagi klub, Nerazzurri kini berada dalam fase krusial mencari sosok pengganti. Inzaghi sendiri disebut telah “kehabisan energi” setelah mengarungi musim yang ketat dan penuh tekanan di Eropa.

Dalam beberapa hari terakhir, nama pelatih Como 1907, Cesc Fabregas, sempat mencuat sebagai kandidat kuat di bangku kepelatihan Inter. Namun, tawaran tersebut dengan tegas ditolak oleh Presiden Como 1907 maupun Fabregas sendiri. Penolakan ini sontak membuat manajemen Nerazzurri kelabakan, mengingat batas waktu pengumuman pelatih baru untuk persiapan Piala Dunia Antarklub adalah 7 Juni 2025.

Setelah peluang Fabregas meredup, kini giliran nama pelatih Parma, Christian Chivu, yang menguat sebagai suksesor Simone Inzaghi. Kabar ini dikonfirmasi oleh jurnalis ternama Italia, Gianluca Di Marzio, yang bahkan menyebut Christian Chivu akan menjadi pelatih Inter berikutnya. Inter Milan kabarnya telah mengantongi “lampu hijau” dari Parma untuk menjalin kesepakatan final dan membawa Chivu kembali ke Appiano Gentile.

Pelatih asal Rumania berusia 44 tahun ini dianggap sebagai pilihan ideal oleh Oaktree dan sejumlah petinggi Inter Milan untuk melanjutkan warisan taktik Simone Inzaghi. Kemampuannya terbukti matang setelah sukses menukangi Parma di Liga Italia Serie A musim 2024/2025, bahkan berhasil meloloskan tim dari jurang degradasi meski baru mengawali debutnya di level tertinggi. Chivu juga sempat “membantu” Inter Milan meraih Scudetto musim ini dengan menahan imbang Napoli, meskipun Inter gagal memanfaatkan kesempatan tersebut dengan ditahan imbang Lazio di kandang sendiri.

Meski minim pengalaman dibanding Cesc Fabregas, Christian Chivu memiliki ikatan emosional yang jauh lebih dalam dengan Inter Milan. Sejak pensiun sebagai pemain, Nerazzurri-lah yang membuka bakat kepelatihan Chivu di tim usia dini. Ia menghabiskan tujuh tahun menangani akademi Inter Milan di berbagai tingkatan, bahkan berhasil membawa tim Primavera meraih Scudetto. Kedekatannya dengan klub, ditambah pengalamannya bermain untuk Inter Milan dari tahun 2007 dan menjadi bagian dari skuad Treble Winner 2010, membuatnya sangat mengenal seluk-beluk Inter Milan. Ikatan emosional ini menjadi keuntungan besar bagi manajemen, karena diharapkan tidak akan banyak mengubah filosofi yang ditinggalkan Inzaghi. Dengan sisa kontrak satu tahun di Parma, kepulangan Christian Chivu ke Appiano Gentile diprediksi tidak akan sulit.

Berikut 4 hal yang akan terjadi jika Christian Chivu menukangi Inter Milan:

1. Lahirnya Legenda Era Modern yang Melatih Inter Milan
Penunjukan Christian Chivu akan menciptakan sejarah baru di Inter Milan. Ia akan menjadi legenda “Treble Winner” pertama yang melatih tim utama Nerazzurri. Selama ini, Inter Milan lebih sering dilatih oleh nama-nama asing yang tidak memiliki ikatan emosional mendalam dengan klub, bahkan beberapa di antaranya adalah legenda klub rival seperti Antonio Conte, Simone Inzaghi, Roberto Mancini, hingga Leonardo. Meskipun legenda Inter seperti Beppe Baressi, Gabriele Oriali, dan Riccardo Ferri pernah menghiasi bangku cadangan, status mereka bukan Pelatih Kepala.

Kehadiran Chivu, yang bermain untuk Inter Milan dari 2007 hingga 2014 dan merupakan bagian integral dari skuad peraih tiga gelar tahun 2010, akan membawa warna baru di bawah kepemilikan Oaktree. Memang, Chivu bukanlah legenda pertama yang kembali melatih Inter; mendiang Luis Suarez telah lebih dulu melakukannya pada musim 1974-1975, serta pada tahun 1992 dan 1995. Namun, kegemilangan Suarez sebagai pemain legendaris “La Grande Inter” yang menyapu tiga Scudetto dan dua Piala Champions tidak menular ke karier kepelatihannya di Inter, tanpa memenangkan satu trofi pun. Pertanyaannya, apakah Christian Chivu akan “tertular sindrom legenda” ini, atau justru ia akan mendobrak sejarah baru dengan membawa Inter Milan meraih prestasi gemilang?

2. Kelanjutan Filosofi Taktik 3-5-2 yang Khas
Meskipun mengantongi lisensi kepelatihan UEFA Pro dan cenderung menerapkan formasi modern 4-3-3, Christian Chivu tidak “alergi” terhadap taktik 3-5-2 yang menjadi ciri khas Inter Milan di era Inzaghi. Pengalaman menukangi tim Primavera Inter Milan dengan formasi tersebut, ditambah keberaniannya memainkan 3-5-2 dalam delapan pertandingan terakhir bersama Parma yang terbukti sukses menyelamatkan mereka dari degradasi, menunjukkan adaptabilitas taktiknya.

Jika Chivu mengambil alih kendali Nerazzurri, diprediksi ia tidak akan banyak mengubah filosofi yang telah ditanamkan Simone Inzaghi dalam tim ini. Mayoritas karakter pemain Inter Milan saat ini juga sangat dikenal oleh Chivu, mengingat ia pernah berbagi lapangan latihan saat masih menukangi tim Primavera. Fakta ini juga membuatnya paling tidak telah mengantongi pelajaran berharga dari filosofi Simone Inzaghi. Apalagi Chivu adalah seorang legenda klub yang pernah merasakan berbagai momen pahit dan manis bersama Inter Milan sebagai pemain. Pengalamannya akan membuatnya dapat memahami dinamika tim peninggalan Simone Inzaghi dengan sudut pandang yang sama. Bagi Inter Milan, kehadiran Christian Chivu sangat menguntungkan karena tidak perlu merombak tim secara menyeluruh, melainkan hanya perlu melengkapi kebutuhan skuad musim depan.

3. Optimalisasi Pemain Muda dan Talenta Akademi
Jika pilihan jatuh kepada Christian Chivu, ini akan menjadi angin segar bagi para pemain muda Inter Milan. Nama-nama seperti Kristjan Asllani, Yann Bisseck, dan Sebastiano Esposito berpotensi mendapatkan peran lebih signifikan. Chivu sangat mungkin akan memaksimalkan peran para pemain muda bertalenta ini untuk menjadi tumpuan tim, seiring dengan berakhirnya masa para pemain senior pasca kekalahan telak di final Liga Champions. Pemain muda yang lebih bersemangat diharapkan dapat menambah energi dan ambisi tim dalam menatap kompetisi panjang.

Selain nama-nama di atas, Chivu juga diyakini akan memanggil pulang para pemain jebolan akademi Inter Milan yang sedang dipinjamkan. Francisco Pio Esposito, yang menjalani musim apik selama masa peminjaman di Spezia, kemungkinan besar akan menjadi bagian dari tim Chivu musim depan, mengisi peran yang mungkin ditinggalkan Marko Arnautovic atau Mehdi Taremi. Ia bersama Sebastiano Esposito bisa menjadi pelapis yang bagus untuk Lautaro Martinez dan Marcus Thuram, sekaligus menjawab kerinduan Inter Milan akan penyerang berdarah Italia yang tampil menonjol. Di lini tengah, Aleksandar Stankovic, putra legenda Dejan Stankovic, besar kemungkinan akan dipanggil pulang mengisi tim utama. Dengan pertumbuhan yang signifikan di Liga Swiss, ia layak untuk memulai di Serie A. Meskipun Inter Milan sudah memiliki Petar Sucic dan Kristjan Asllani, Chivu dapat memaksimalkan Aleksandar Stankovic sebagai suksesor Hakan Calhanoglu, mengingat Stankovic telah memahami karakter dan insting Chivu. Kombinasi keduanya bahkan telah menghasilkan trofi Scudetto Primavera dua musim lalu. Kini saatnya Aleksandar Stankovic dan Chivu melanjutkan pencapaian tersebut di level tertinggi untuk tim utama Inter Milan.

4. Minim Sorotan dan Tekanan Media yang Menguntungkan
Jika Christian Chivu mengambil alih kepelatihan Inter Milan, Nerazzurri kemungkinan besar akan minim sorotan dan tekanan media dibandingkan jika pelatih dengan nama besar yang datang. Sedikitnya pengalaman Chivu sebagai pelatih utama di klub besar memungkinkan timnya jauh dari sorotan berlebihan dan tekanan yang seringkali menyertai tim finalis Liga Champions dan *runner-up* Serie A.

Meskipun berstatus tim elit, kehilangan Simone Inzaghi menempatkan Inter Milan dalam posisi yang tidak lagi diunggulkan di berbagai kompetisi. Mendapat banyak keraguan justru bisa menjadi sisi positif yang bagus bagi Christian Chivu. Ia dapat lebih fokus mengembalikan mentalitas para pemain Inter Milan tanpa beban ekspektasi yang terlalu tinggi. Sebagai seorang legenda klub, Chivu juga berpotensi memberi energi positif di tengah keterpurukan setelah kekalahan menyakitkan di Final Liga Champions, memimpin timnya untuk membuktikan diri.

Berita Terkait

Ole Romeny: Gol Penentu! Profil & Fakta Menarik Bintang Timnas Indonesia
Kluivert Beri Wejangan Beckham Putra: Percaya Diri, Raih Mimpi!
Mir Kaget! Marini Absen, Honda Andalkan Joan di Aragon 2025
Prabowo Beri Pemain Timnas Rolex Ratusan Juta!
Timnas Indonesia Dapat Rolex Mewah Usai Makan Siang Prabowo
Timnas Indonesia Meroket di Ranking FIFA Usai Taklukkan Tiongkok
Jay Idzes Senang! Makan Siang Timnas Indonesia Bersama Prabowo
Timnas Indonesia vs China: Kejutan Susunan Pemain!

Berita Terkait

Sabtu, 7 Juni 2025 - 01:49 WIB

Ole Romeny: Gol Penentu! Profil & Fakta Menarik Bintang Timnas Indonesia

Jumat, 6 Juni 2025 - 23:34 WIB

Kluivert Beri Wejangan Beckham Putra: Percaya Diri, Raih Mimpi!

Jumat, 6 Juni 2025 - 23:00 WIB

Mir Kaget! Marini Absen, Honda Andalkan Joan di Aragon 2025

Jumat, 6 Juni 2025 - 22:18 WIB

Prabowo Beri Pemain Timnas Rolex Ratusan Juta!

Jumat, 6 Juni 2025 - 21:04 WIB

Timnas Indonesia Dapat Rolex Mewah Usai Makan Siang Prabowo

Berita Terbaru

Family And Relationships

Indra Priawan: Alasan Terharu Mau Urus Anak dengan Nikita Willy

Sabtu, 7 Jun 2025 - 05:41 WIB

Uncategorized

Marquez Bersaudara Dominasi FP1 Aragon 2025, Bagnaia Terpuruk!

Sabtu, 7 Jun 2025 - 04:24 WIB