Ciri-ciri Anda Tidak Puas dengan Kehidupan Pernikahan, Bisa Berakhir Perceraian

Avatar photo

- Penulis Berita

Kamis, 17 Juli 2025 - 10:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamharian.com JAKARTA – Pernikahan selalu disebutkan terasa hangat di awal namun lama kelamaan menjadi hambar bahkan rasa cinta bisa menghilang.

Mungkin saja Anda merasa aman dan nyaman dalam pernikahan, tapi tetap merasakan kekurangan dan kurang puas dengan kehidupan pernikahan Anda tersebut.

Padahal, rasa puas dengan kehidupan pernikahan Anda sangatlah penting sehingga bisa tetap menjaganya langgeng.

: Tren Pernikahan Outdoor Kian Menjamur di Semarang

Meski demikan, Anda kadang tidak menyadari bahwa sesungguhnya Anda merasa tidak puas dengan pernikahan itu sendiri.

Dilansir dari bolde, berikut ciri-ciri Anda tidak puas dengan pernikahan 1. Berada dalam Rutinitas, Bukan Romantis

Kehidupan sehari-hari Anda berjalan lancar, dan itu hal yang baik, bukan? Anda berdua memiliki peran yang sangat penting, dan segala sesuatu mulai dari mencuci pakaian hingga berbelanja bahan makanan dijalankan dengan presisi. Meskipun rutinitas bisa terasa nyaman, hal itu juga bisa berarti Anda kehilangan momen-momen spontan yang terhubung.

: : Miliarder Bill Gates Bawa Pacar ke Pernikahan Jeff Bezos, Siapa Dia?

2. Percakapan Berfokus pada Logistik

Saat mengobrol dengan pasangan, apakah sebagian besar membahas menu makan malam atau siapa yang akan menjemput anak-anak? Mengelola rumah tangga memang membutuhkan koordinasi, tetapi kapan terakhir kali Anda membicarakan impian dan ambisi? Percakapan yang hanya berfokus pada logistik dapat membuat hubungan terasa lebih seperti urusan bisnis. Luangkan waktu sejenak untuk mengingat bagaimana Anda dulu membicarakan harapan dan impian di awal hubungan. Mengulang topik-topik ini dapat memperbarui keintiman dan kepuasan emosional Anda.

Berfokus pada hal-hal sehari-hari dapat membuat Anda merasa seperti menjalani kehidupan yang paralel, alih-alih kehidupan bersama. Pastikan untuk bertanya kepada pasangan Anda tentang aspirasi mereka dan bagaimana mereka memandang masa depan Anda bersama. Percakapan ini dapat menghubungkan kembali Anda berdua pada tingkat yang lebih dalam. Pernikahan yang memuaskan melibatkan mimpi bersama, bukan hanya perencanaan bersama.

: : Ini Dia 10 Pesta Pernikahan Termahal di Dunia, Terbaru Jeff Bezos

3. Tidak Mau Repot-repot Mengatasi Pertengkaran

Anda bangga karena jarang bertengkar, tetapi mungkinkah itu berarti Anda menghindari diskusi penting? Selalu menjaga perdamaian mungkin terasa aman, tetapi justru dapat meninggalkan masalah yang belum terselesaikan di balik layar. Menurut Dr. Sue Johnson, seorang psikolog klinis yang dikenal karena karyanya dalam terapi yang berfokus pada emosi, konflik tidak hanya normal tetapi juga penting untuk hubungan yang sehat. Ia berpendapat bahwa mengatasi perselisihan justru dapat mendekatkan pasangan. Jika Anda menghindari konflik untuk menjaga perdamaian, Anda mungkin kehilangan kesempatan untuk berkembang dan kepuasan yang lebih besar.

Anda mungkin berpikir bahwa menghindari pertengkaran akan memperkuat hubungan Anda, tetapi itu tidak selalu benar. Ketika Anda tidak pernah mengatasi rasa frustrasi, rasa frustrasi tersebut dapat menumpuk, yang mengarah pada kebencian. Belajar terlibat dalam konflik yang sehat justru dapat meningkatkan keintiman emosional Anda. Latihlah diskusi terbuka tentang perselisihan kecil untuk membangun keterampilan Anda dalam menangani masalah yang lebih besar. Dengan cara ini, Anda tidak hanya menjaga perdamaian; Anda juga memelihara hubungan yang lebih memuaskan.

4. Menganggap Keintiman sebagai kewajiban

Keintiman fisik adalah bagian dari hidup Anda, tetapi terkadang terasa lebih wajib daripada menggairahkan. Anda mungkin mendapati diri Anda memperlakukannya hanya sebagai tugas lain yang harus diselesaikan, alih-alih momen untuk memperdalam hubungan Anda. Ketika keintiman menjadi rutinitas, ia dapat kehilangan nilai emosionalnya. Alih-alih menganggapnya sebagai kotak yang harus dicentang, pertimbangkan bagaimana Anda dapat menjadikannya pengalaman yang lebih bermakna. Perubahan perspektif ini dapat mengubah cara Anda memandang dan menghargai momen-momen tersebut.

Sangat mudah untuk terjebak dalam pola keintiman yang terasa mudah ditebak atau monoton. Mencoba hal-hal baru atau sekadar mendiskusikan preferensi Anda secara terbuka dengan pasangan dapat menyalakan kembali percikan yang hilang itu. Saat Anda merasa lebih nyaman dalam mengungkapkan keinginan, Anda mungkin menemukan kebahagiaan dan kepuasan yang lebih besar dalam kehidupan intim Anda. Ingat, ini bukan hanya tentang kuantitas; ini tentang kualitas. Beri diri Anda izin untuk mengeksplorasi dan memprioritaskan kenikmatan daripada rutinitas.

5. Merasa Pasangan sebagai Teman Sekamar Anda

Ada perbedaan antara tinggal bersama dan menjalin hubungan. Jika Anda merasa lebih seperti teman sekamar yang berbagi tugas daripada pasangan hidup, itu pertanda ada yang salah. Penelitian oleh Dr. Terri Orbuch, seorang psikolog yang memimpin studi longitudinal tentang pernikahan, menunjukkan bahwa pasangan yang terlibat dalam aktivitas bersama meningkatkan kebahagiaan pernikahan mereka. Ia menekankan bahwa melakukan aktivitas menyenangkan bersama dapat memperkuat ikatan Anda. Teman sekamar hidup bersama, tetapi pasangan membangun kehidupan bersama.

6. Merasa Tidak Dipahami

Meskipun pasangan Anda selalu ada untuk Anda secara fisik, Anda mungkin kehilangan dukungan emosional. Anda mungkin merasa ragu apakah Anda dapat berbagi perasaan terdalam tanpa dihakimi atau diabaikan. Sebuah hubungan seharusnya menjadi tempat yang aman di mana Anda dapat mengekspresikan kegembiraan dan ketakutan Anda. Jika Anda merasa hal ini kurang, mungkin sudah saatnya untuk membuka dialog tentang kebutuhan emosional Anda. Anda berhak merasa didengarkan dan didukung lebih dari sekadar aspek praktis kehidupan.

7. Lebih Suka Berkumpul dengan Teman-Teman

Mudah untuk memprioritaskan anak-anak, pekerjaan, dan komitmen sosial, tetapi bagaimana dengan pasangan Anda? Jika Anda terus-menerus memprioritaskan orang lain daripada pasangan, hal itu dapat menciptakan keretakan dalam hubungan Anda.

Menurut Dr. Jane Greer, seorang terapis keluarga dan penulis, pasangan yang meluangkan waktu untuk satu sama lain melaporkan kepuasan hubungan yang lebih tinggi. Dia menekankan bahwa mengutamakan hubungan terkadang penting untuk menjaga hubungan yang kuat. Ketika Anda terus-menerus memprioritaskan orang lain, kepuasan pernikahan Anda dapat menurun.

8. Tidak Saling Memuji

Anda mungkin merasa dihargai, tetapi Anda lupa kapan terakhir kali menerima pujian tulus dari pasangan. Kata-kata penegasan dapat bertindak seperti perekat yang memperkuat ikatan emosional di antara Anda. Pujian seharusnya menjadi bagian rutin dari interaksi Anda, bukan hal yang langka. Pujian mengingatkan Anda berdua tentang apa yang Anda kagumi dari satu sama lain, menjaga hubungan tetap kuat. Kurangnya apresiasi verbal mungkin mengindikasikan masalah yang lebih mendalam, yaitu meremehkan hubungan.

9. Merindukan Masa Lalu

Jika Anda sering mengenang “masa lalu yang indah”, itu mungkin menandakan ketidakpuasan dengan masa kini. Meskipun nostalgia bisa menenangkan, itu mungkin menunjukkan bahwa Anda merindukan masa ketika Anda merasa lebih puas. Renungkan apa yang telah berubah sejak saat itu dan pikirkan apa yang Anda rindukan. Mungkin itu spontanitas, kedekatan emosional, atau pengalaman bersama. Mengidentifikasi celah-celah ini dapat membimbing Anda untuk membuat perubahan yang berarti dan menghidupkan kembali rasa bahagia itu.

10. Tidak Benar-Benar Tertawa Bersama

Tertawa sering disebut sebagai obat mujarab, dan memainkan peran penting dalam hubungan yang memuaskan. Jika Anda tidak ingat kapan terakhir kali Anda dan pasangan tertawa lepas, itu pertanda buruk. Humor dapat mencairkan suasana, membuat tantangan lebih mudah dihadapi bersama. Humor juga menciptakan suasana positif yang menumbuhkan kehangatan dan ikatan. Berbagi tawa bisa menjadi cara yang efektif untuk meruntuhkan hambatan dan mendekatkan Anda.

11. Mengkhayal tentang Perubahan

Wajar jika Anda memiliki momen-momen di mana Anda bertanya-tanya bagaimana hidup akan berbeda jika segala sesuatunya berubah. Namun, seringnya khayal tentang hidup tanpa pasangan mungkin menunjukkan ketidakpuasan yang lebih mendalam. Meskipun pikiran-pikiran ini bisa menjadi cara normal untuk memproses perasaan, khayal ini juga dapat menyoroti area-area yang kurang memuaskan. Gunakan khayal ini sebagai alat untuk mengidentifikasi apa yang Anda lewatkan dalam hubungan dan mengeksplorasi bagaimana Anda dapat mencapai kepuasan yang lebih besar. Ketidakpuasan bisa menjadi ajakan untuk bertindak, yang mendorong perubahan dan diskusi yang diperlukan.

12. Tidak Yakin Seperti Apa Masa Depan

Dalam pernikahan yang memuaskan, Anda berdua harus memiliki visi yang jelas tentang ke mana arah tujuan Anda bersama. Jika rencana masa depan tampak samar atau belum diputuskan, itu mungkin merupakan tanda ketidakpuasan yang mendasarinya. Memiliki tujuan bersama memberi Anda berdua sesuatu untuk diusahakan, yang memperkuat ikatan Anda. Luangkan waktu untuk membahas apa yang Anda berdua inginkan dari masa depan dan bagaimana Anda dapat mencapainya bersama. Visi bersama dapat menghidupkan kembali kegembiraan dan tujuan dalam hubungan Anda.

13. Merasa Terjebak

Hubungan yang memuaskan seharusnya mendukung pertumbuhan dan perkembangan pribadi Anda. Jika Anda merasa stagnan atau kehilangan identitas dalam pernikahan, hal itu bisa menandakan adanya masalah. Kepuasan pribadi seringkali berkontribusi pada kebahagiaan hubungan secara keseluruhan. Dorong satu sama lain untuk mengejar minat, tujuan karier, atau keterampilan baru. Saling mendukung pertumbuhan dapat menghasilkan pernikahan yang lebih hidup dan memuaskan.

Berita Terkait

Andre Taulany Curhat Jarang Dihubungi Anak: Sedih & Kecewa?
Mendiang Mama Lauren Pernah Sindir Ahmad Dhani Penakut, Ramalannya 18 Tahun Silam Kini Terbukti
Andrew Andika Akui Sudah Tunangan dan Siap Menikah, Ini Faktanya!
9 Kebiasaan Tak Disadari Ini Menjauhkan Cinta yang Sebenarnya Anda Inginkan
Nikita Mirzani Ngotot Ogah Maafkan, Pihak Vadel Badjideh Singgung Soal Masih Terluka
Suami Idaman: 6 Kebiasaan Bikin Istri Merasa Dicintai & Aman
Zodiak Selasa 15 Juli 2025: Pisces Awas! Cancer Kecewa?
Verrell Bramasta Bela-belain Datang dari Karawang ke Ultah Gala Sky, Venna Melinda Singgung Kedekatan dengan Keluarga Fuji

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:25 WIB

Andre Taulany Curhat Jarang Dihubungi Anak: Sedih & Kecewa?

Kamis, 17 Juli 2025 - 10:44 WIB

Ciri-ciri Anda Tidak Puas dengan Kehidupan Pernikahan, Bisa Berakhir Perceraian

Kamis, 17 Juli 2025 - 09:06 WIB

Mendiang Mama Lauren Pernah Sindir Ahmad Dhani Penakut, Ramalannya 18 Tahun Silam Kini Terbukti

Rabu, 16 Juli 2025 - 13:51 WIB

Andrew Andika Akui Sudah Tunangan dan Siap Menikah, Ini Faktanya!

Rabu, 16 Juli 2025 - 05:55 WIB

9 Kebiasaan Tak Disadari Ini Menjauhkan Cinta yang Sebenarnya Anda Inginkan

Berita Terbaru

Home And Garden

Pohon Peneduh Estetik: 5 Pilihan Terbaik untuk Rumah Sejuk & Indah

Jumat, 18 Jul 2025 - 00:51 WIB