Ragamharian.com – James Gunn tidak menganggap Superman seharusnya “keren” atau dipopulerkan sebagai pahlawan yang bergaya.
Setelah menyutradarai film DCU Superman yang baru dirilis, Gunn memberikan pendapatnya tentang karakter Man of Steel.
Menurutnya, meskipun komik tahun 90-an bagus, mereka juga melakukan beberapa hal buruk terhadap pahlawan Metropolis tersebut.
Yaitu dengan mengubah penampilan Clark Kent. Menurutnya ini bukan ide terbaik yang dipikirkan para kreator komik di tahun 90-an.
Baca juga: Fakta-fakta Menarik dari Film Superman, Tayang 10 Juli di Indonesia
Gunn menyebutkan bahwa Superman seharusnya tidak keren dalam film atau bahkan komik karena bukan itu inti dari karakternya.
Hal itu disampaikan James Gunn saat wawancara dengan GQ bersama David Corenswet.
“Saya rasa orang-orang sering membayangkan Superman sebagai Pollyanna. Mereka (berkata), ‘Bagaimana caranya kita membuat Superman keren?'” ujarnya.
“Jadi, kalau tahun 90-an, mereka memberinya potongan rambut mullet. Tapi masalahnya, dia tidak keren,” sambungnya.
Baca juga: Superman Terbang Tinggi, Raup Rp 367 M di Penayangan Perdana
Menurutnya, inti dari Superman yang harus ditunjukkan bukan fisiknya, melainkan kebaikan hatinya.
“Dia baik. Dia sayang anak kecil. Dia ingin anak kecil menyukainya. Kurasa intinya adalah mengakui itu dan menerima itu,” ungkapnya.
Meskipun niat mereka memang untuk kebaikan karakter tersebut, mereka berusaha membuatnya terlihat keren tapi gagal.
Dalam berbagai penafsiran, pengulangan, dan pengenalan ulang yang tak terhitung jumlahnya yang terjadi pada karakter Kent, selalu ada beberapa perubahan pada penampilannya.
Beberapa penampilannya, seperti ide Zack Snyder untuk kostum Superman berkulit hitam, ide lainnya, seperti gaya rambut mullet pada Superman, menuai reaksi keras dan lelucon di internet.
Sebagai informasi, Pollyanna adalah film tahun 1960 yang mengisahkan seorang anak yatim piatu yang menghibur seluruh desa hanya dengan bersikap baik, ceria, dan optimis.
Sejak saat itu, kata tersebut digunakan untuk menggambarkan seseorang seperti Superman.
Terlepas dari stereotip, kiasan, atau upaya orang-orang untuk membuat Pahlawan Metropolis terlihat keren, James Gunn benar-benar seorang sutradara yang memahami karakternya lebih baik daripada siapa pun.
Itulah sebabnya Gunn memutuskan untuk menciptakan Superman versinya sendiri bersama David Corenswet.
Film Superman versi terbaru dari DC Studios mencatat capaian impresif di box office dengan meraih pendapatan sebesar 22,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 367 miliar pada sesi penayangan perdananya.
Angka tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang tahun 2025 sejauh ini, melampaui capaian Lilo & Stitch yang sebelumnya mengumpulkan 14,5 juta dolar AS pada sesi serupa.
Capaian ini juga menjadi rekor baru dalam karier sutradara James Gunn, melampaui rekor sebelumnya lewat Guardians of the Galaxy Vol. 3 yang mencetak 17,5 juta dolar AS di preview.