Inter Milan Resmi Tunjuk Cristian Chivu sebagai Pelatih Baru, Menggantikan Simone Inzaghi
Inter Milan secara resmi telah menunjuk Cristian Chivu sebagai pelatih baru tim utama, menggantikan posisi Simone Inzaghi. Kabar penunjukan ini disampaikan langsung oleh FC Internazionale Milano melalui situs web klub, menyatakan, “FC Internazionale Milano dengan senang menyambut Cristian Chivu sebagai pelatih tim utama. Dia telah menandatangani kontrak hingga 30 Juni 2027.” Penunjukkan ini menandai babak baru bagi Nerazzurri di bawah kepemimpinan mantan pemain legendaris mereka.
Keputusan Inter Milan untuk merekrut Chivu menyusul kepergian Simone Inzaghi, yang mengakhiri kebersamaan empat tahunnya dengan klub setelah gagal mempersembahkan trofi di akhir musim ini. Inzaghi, yang sebelumnya sukses membawa Inter meraih beberapa gelar, kini melanjutkan kariernya dengan bergabung bersama klub Arab Saudi, Al Ahli.
Sebelum keputusan akhir, Inter Milan sempat dikaitkan dengan beberapa nama besar di dunia kepelatihan, termasuk Cesc Fabregas dan Patrick Vieira. Namun, manajemen Inter pada akhirnya memilih Chivu, sosok yang tidak asing lagi bagi klub dan para penggemar, mengingat riwayatnya yang kuat bersama Nerazzurri sebagai pemain pada periode 2007 hingga 2014. Pemilihan ini menunjukkan kepercayaan klub pada Chivu, yang memiliki ikatan emosional dan pemahaman mendalam tentang filosofi Inter.
Profil dan Perjalanan Karier Cristian Chivu
Lahir di Resita, Rumania, pada 26 Oktober 1980, perjalanan sepak bola Cristian Chivu dimulai dari akar keluarga yang kuat, di mana ayahnya, Mircea, adalah seorang mantan pemain dan juga pelatih pertamanya. Karier profesionalnya meroket setelah memulai di CSM Resita dan kemudian Universitatea Craiova, sebelum petualangannya berlanjut ke Belanda untuk bergabung dengan Ajax Amsterdam pada tahun 1999. Di sana, ia mengukir sejarah sebagai kapten termuda klub, sekaligus meraih gelar liga, Piala Belanda, dan Piala Super Belanda.
Petualangannya di Italia dimulai pada 2003 bersama AS Roma, sebelum akhirnya berlabuh di Inter Milan pada 2007. Selama tujuh tahun berseragam biru-hitam, Cristian Chivu membuktikan dedikasinya di setiap 169 penampilan dan tiga golnya. Salah satu momen paling heroik yang mengukuhkan ikatannya dengan klub dan suporter terjadi pada 24 Maret 2010. Hanya 77 hari setelah mengalami patah tulang tengkorak dalam laga melawan Chievo Verona yang mengerikan, Chivu kembali ke lapangan mengenakan tutup kepala pelindung. Sundulan pertamanya saat itu disambut tepuk tangan meriah dari seluruh penjuru stadion, menjadi simbol ketangguhan dan loyalitasnya. Sejak momen tersebut hingga pensiun, Chivu selalu mengenakan helm pelindung di setiap pertandingan, dan hanya melepasnya saat merayakan gelar juara.
Bersama Inter Milan sebagai pemain, Chivu telah meraih sejumlah trofi bergengsi yang membuktikan dominasinya di kancah domestik maupun Eropa. Koleksi gelarnya meliputi tiga gelar Serie A, dua Coppa Italia, dua Supercoppa Italiana, satu trofi Piala Dunia Antarklub, dan yang paling prestisius, satu trofi Liga Champions pada musim 2009-2010.
Setelah gantung sepatu pada 2014, dedikasi Chivu terhadap Inter tak luntur. Ia langsung merintis karier kepelatihan di akademi Inter, mengasah kemampuannya dengan menangani tim U-14 hingga U-19, termasuk sukses meraih gelar Scudetto Primavera pada musim 2021-2022. Pengalaman pertamanya melatih tim senior datang pada Februari 2025, ketika ia mendapatkan kepercayaan untuk melatih tim Parma dan berhasil menyelamatkan mereka dari degradasi dengan mengumpulkan 16 poin dari 13 pertandingan.
Debut Cristian Chivu sebagai pelatih kepala Inter Milan akan tersaji di panggung global, yaitu Piala Dunia Antarklub 2025. Inter Milan berada di Grup E bersama Monterrey, Urawa Red Diamonds, dan River Plate. Laga perdana Inter Milan di bawah arahan Chivu dijadwalkan menghadapi Monterrey pada 18 Juni 2025, sebuah tantangan awal yang menarik bagi sang pelatih baru.