Cum Date Dividen PTBA ANTM TINS Hari Ini: Beli atau Jual Saham?

Avatar photo

- Penulis Berita

Jumat, 20 Juni 2025 - 06:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siap-siap! Tiga Saham Tambang BUMN ANTM, PTBA, dan TINS Tebar Dividen Jumbo, Ini Jadwal dan Rekomendasi Lengkapnya

Para investor saham di sektor pertambangan siap-siap! Tiga emiten tambang milik pemerintah, yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS), akan mengguyur dividen tunai kepada pemegang sahamnya. Bahkan, dua di antaranya menawarkan dividen dengan nilai jumbo. Hari ini, Jumat, 20 Juni 2025, menjadi tanggal *cum date* yang krusial bagi investor yang ingin memburu keuntungan dividen ini. Lantas, saham mana yang paling menarik untuk dikoleksi atau justru dilepas?

Keputusan pembagian dividen dari ketiga raksasa tambang ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2024. RUPST tersebut telah diselenggarakan pada Kamis, 12 Juni 2025.

Rincian Dividen per Emiten Tambang BUMN

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2024 senilai total Rp 3,6 triliun, atau setara Rp 151,77 per saham. Rasio pembayaran dividen (*dividend payout ratio*) ANTM mencapai 100%, angka yang konsisten dengan tahun buku 2023. Pada penutupan perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, harga saham ANTM berada di level Rp 3.330, mengalami penurunan 220 poin atau 6,20% dari hari sebelumnya. Dengan harga tersebut, dividen *yield* saham ANTM tercatat sebesar 4,56%.

Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 3,8 triliun, atau Rp 332 per saham, untuk tahun buku 2024. *Dividend payout ratio* (DPR) PTBA ditetapkan sebesar 75%, sama seperti tahun sebelumnya. Harga saham PTBA pada penutupan perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, tercatat Rp 2.990, turun tipis 30 poin atau 0,99%. Namun, dengan harga ini, dividen *yield* PTBA melesat tinggi mencapai 11,10%, menjadikannya salah satu yang paling menarik bagi pemburu dividen jumbo.

Tidak ketinggalan, PT Timah Tbk (TINS) turut membagikan dividen tunai sebesar Rp 474,65 miliar, atau sekitar Rp 63,73 per saham. Dengan rasio pembayaran dividen 40%, TINS menunjukkan komitmennya kepada investor. Pada penutupan perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, saham TINS ditutup di harga Rp 1.115, terkoreksi 35 poin atau 3,04%. Ini menghasilkan dividen *yield* sebesar 5,72% bagi pemegang saham.

Jadwal Penting Pembayaran Dividen ANTM, PTBA, dan TINS

Bagi investor yang tertarik memburu dividen dari ketiga emiten tambang ini, berikut adalah jadwal penting terkait pembayaran dividen tunai mereka:

Jadwal Pembayaran Dividen PTBA:
* *Cum Dividen* di Pasar Reguler dan Negosiasi: 20 Juni 2025
* *Cum Dividen* di Pasar Tunai: 24 Juni 2025
* *Ex Dividen* di Pasar Reguler dan Negosiasi: 23 Juni 2025
* *Ex Dividen* di Pasar Tunai: 25 Juni 2025
* *Recording Date*: 24 Juni 2025
* Pembayaran Dividen Tunai: 11 Juli 2025

Jadwal Pembayaran Dividen ANTM:
* *Cum dividen* di pasar reguler dan pasar negosiasi: 20 Juni 2025
* *Ex dividen* di pasar reguler dan pasar negosiasi: 23 Juni 2025
* Daftar pemegang saham yang berhak atas dividen: 24 Juni 2025
* Pembayaran dividen tunai: 11 Juli 2025

Jadwal Pembayaran Dividen TINS:
* *Cum Dividen* di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 20 Juni 2025
* *Ex Dividen* di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 23 Juni 2025
* *Recording Date*: 24 Juni 2025
* *Cum Dividen* di Pasar Tunai: 24 Juni 2025
* *Ex Dividen* di Pasar Tunai: 25 Juni 2025
* Pembayaran Dividen Tunai: 11 Juli 2025

Rekomendasi Saham dari Analis

Para analis pasar modal telah memberikan pandangan dan rekomendasi terhadap prospek ketiga saham tambang ini.

Menurut Oktavianus Audi, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas, prospek ANTM tetap solid. Pembagian dividen ANTM didukung oleh rencana belanja modal (*capex*) sebesar Rp 3,7 triliun yang masih dapat tertutupi oleh kas perusahaan dan lonjakan laba bersih 794% secara tahunan (YoY) pada kuartal I 2025, yang menjaga neraca keuangan tetap kuat. Untuk PTBA, pembagian dividennya selaras dengan rencana *capex* ambisius di tahun 2025 senilai Rp 7,2 triliun, meningkat tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Audi menilai ini cenderung dapat membuat PTBA tidak mencapai rasio pembayaran dividen 100%.

Sementara itu, TINS dipandang positif berkat pola historis pembagian dividen dan lonjakan laba bersih 363% YoY di tahun 2024. Secara keseluruhan, Audi melihat prospek kinerja keuangan ANTM dan TINS masih menjanjikan di tahun 2025. Hal ini didorong oleh kenaikan harga komoditas emas hingga US$ 3.120 per ons troi dan *rebound* harga timah ke US$ 35.000 per ton pada kuartal I 2025, seiring dengan meningkatnya ketidakpastian pasar, serta adanya proyek ekosistem kendaraan listrik (EV) dan hilirisasi. Tantangannya adalah potensi *oversupply* nikel. Namun, prospek PTBA cenderung tertekan akibat stagnansi harga batu bara dari US$ 124 menjadi US$ 104 per ton di akhir kuartal I, serta beban *capex* untuk proyek rel dan hilirisasi batu bara (Dimethyl Ether/DME) yang dapat menekan arus kas.

Berdasarkan analisisnya, Audi merekomendasikan beli untuk ANTM dengan target harga Rp 3.450 per saham, trading buy untuk TINS dengan target harga Rp 1.370 per saham, dan hold untuk PTBA dengan target harga Rp 3.100 per saham.

Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, menilai ANTM tetap menarik. Permintaan emas yang tinggi, potensi peningkatan permintaan nikel untuk EV, optimalisasi sektor ritel emas, dan ekspansi smelter nikel menjadi pendorong utama. Sementara itu, prospek PTBA sangat bergantung pada pergerakan harga komoditas batu bara, sehingga investor perlu memantau permintaan dari China dan India. Untuk TINS, fluktuasi harga komoditas timah juga menjadi faktor yang perlu dicermati. Indy merekomendasikan buy on weakness untuk ANTM dengan target harga Rp 3.800 – Rp 4.000 per saham, beli untuk PTBA dengan target Rp 3.100 per saham, dan speculative buy untuk TINS dengan target harga Rp 1.365 per saham.

Dukungan untuk ANTM juga datang dari Muhammad Wafi, Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), yang merekomendasikan buy on weakness dengan target harga di level *support* Rp 3.600 per saham. Praktisi Pasar Modal dan Founder WH-Project, William Hartanto, merekomendasikan beli untuk ANTM dengan target harga Rp 3.600 – Rp 3.800 per saham, serta beli untuk PTBA dengan target harga Rp 3.140 – Rp 3.300 per saham.

Berita Terkait

IHSG Anjlok ke 6907! PGEO, MDKA, UNVR Terjun Bebas
Konflik Israel-Iran Picu Lonjakan Harga Minyak Mentah?
Gelar RUPST, Jasa Armada Indonesia (IPCM) Bagikan Dividen Rp 125,16 miliar
Peter Sondakh Tunda Jual Saham Archi
Dividen Garuda Metalindo (BOLT) Susut, Hanya Bagikan Rp46,87 Miliar
Mandiri Jogja Marathon 2025: 9.200 Pelari, Pariwisata & ESG Terdongkrak
Mandiri Jogja Marathon 2025: Boost Pariwisata & Ekonomi Jogja
Rupiah Hari Ini: Menguat! Sentuh Level Rp 16.373 per Dolar AS

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 16:39 WIB

IHSG Anjlok ke 6907! PGEO, MDKA, UNVR Terjun Bebas

Jumat, 20 Juni 2025 - 15:49 WIB

Konflik Israel-Iran Picu Lonjakan Harga Minyak Mentah?

Jumat, 20 Juni 2025 - 15:29 WIB

Gelar RUPST, Jasa Armada Indonesia (IPCM) Bagikan Dividen Rp 125,16 miliar

Jumat, 20 Juni 2025 - 15:09 WIB

Peter Sondakh Tunda Jual Saham Archi

Jumat, 20 Juni 2025 - 15:04 WIB

Dividen Garuda Metalindo (BOLT) Susut, Hanya Bagikan Rp46,87 Miliar

Berita Terbaru

Politics

Iran vs Israel: Sejarah Konflik & Masa Depan yang Mencekam

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:30 WIB

Politics

KPK Periksa Gubernur Khofifah: Kasus Dana Hibah Jawa Timur

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:24 WIB

Entertainment

Patricia Gouw Unboxing Souvenir Mewah Pernikahan Al & Alyssa!

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:19 WIB

Autos

Mobil Bekas Murah Meriah? 10 Pilihan di Bawah 100 Juta!

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:14 WIB