Menguak Masalah Transmisi CVT Honda Brio: Sabuk Baja Putus dan Estimasi Biaya Perbaikannya
Transmisi otomatis Continuous Variable Transmission (CVT) dikenal luas karena kehalusan perpindahan giginya yang tanpa jeda. Fitur ini menjadi salah satu keunggulan utama yang ditawarkan pada berbagai model mobil Honda, termasuk Honda Brio. Dengan karakteristiknya yang mulus, pengalaman berkendara menjadi lebih nyaman tanpa adanya hentakan yang mengganggu. Namun demikian, kenyamanan ini kadang terusik oleh permasalahan pada transmisi CVT, seperti yang kerap terjadi pada Honda Brio.
Bagi pemilik Honda Brio, salah satu masalah transmisi CVT yang paling umum ditemukan adalah putusnya sabuk baja di dalamnya. Informasi ini dibagikan oleh Supriyanto, pemilik bengkel Rizky Auto yang memang spesialis dalam perbaikan transmisi matic, dalam perbincangannya dengan RAGAMHARIAN.COM. Menurut penuturannya, putusnya sabuk baja ini merupakan kasus yang cukup sering ditanganinya pada Honda Brio.
Proses perbaikan untuk masalah sabuk baja CVT yang putus ini bukanlah perkara mudah. Untuk mengganti sabuk baja, teknisi harus membongkar seluruh bagian transmisi. Pekerjaan ini menuntut tingkat ketelitian yang sangat tinggi, terutama untuk memastikan tidak ada serpihan sabuk baja yang tertinggal di dalam, yang bisa memicu masalah baru di kemudian hari. Oleh karena itu, pengerjaan penggantian sabuk baja ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, diperkirakan sekitar 3 hari.
Terkait biaya perbaikan, Supriyanto atau yang akrab disapa Ucup, yang bengkelnya berlokasi di Jl. Pulogebang, Jakarta Timur, membeberkan estimasinya. Untuk mengatasi sabuk baja CVT yang putus, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 8 juta. Harga tersebut sudah mencakup penggantian oli transmisi yang baru. Perlu diketahui, sabuk baja yang digunakan dalam perbaikan ini umumnya merupakan asli copotan dari mobil lain yang masih berfungsi baik. Jika ingin mendapatkan sabuk baja yang benar-benar baru dan original, pembeli harus membeli satu set transmisi utuh yang siap pasang, dengan kisaran harga yang jauh lebih tinggi, yaitu sekitar Rp 35 jutaan. Hal ini tentu menjadi pertimbangan signifikan bagi para pemilik Honda Brio yang menghadapi masalah serupa.