Ousmane Dembele: Ballon d’Or di Pikiran, Liga Champions di Hati
Penyerang Paris Saint-Germain (PSG), Ousmane Dembele, bersiap menghadapi final Liga Champions melawan Inter Milan di Allianz Arena, Munich, Jerman, Minggu dini hari WIB, 1 Juni 2025. Gelar Ballon d’Or tentu membayangi pikirannya, namun fokus Dembele tetap tertuju pada target utama: memenangkan Liga Champions bersama PSG.
Performa Dembele musim ini memang luar biasa. Ia menjelma menjadi salah satu pemain terbaik Eropa, mencetak 30 gol di semua kompetisi – rekor impresif yang mencakup 24 gol dalam rentang waktu Desember hingga Maret. Torehan gol yang spektakuler ini telah menempatkannya sebagai kandidat kuat peraih Ballon d’Or 2025. Apalagi, pemenang penghargaan bergengsi ini kerap dikaitkan dengan kesuksesan di Liga Champions. Tahun lalu, Rodri meraihnya setelah menjuarai Euro 2024 dan Liga Premier bersama Manchester City, sementara Lionel Messi menjadi pemenang di tahun sebelumnya.
Namun, bagi Dembele, ambisi individu berada di urutan kedua setelah ambisi tim. “Sebagai pemain PSG, yang terpenting adalah membawa pulang trofi Liga Champions,” tegasnya kepada ESPN. “Ballon d’Or ada di pikiran saya, tapi fokus saya tetap pada tim.”
Perubahan signifikan dalam mentalitas tim PSG terjadi sejak Januari. Dembele merasakan semangat juang yang tinggi di dalam tim. “Kami ingin terus melaju dan meraih kemenangan. Kami sangat bersemangat untuk pertandingan ini,” ujarnya, menggambarkan antusiasme skuad asuhan Luis Enrique.
Menjelang laga puncak melawan Inter Milan, Dembele mengakui kekuatan lawan. “Inter Milan adalah tim hebat yang layak berada di final. Mereka tangguh, tahu cara bertahan dan menyerang,” akunya. Meskipun demikian, pemain berusia 28 tahun ini mengaku telah mempersiapkan diri dengan matang. “Sejak kecil, saya sudah bermimpi bermain di pertandingan sebesar ini,” tambahnya dengan penuh antusias.
Ia menekankan pentingnya fokus tim, baik secara individu maupun kolektif, untuk meraih hasil maksimal di final. Harapannya, PSG dapat menampilkan performa fantastis dan mengangkat trofi Liga Champions.
Transformasi Dembele musim ini sungguh menakjubkan. Setelah enam tahun yang kurang memuaskan di Barcelona dan musim debut yang kurang impresif di PSG (hanya mencetak tiga gol dalam 26 pertandingan Ligue 1 musim lalu), ia menjelma menjadi mesin gol. Total, ia telah mencatatkan 48 penampilan dengan 33 gol dan 13 assist di semua kompetisi. Kontribusinya di Liga Champions pun signifikan, dengan delapan gol dan empat assist dalam 14 pertandingan.
Pelatih PSG, Luis Enrique, memuji Dembele habis-habisan. “Dia mencetak gol, mengumpan, berjuang, bertahan – itulah mentalitas seorang pemimpin sejati,” pujinya. Menurut Enrique, Dembele menunjukkan kepemimpinan melalui teladannya. “Sangat menyenangkan bagi saya membimbing Ousmane, memberinya kepercayaan diri dan mengembangkan kualitasnya,” tambah pelatih asal Spanyol tersebut.
Peran Dembele menjadi semakin krusial setelah kepergian Kylian Mbappe ke Real Madrid musim panas lalu. Kepergian Mbappe menyusul kepergian Lionel Messi dan Neymar, yang selama ini membentuk trio penyerang maut PSG. Namun, tanpa trio tersebut, PSG justru menemukan kekuatan baru sebagai sebuah tim yang solid. Kapten Marquinhos mengungkapkan, “Ini tentang menjadi sebuah tim, bukan sekadar kelompok individu. Saya jatuh cinta dengan tim ini. Sungguh menyenangkan menjadi bagian dari skuad ini.”
PSG kini berambisi meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lima tahun lalu, mereka mencapai final di bawah asuhan Thomas Tuchel, namun gagal meraih trofi setelah dikalahkan Bayern Munich. Menaklukkan Inter Milan di Allianz Arena akan mengukuhkan Les Parisien sebagai tim Prancis kedua yang meraih gelar Liga Champions setelah Marseille pada tahun 1993.
Pilihan Editor: Revolusi PSG di Bawah Luis Enrique