Debut Pahit Shafira Devi Herfesa di Piala Dunia Catur Wanita 2025 Batumi
Batumi, Georgia – Pecatur putri andalan Indonesia, Shafira Devi Herfesa, mengawali perjalanannya di ajang bergengsi FIDE Women’s World Cup atau Piala Dunia Catur Wanita 2025 di Batumi, Georgia, dengan hasil yang kurang menggembirakan. Dalam pertandingan pertamanya yang digelar pada Minggu, 6 Juli 2025, Shafira harus mengakui keunggulan lawannya.
IM Tirta Chandra Purnama, pelatih Shafira, mengungkapkan kepada *Tempo* pada Senin, 7 Juli 2025, bahwa Shafira dipaksa menyerah di langkah ke-59. Dalam pertarungan sengit tersebut, Shafira berhadapan dengan Grandmaster Wanita (WGM) Nurgyul Salimova asal Bulgaria, seorang pecatur tangguh dengan ELO 2.385 yang menempati unggulan ke-41. Menurut Tirta, Nurgyul membuka permainan dengan formasi Sisilia yang agresif.
Kekalahan Shafira, terang Tirta, berakar dari kekeliruan krusial dalam pemilihan varian langkah catur. Kesalahan ini berakibat fatal, membuat posisi Shafira tertekan dan memaksanya bermain dalam mode yang jauh lebih defensif. Menariknya, Nurgyul Salimova sendiri sempat melakukan kekeliruan di langkah ke-28 (hitam), sebuah kesempatan emas yang seharusnya bisa dimanfaatkan Shafira untuk meraih keunggulan.
Sayangnya, di momen krusial langkah ke-29, Shafira justru membuat kesalahan beruntun. Ia memilih memakan buah lawan dengan kuda, padahal seharusnya dengan bidak atau pion. Menurut Tirta, pilihan langkah dengan bidak akan memberikan posisi yang jauh lebih nyaman dan unggul bagi Shafira. Kekeliruan dalam memanfaatkan blunder lawan ini, seperti saat Shafira memutuskan menjalankan menterinya alih-alih bidak, mengubah alur pertandingan yang seharusnya bisa menguntungkannya.
Persiapan Shafira dan timnya menuju Piala Dunia di Georgia sudah dilakukan dengan matang, termasuk sering berlatih dengan pembukaan Sisilia. Namun, Tirta menyoroti bahwa dalam tinjauan ulang di Georgia, banyak varian yang seharusnya bisa memberikan kemenangan tipis justru cenderung berakhir imbang. Tirta juga menduga bahwa ada faktor non-teknis yang turut memengaruhi performa Shafira, seperti rasa tegang atau gugup, mengingat ini adalah pertandingan perdana Shafira di kompetisi sekelas FIDE Women’s World Cup. “Saya maklumi itu semua,” ujar Tirta.
Shafira sendiri, dengan ELO 2.167, berhasil melaju ke FIDE Women’s World Cup setelah menjuarai Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 di Mongolia. Ia ditemani oleh rekannya, Evi Yuliana (Rating 1.975), yang hadir dengan status pemain *wild card* berkat partisipasinya di Olimpiade Catur 2024 di Budapest, Hungaria. Evi juga telah melakoni pertandingan pertamanya dan harus mengakui keunggulan IM Tsolakidou Stavroula (2.428), pecatur asal Yunani yang memiliki rating ELO jauh lebih tinggi.
Meskipun menelan kekalahan di awal, perjuangan Shafira Devi Herfesa belum berakhir. Pada Senin, 7 Juli 2025, pukul 15.00 waktu Georgia, Shafira kembali berhadapan dengan Nurgyul Salimova dalam pertandingan keduanya. Jika Shafira berhasil memenangkan laga ini, ia akan mendapatkan kesempatan untuk melakoni pertandingan penentu di hari ketiga. Namun, jika kembali kalah, Shafira harus merelakan langkahnya terhenti dan gugur dari turnamen bergengsi ini.
