Karangan bunga duka cita berjejer rapi di kediaman keluarga Arya Daru Pangayunan di Jalan Munggur, Jomblang, Janti, Kapanewon, Banguntapan, Kabupaten Bantu, Yogyakarta, Selasa (7/8).
Arya Daru ditemukan tewas pagi ini dengan kondisi muka dan kepala tertutup lakban di sebuah kamar kos, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.
Beberapa karangan bunga di antaranya datang dari alumni Fakultas Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM), angkatan 2005.
Diketahui Arya Daru merupakan alumni FISIP Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada 2005.
“Turut Berduka Cita Atas Wafatnya Sahabat Kami Arya Daru Pangayunan. Keluarga Alumni Ilmu Hubungan Internasional UGM (KAHIGAMA),” tulis karangan bunga tersebut.
Di Kemenlu sendiri, pria 39 tahun ini menjabat sebagai Fungsional Diplomat Ahli Muda, Direktorat Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negri RI. Ia sudah memiliki seorang istri dan 2 orang anak.
Ayahnya adalah Subaryono, pernah menjadi dosen Fakultas Teknik Geodesi.
Saat kumparan mendatangi rumah duka, belum ada pihak keluarga yang berkenan diwawancara. Seorang pihak keluarga mengatakan, saat ini istri korban tengah dalam perjalanan ke Jakarta.
Diplomat Arya di Mata Teman SMA
Ardhi Iswansyah, teman semasa SMA Arya Daru, mengenang sosok tersebut, saat melayat ke rumah duka.
“Kami teman satu sekolah dulu di SMA Muhammadiyah 1. Kami angkatan lulus tahun 2005,” kata Ardhi.
Ardhi mengatakan dia berkontak terakhir dengan Arya sekitar satu minggu yang lalu. Baik semasa SMA maupun hingga bertugas sebagai diplomat, Arya dikenal sosok yang baik.
“Bahkan mungkin bisa dibilang termasuk dari segi pendidikan dia termasuk pintar ya anaknya. Buktinya dia masuk UGM ambil HI. Terus prestasi di pekerjaan kita melihat dari Instagramnya, dia termasuk yang moncer,” jelasnya.
Lanjutnya, dua minggu yang lalu mereka juga berkomunikasi lantaran ada guru yang meninggal dunia.
“Dia termasuk salah satu yang ikut urunan (berdonasi),” katanya.