Badai ‘Cancel Culture’ Terpa DJ Panda: Puluhan Jadwal Manggung Ambyar Akibat Polemik Kehamilan Erika Carlina
Gelombang ‘cancel culture’ kini tengah menerpa karier DJ Panda, Giovanni Surya Saputra, menyusul polemik kehamilan yang juga menyeret nama Erika Carlina. Imbas kontroversi ini begitu nyata: puluhan kontrak penampilan sang DJ mendadak dibatalkan, mengguncang jadwalnya di kancah hiburan malam.
Meskipun DJ Panda telah berupaya meredakan situasi dengan menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf secara terbuka, respons publik justru kian memanas. Tekanan sosial dari warganet memuncak, mengubah kontroversi daring menjadi sanksi nyata yang memporak-porandakan jejak karier Giovanni Surya Saputra di industri hiburan.
Langkah tegas pun diambil berbagai pihak. Sejumlah klub malam dan *event organizer* serentak mencoret nama DJ Panda dari daftar pengisi acara. Bahkan, ajang bergengsi WJP Festival 2025 di Medan, yang sebelumnya telah mengonfirmasi kehadirannya, turut membatalkan kontrak. Gelombang pembatalan tak hanya menimpa acara besar, melainkan juga jadwal rutin di berbagai tempat hiburan malam. Skala dampak ini kian meluas ketika kolaborasi yang dinanti-nanti dengan Nathalie Holscher pun kandas. Nathalie, yang sebelumnya terlibat dalam video parodi bertema kehamilan bersama DJ Panda yang sempat viral, memutuskan mundur demi menjaga profesionalisme dan menghindari polemik berkepanjangan.
Ini bukan sekadar kabar burung; daftar panjang pembatalan menjadi bukti nyata beratnya sanksi sosial yang diterima DJ Panda. Berikut adalah 14 klub malam dan *event* yang telah membatalkan penampilannya:
* Black Owl – Surabaya
* Brexit – Jakarta
* HW Atlas – Bali
* Hexagon – Banjarmasin
* Tembak Langit – Batam
* Cabin – Bogor
* The Venus – Palembang
* Angles Wing Indonesia – Balikpapan
* Angles Wing – Samarinda
* Odette – Malang
* Radar Space
* Gold Dragon – Bekasi
* Amavi – Medan
* Holywings
Gelombang pembatalan masif ini sontak memicu beragam reaksi di jagat maya. Di satu sisi, banyak warganet menyambut baik dan mendukung langkah tegas para penyelenggara acara, menganggapnya sebagai konsekuensi logis. Komentar seperti, “Luar biasa efek cancel-nya. Harusnya bisa dari awal bertanggung jawab dengan tenang, bukan tunggu viral dulu baru klarifikasi,” dari akun @intanwinda_ mencerminkan pandangan ini. Namun, tak sedikit pula yang bersuara, menyerukan agar publik tidak serta-merta menjatuhkan vonis, bahkan menyebut fenomena ini sebagai ‘cancel culture’ yang berlebihan. “Kita nggak tahu kebenaran 100 persen, jangan jadi hakim sosial,” pungkas @reynaldh_, mewakili suara-suara yang menyerukan kebijaksanaan.
Hingga artikel ini diturunkan, DJ Panda belum memberikan respons lanjutan terkait daftar panjang pembatalan yang menimpa dirinya. Ia hanya sempat mengunggah video klarifikasi yang telah disaksikan lebih dari 9,4 juta kali di berbagai platform media sosial. Namun, nasib jadwal manggungnya yang kini berantakan akibat kontroversi ini masih menanti pernyataan resmi dari sang DJ.