Grup Djarum Resmi Akuisisi Saham Medikaloka Hermina (HEAL) senilai Rp 1,04 Triliun: Peluang Emas di Sektor Kesehatan Indonesia?
Investasi senilai Rp 1,04 triliun baru saja mengguncang pasar saham Indonesia. PT Dwimuria Investama Andalan, entitas investasi Grup Djarum, resmi mengakuisisi 559.185.300 saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dengan harga Rp 1.875 per saham. Langkah berani ini menunjukkan kepercayaan besar terhadap potensi sektor kesehatan di Indonesia dan memicu pertanyaan: apakah ini saatnya untuk membeli atau menjual saham HEAL?
Keputusan Grup Djarum disambut positif oleh Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), Iing Ichsan Hanafi. Ia melihatnya sebagai katalis pertumbuhan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. “Semakin banyak korporasi yang berinvestasi di sektor ini, semakin besar peluang peningkatan mutu dan layanan fasilitas kesehatan,” ujar Iing. Indonesia, dengan jumlah penduduk yang besar dan jumlah rumah sakit yang masih terbatas (sekitar 3.100), memiliki potensi pasar yang sangat besar di sektor ini. Menurut Iing, peluang pengembangan masih terbuka lebar, terutama untuk pemerataan fasilitas kesehatan di luar Pulau Jawa.
Pandangan optimistis juga datang dari Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin. Ia menilai langkah Grup Djarum sangat strategis. “Populasi yang besar, rasio tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk yang rendah, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan menjadi indikator kuat potensi sektor ini,” jelasnya. Pertumbuhan GDP per kapita dan cakupan BPJS Kesehatan yang luas semakin memperkuat daya tarik investasi di sektor rumah sakit. Wijayanto menambahkan bahwa kualitas layanan yang masih belum merata di beberapa rumah sakit menjadi peluang besar bagi institusi yang dikelola secara profesional, seperti yang mungkin dilihat Grup Djarum sebagai potensi bisnis jangka panjang.
Investasi Grup Djarum di Hermina bukanlah fenomena terisolasi. Tren ini mencerminkan pandangan sejumlah konglomerat Indonesia yang melihat sektor kesehatan sebagai investasi strategis. Dato Sri Tahir (Grup Mayapada) dengan tujuh rumah sakit Mayapada Hospital, Mochtar Riady (Grup Lippo) melalui PT Siloam International Hospitals Tbk yang mengelola 41 rumah sakit dan 25 klinik, serta Boenjamin Setiawan (Kalbe Group) dengan jaringan 26 rumah sakit Mitra Keluarga, telah membuktikan daya tarik sektor ini.
Langkah Djarum semakin memperkuat tren investasi besar-besaran di sektor kesehatan Indonesia. Dengan prospek pertumbuhan yang menjanjikan, sektor ini tampaknya akan terus menarik minat investor baik dalam maupun luar negeri. Namun, pertanyaan mengenai strategi investasi ideal – membeli atau menjual saham HEAL – tetap menjadi pertimbangan personal bagi setiap investor, memerlukan analisis dan pertimbangan risiko yang matang.