DKFT Incar 3,4 Juta Ton Nikel: Akuisisi IUP Digenjot!

Avatar photo

- Penulis Berita

Selasa, 17 Juni 2025 - 19:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

## Central Omega Resources (DKFT) Bidik Pertumbuhan Penjualan Bijih Nikel 30,77% di 2025

PT Central Omega Resources Tbk (DKFT), emiten pertambangan nikel, optimistis menatap masa depan. Perseroan menargetkan peningkatan kinerja signifikan dengan proyeksi pertumbuhan penjualan bijih nikel sebesar 30,77% di tahun 2025, mencapai 3,4 juta ton. Angka ini merupakan lompatan besar dibandingkan target 2,6 juta ton pada tahun 2024. Seluruh produksi bijih nikel DKFT dikhususkan untuk pasar domestik, melayani smelter-smelter pengolahan nikel dalam negeri.

Kinerja DKFT di kuartal I-2025 cukup menjanjikan. Perseroan telah membukukan penjualan nikel sebanyak 932.014 ton. Pencapaian ini sangat kontras dengan kuartal I-2024 di mana DKFT belum mencatatkan penjualan akibat keterlambatan penerbitan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) oleh pemerintah. Direktur Central Omega Resources, Andi Jaya, menjelaskan bahwa target penjualan 2025 masih bersifat konservatif, mengingat proses revisi RKAB yang sedang berlangsung. RKAB yang berlaku saat ini, diterbitkan Kementerian ESDM pada pertengahan 2024, menetapkan volume penjualan 2,95 juta ton per tahun untuk periode 2024-2025. Sebagian target penjualan 2024 pun dialokasikan (carry over) ke tahun 2025.

Upaya revisi RKAB, yang membutuhkan penyelesaian dokumen pendukung seperti studi kelayakan dan analisis dampak lingkungan (Amdal), sedang dijalankan. Kepastian revisi RKAB ini akan berdampak signifikan pada penyesuaian target penjualan DKFT. Selain revisi RKAB, DKFT juga aktif berupaya meningkatkan cadangan dan kapasitas produksi melalui akuisisi Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan tambang nikel lain.

Direktur Central Omega Resources, Feni Silvan Budiman, mengungkapkan bahwa DKFT tengah melakukan _due diligence_ terhadap beberapa IUP nikel di berbagai wilayah Indonesia. Namun, hingga saat ini belum ada kesepakatan akuisisi. Prioritas DKFT bukan pada kuantitas IUP, melainkan kualitas perusahaan tambang yang meliputi aspek legalitas dan teknis pertambangan. Dana _capital expenditure_ (capex) sebesar Rp 200-300 miliar, yang bersumber dari kas internal perusahaan, telah disiapkan untuk mendukung rencana akuisisi ini.

Analis menilai target penjualan DKFT realistis meskipun harga nikel cenderung melemah di tahun 2025. Muhammad Wafi dari Korea Investment and Sekuritas Indonesia menyatakan hal tersebut, mengingat cadangan nikel DKFT yang cukup besar. Berdasarkan laporan JORC April 2025, DKFT memiliki sumber daya nikel sebanyak 183 juta ton (62 juta ton saprolit dan 121 juta ton limonit), serta cadangan nikel sebesar 93 juta ton (18 juta ton saprolit dan 76 juta ton limonit). Namun, DKFT perlu mengantisipasi volatilitas harga nikel global melalui strategi seperti kontrak jangka panjang dengan pelanggan dan peningkatan efisiensi. Wafi juga menilai rencana akuisisi IUP akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi DKFT, dengan catatan seleksi yang ketat dan perhitungan matang.

Saham DKFT saat ini diperdagangkan dengan valuasi yang relatif murah, dengan rasio Price to Earning Ratio (PER) sebesar 3,9 kali. Meskipun demikian, harga saham DKFT yang telah mencapai level tinggi berpotensi mengalami koreksi. Muhammad Wafi memperkirakan harga wajar saham DKFT di level Rp 500 per saham. Pada penutupan perdagangan Selasa (17/6), saham DKFT berada di level Rp 472 per saham, melesat 122,64% sejak awal tahun (ytd). Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, merekomendasikan _trading buy_ saham DKFT dengan _support_ Rp 460 per saham, _resistance_ Rp 500 per saham, dan target harga Rp 530-555 per saham.

Berita Terkait

CDS Indonesia Meroket! Sentimen Global Jadi Biang Kerok?
Wall Street Berdarah! The Fed & Iran Bikin Pasar Saham AS Anjlok
Investasi Saham Pemula: Panduan Lengkap Raih Untung Maksimal
Harga Minyak Terbang Tinggi! Brent Sentuh US$75, WTI Juga Naik
Emas Menguat! Rekomendasi Saham Produsen Emas Potensi Cuan
Ekspor CPO: Pakar Hukum Pidana Kritik Pengembalian Kerugian Negara
Gila! Kekayaan Pemain Bola Ini 40x Lipat Beckham
IHSG Hari Ini: Antisipasi FOMC, Saham Pilihan Rabu

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 02:55 WIB

CDS Indonesia Meroket! Sentimen Global Jadi Biang Kerok?

Rabu, 18 Juni 2025 - 02:25 WIB

Wall Street Berdarah! The Fed & Iran Bikin Pasar Saham AS Anjlok

Rabu, 18 Juni 2025 - 01:20 WIB

Investasi Saham Pemula: Panduan Lengkap Raih Untung Maksimal

Rabu, 18 Juni 2025 - 00:35 WIB

Harga Minyak Terbang Tinggi! Brent Sentuh US$75, WTI Juga Naik

Selasa, 17 Juni 2025 - 23:55 WIB

Emas Menguat! Rekomendasi Saham Produsen Emas Potensi Cuan

Berita Terbaru

Sports

Adesanya Meradang! Jagoan UFC Ini Jadi Musuh Bebuyutan?

Rabu, 18 Jun 2025 - 03:35 WIB

Finance

CDS Indonesia Meroket! Sentimen Global Jadi Biang Kerok?

Rabu, 18 Jun 2025 - 02:55 WIB

Sports

Bojan Hodak: Kode Keras Bertahan di Persib Bandung?

Rabu, 18 Jun 2025 - 02:50 WIB