Dolar AS Terancam? Bank Sentral Dunia Tinggalkan Greenback

Avatar photo

- Penulis Berita

Senin, 30 Juni 2025 - 14:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dolar AS Terpuruk: Ketegangan Geopolitik dan Kebijakan Trump Goyahkan Status “Safe Haven”

Pamor dolar Amerika Serikat (AS) tengah meredup. Meningkatnya ketegangan geopolitik global dan kebijakan kontroversial pemerintahan Trump semakin menggoyahkan statusnya sebagai aset safe haven. Hal ini terlihat jelas dari penurunan tajam indeks dolar AS (DXY) dan tren diversifikasi cadangan devisa global yang meninggalkan greenback.

Pada Senin, 30 Juni 2025 pukul 14.20 WIB, indeks DXY tercatat di angka 97,08, mengalami penurunan 0,32% secara harian dan anjlok 10,39% secara year-to-date (ytd). Pelemahan ini merupakan yang terdalam sejak awal tahun, sekaligus menunjukkan kontradiksi dengan citra dolar AS sebagai tempat berlindung aman di tengah ketidakpastian global. Ironisnya, DXY justru melemah ketika ketegangan global meningkat, seperti yang terlihat pada bulan April pasca pengumuman kebijakan tarif Trump yang membuat DXY sempat berada di bawah 100 bp. Meskipun sempat pulih di pertengahan Mei setelah penundaan kebijakan tarif tersebut, DXY kembali tertekan di bulan Juni, dipicu oleh eskalasi konflik Timur Tengah. Serangan Israel ke Iran, dan keterlibatan AS dalam konflik tersebut, mendorong DXY ke titik terendah tahun ini di angka 97. Meskipun ada wacana gencatan senjata, ketidakpastian tetap membayangi, membuat greenback tetap fluktuatif di sekitar level 97.

Sentimen negatif terhadap dolar AS semakin menguat. Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengungkapkan kekhawatiran investor terhadap kebijakan dan tindakan kontroversial Trump. “Investor khawatir akan kebijakan dan tindakan Trump yang kontroversial,” ujarnya kepada Kontan pada Kamis, 26 Juni 2025. Lukman memprediksi, tanpa adanya perbaikan dalam tiga tahun kepemimpinan Trump ke depan, volatilitas ekonomi AS dan global akan terus menekan dolar AS. Ia menambahkan bahwa sentimen utama yang mempengaruhi adalah kebijakan tarif Trump, serta tren dedolarisasi dan diversifikasi cadangan devisa ke aset lain.

Pandangan Lukman diperkuat oleh survei Official Monetary and Financial Institutions Forum (OMFIF) terhadap 75 bank sentral dunia. Survei tersebut menunjukkan meningkatnya minat diversifikasi cadangan devisa akibat melemahnya fundamental ekonomi global yang selama ini bertumpu pada globalisasi dan dominasi dolar AS. Laporan OMFIF tertanggal 24 Juni 2025 menyebutkan bahwa 60% bank sentral yang disurvei berencana mendiversifikasi portofolio mereka dalam dua tahun ke depan sebagai respons terhadap proteksionisme, ketegangan geopolitik, dan kebijakan yang tidak stabil. Survei ini juga menunjukkan penurunan persentase dolar AS dalam portofolio cadangan devisa, dari 18% pada 2024 menjadi hanya 5%.

Data International Monetary Fund (IMF) menunjukkan tren serupa. Proporsi cadangan devisa global dalam dolar AS terus menurun, dari 65,36% pada 2016 menjadi 57,80% pada 2024. Lukman melihat ini sebagai indikasi lunturnya ketahanan dolar AS sebagai safe haven, terutama mengingat semakin intensifnya diversifikasi dari dolar AS. Ia memproyeksikan bahwa hingga akhir tahun, ketahanan dolar AS masih bergantung pada arah kebijakan Trump. Jika tidak ada perkembangan positif, terutama mengenai kebijakan tarif, DXY berpotensi menyentuh level 90-92 bp.

Berita Terkait

MITI Ekspansi! Anak Usaha Kantongi Izin Eksplorasi Pasir Silika
TAPG Panen Dividen: Rp 751 Miliar Masuk Kantong Triputra Agro!
ARCI Gandeng Macmahon: Garap Potensi Tambang Bawah Tanah Lebih Dalam!
Top 10 Pasar Saham Dunia: Dominasi AS, China Nomor Berapa?
Rekomendasi Saham 27 Agustus: Potensi Cuan & Prediksi IHSG Akurat!
Saham Bank Raksasa Anjlok: Analis Ungkap Penyebab & Prospek!
SR023 vs Deposito: Ekonom Ungkap Keunggulan & Cara Investasi Online
ADRO, TOBA, MIDI: Peluang Trading Rabu Ini? Analisis Teknikal Saham

Berita Terkait

Rabu, 27 Agustus 2025 - 13:51 WIB

MITI Ekspansi! Anak Usaha Kantongi Izin Eksplorasi Pasir Silika

Rabu, 27 Agustus 2025 - 12:20 WIB

TAPG Panen Dividen: Rp 751 Miliar Masuk Kantong Triputra Agro!

Rabu, 27 Agustus 2025 - 12:07 WIB

ARCI Gandeng Macmahon: Garap Potensi Tambang Bawah Tanah Lebih Dalam!

Rabu, 27 Agustus 2025 - 11:10 WIB

Top 10 Pasar Saham Dunia: Dominasi AS, China Nomor Berapa?

Rabu, 27 Agustus 2025 - 07:40 WIB

Rekomendasi Saham 27 Agustus: Potensi Cuan & Prediksi IHSG Akurat!

Berita Terbaru

Cara Mengakses Kembali Kata Sandi X yang Lupa dengan Mudah (Pokok.id)

Teknologi

Cara Mengakses Kembali Kata Sandi X yang Lupa dengan Mudah

Jumat, 19 Sep 2025 - 09:31 WIB

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Hiburan

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Rabu, 3 Sep 2025 - 19:23 WIB

Hiburan

Seru Banget! Nonton Menaklukkan Suku Barbar Drama Cina

Selasa, 2 Sep 2025 - 08:39 WIB