JAKARTA, RAGAMHARIAN.COM – Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan pimpinan DPR RI telah menerima Surat Presiden (Surpres) terkait calon duta besar untuk negara sahabat dan organisasi internasional.
Hal ini dikatakan Puan dalam Rapat Paripurna dengan agenda Laporan Komisi XI DPR RI tentang Pembahasan Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Deputi Gubernur BI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).
“Pimpinan dewan telah menerima surat dari Presiden RI nomor R3 tanggal 1 Juli 2025 hal permohonan pertimbangan bagi calon duta besar LBPRI untuk negara sahabat dan organisasi internasional,” kata Puan, Kamis.
Puan menuturkan, setelah menerima Surpres, pihaknya menugaskan Komisi terkait untuk membahas nama-nama calon dubes tersebut secara rahasia.
Baca juga: Rapat Paripurna DPR Hanya Diikuti 71 Anggota DPR, ke Mana yang Lain?
Nantinya, hasil pembahasan komisi tersebut disampaikan kepada pimpinan DPR untuk selanjutnya diteruskan kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Hasil pembahasan komisi terkait dilaporkan kepada pimpinan DPR dan pimpinan DPR menyampaikan hasil pembahasan komisi terkait kepada Presiden secara rahasia,” ucap Puan.
Puan pun meminta persetujuan seluruh fraksi di DPR RI yang hadir dalam rapat paripurna atas mekanisme pembahasan tersebut.
Lalu, anggota dewan serempak mengungkapkan persetujuan.
Baca juga: Hari Ini, DPR Disebut Akan Bacakan Surpres Calon Dubes RI di AS
“Berkenaan dengan itu, kami meminta persetujuan rapat paripurna untuk menugaskan Komisi I untuk membahas surat Presiden tersebut. Apakah dapat disetujui?” tanya Puan kepada wakil rakyat yang hadir.
“Setuju,” jawab mereka.
Sebagai informasi, 12 pos kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) saat ini tidak memiliki duta besar definitif, beberapa di antaranya adalah KBRI Amerika Serikat, KBRI Jerman, KBRI Jepang, KBRI PBB di New York, dan KBRI di Jenewa.
Menteri Luar Negeri Sugiono mengakui bahwa kekosongan posisi dubes tersebut merupakan kesalahan Kemenlu.
Baca juga: Komisi I Akan Gelar Fit and Proper Test Calon Dubes RI untuk AS
“Terima kasih bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian. Concern-nya memang benar, saya kira ini juga kesalahan kami sehingga proses ini tidak berlangsung dengan cepat dan smooth,” ujar Sugiono dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Senin (30/6/2025).
Sugiono menerangkan bahwa kekosongan yang terjadi pada saat ini tidak terlepas dari sulitnya mencari sosok calon dubes RI.
Penunjukannya pun harus diperhitungkan secara matang, karena setiap dubes akan menjalankan tugas strategis.
“Dalam rangka mencari duta besar ini tidak mudah, semuanya harus kita hitung dan kita perhatikan, ada kompetensi. Memang tidak mudah mencari duta-duta besar sekelas Pak Arif Havas Oegroseno atau siapa. Jadi perlu waktu dan Alhamdulillah semua prosesnya sudah bisa kami selesaikan di Kemlu,” ungkap Sugiono.