Jangan Anggap Remeh! Inilah Berbagai Dampak Buruk Jika Sepeda Motor Jarang Melakukan Tune Up
KLATEN, KOMPAS.com – Sepeda motor, sebagai kendaraan yang diandalkan dalam mobilitas sehari-hari, memerlukan perawatan rutin agar performanya tetap prima. Salah satu perawatan krusial yang sering terabaikan adalah *tune up*. Aktivitas *tune up* bukan sekadar servis biasa; ia merupakan serangkaian penyetelan dan perawatan komponen yang bertujuan mengembalikan performa motor mendekati kondisi barunya.
Mengabaikan perawatan ini dapat berujung pada berbagai masalah serius, mulai dari penurunan performa, pemborosan bahan bakar, hingga risiko kerusakan jangka panjang. Lantas, apa saja dampak umum yang akan terjadi jika motor jarang atau bahkan tidak pernah di *tune up*? Seorang ahli bengkel motor mengungkap rinciannya.
Gio, pemilik bengkel Giovani Motor Cawas, Klaten, menjelaskan bahwa motor yang jarang mendapatkan *tune up* akan mengalami penurunan performa mesin yang signifikan. “Bisa saja performa mesin terasa kurang bertenaga, putaran mesin pincang, atau akselerasi jadi lambat dan tidak responsif. Bahkan, motor bisa sulit menyala, terutama di pagi hari,” ungkap Gio kepada Kompas.com, Senin (2/6/2025).
Lebih lanjut, dampak lain yang mungkin tidak disadari oleh pemilik motor adalah peningkatan konsumsi bahan bakar. Menurut Gio, performa mesin yang menurun akibat absennya *tune up* berdampak langsung pada efisiensi bahan bakar. “Pembakaran yang tidak sempurna akibat menurunnya kemampuan busi dan penumpukan kerak karbon pada injektor akan membuat konsumsi BBM menjadi lebih boros, bahkan bisa mencapai 20 hingga 30 persen,” jelasnya. Ini tentu akan menguras dompet Anda lebih dalam.
Selain pemborosan bahan bakar, kelalaian dalam *tune up* juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada komponen vital motor. Penumpukan kotoran pada saringan udara, misalnya, akan mengganggu suplai udara ke ruang bakar, mengotori busi, dan bagian ruang pembakaran lainnya. Kondisi ini, jika dibiarkan, akan memicu kerusakan komponen lebih kompleks. “*Tune up* memerlukan biaya kecil dan bersifat pencegahan. Namun, bila diabaikan, bisa merusak komponen lebih kompleks, sehingga biaya servis bisa membengkak berkali-kali lipat dari biaya *tune up*,” tegas Gio.
Tak hanya itu, aspek keamanan berkendara juga menjadi pertaruhan. Motor yang tidak terawat cenderung memiliki risiko keamanan yang lebih tinggi saat dikendarai. Bahaya seperti rem blong atau mesin mogok mendadak di jalan raya bisa saja terjadi, mengancam keselamatan pengendara dan pengguna jalan lainnya.
Melihat berbagai risiko di atas, penting untuk mengetahui kapan waktu ideal melakukan *tune up*. Untuk menjaga performa dan keamanan motor Anda, Gio menyarankan *tune up* dilakukan secara rutin. “Idealnya, *tune up* motor dilakukan tiap 3.000–4.000 Km atau 2 sampai 3 bulan sekali, tergantung pemakaian,” pungkasnya. Perawatan berkala ini adalah investasi kecil untuk mencegah masalah besar di kemudian hari.