Ejen Ali The Movie 2: Misi Satria, Kejutan & Review Jujur!

Avatar photo

- Penulis Berita

Minggu, 22 Juni 2025 - 06:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Alhamdulillah, kemarin saya mendapatkan kesempatan istimewa menyaksikan *screening* perdana Ejen Ali The Movie 2: Misi Satria. Sebagai penggemar setia serial animasi Malaysia ini sejak kemunculannya di layar kaca, momen itu serasa pulang ke rumah setelah penantian panjang. Duduk di tengah keramaian studio yang dipenuhi tawa dan sorak-sorai, dari anak-anak hingga orang dewasa yang tak kalah antusias, meyakinkan saya bahwa ini bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah pengalaman yang akan teruk.

Dan memang demikian. WAU Animation dan Primeworks Studios sekali lagi menegaskan bahwa animasi berkualitas tinggi tidak mengenal batas usia; ia diperuntukkan bagi siapa pun yang mendambakan narasi penuh makna, visual memukau, dan rangkaian aksi pemicu adrenalin.

Sinopsis Singkat, Tapi Sarat Teknologi

Ali, yang kini bukan lagi anak kemarin sore, dipercayakan sebagai pilot proyek eksperimental terbaru M.A.T.A.: SATRIA, sebuah kostum zirah yang memadukan teknologi mutakhir dengan kecerdasan buatan revolusioner. Desain kostum ini tak hanya meningkatkan kekuatan fisik Ali, namun juga merevolusi cara seorang agen muda seperti dirinya beroperasi di medan laga. Setiap kemunculan SATRIA di layar menegaskan satu hal: ini bukan lagi Ejen Ali yang kita kenal. Ini adalah versi ‘turbo’ yang siap menggebrak.

Visual yang Tajam, Musik yang Menggugah

Mari kita acungkan jempol tinggi-tinggi untuk tim animasi. Kualitas visual dalam film Ejen Ali The Movie 2 sungguh luar biasa, sangat tajam dan ekspresif; dari pantulan kilauan armor SATRIA hingga detail cahaya Kota Cyberaya yang terasa semakin hidup dan berdimensi. Gerakan karakter begitu dinamis dan mengalir, mengubah setiap pertempuran menjadi tontonan yang intens dan mendebarkan.

Penggarapan musik latarnya pun tak kalah memukau. Lagu “Hanya Kamu” dari M. Nasir, misalnya, bukan sekadar pengisi *soundtrack*, melainkan jembatan emosi yang begitu pas antara narasi visual dan hati penonton. Melodi lain seperti “Penjuara” dan “Teman Sejati” turut memperkaya nuansa, menghidupkan tema persahabatan, pengorbanan, dan semangat perjuangan dengan sentuhan emosional. Namun, patut disayangkan bahwa beberapa momen emosional terasa datang begitu cepat, kurang didahului *build-up* yang memadai. Jika penempatan lagu-lagu ini lebih strategis, barangkali dampaknya akan jauh lebih mengguncang hati – serupa dengan efek “Kita Jaga Kita” dari film pertama yang sanggup membuat bulu kuduk merinding dan mata berkaca-kaca.

Pahlawan Baru, Musuh Lama, dan Dilema Moral

Meskipun sarat akan aksi, Ejen Ali The Movie 2 tetap berupaya menyuguhkan tema-tema yang mendalam. Perjalanan pertumbuhan Ali sebagai pemimpin muda menjadi benang merah yang menyentuh hati. Konflik internal, beban tanggung jawab, hingga dilema dalam mengambil keputusan sulit, semua menjadi menu harian bagi karakter Ali yang kini terasa lebih matang.

Neonimus, sang penjahat utama, pada awalnya terlihat sangat menjanjikan. Namun, begitu identitasnya terungkap hanya sebagai pion dari sebuah organisasi misterius, narasi terasa sedikit kehilangan bobot. Ini berbeda dengan Niki dari film pertama, yang memiliki kedalaman emosional dan berhasil memancing simpati penonton dalam diam. Neonimus, meskipun menghadirkan banyak aksi, sayangnya kurang “meninggalkan jejak” yang berarti di hati. Meskipun demikian, dinamika hubungan Ali dengan Alicia dan Rizwan menambah kekayaan interaksi antar karakter. Ada ketegangan, kepercayaan, dan percikan emosi yang berhasil membuat alur cerita tetap hidup dan menarik.

Tak diragukan lagi, sorotan utama film ini jatuh pada penampilan kostum SATRIA. Desainnya bukan hanya keren, melainkan juga menyisipkan elemen budaya yang halus dan unik. Setiap fitur SATRIA bagai *level* baru dalam sebuah permainan video: dari mode terbang yang gesit, pertahanan otomatis yang sigap, hingga kekuatan super yang berpotensi membalikkan keadaan di medan tempur. Setiap kali kostum itu aktif, rasanya seolah saya ikut terjun ke dalam layar. Anak-anak di studio tak jarang bersorak kecil tiap kali Ali beraksi heroik, bahkan saya pribadi – yang biasanya cenderung tenang dan kalem – pun terpancing untuk turut bertepuk tangan di adegan klimaks yang memukau.

Suasana di dalam studio dipenuhi tawa renyah, jerit kekaguman, dan tepukan riuh. Namun, saat tirai kredit mulai bergulir, keheningan bermakna menyelimuti ruangan. Penonton terdiam sejenak, seolah mencerna setiap adegan. Beberapa anak tampak merenung, mungkin membayangkan betapa beratnya menjadi seorang pahlawan seperti Ali. Sementara itu, beberapa orang tua tersenyum tipis, menunjukkan kepuasan.

Secara pribadi, saya meninggalkan studio dengan perasaan campur aduk – senang, bangga, namun terselip sedikit rasa kecewa. Film ini memang cemerlang secara teknis, namun sentuhan emosionalnya terasa belum sepenuhnya mengguncang. Ini sama sekali bukan berarti film ini buruk, melainkan jika dibandingkan dengan film pertamanya, ‘daya pukul’ emosionalnya terasa sedikit lebih ringan.

Nilai yang Bisa Diambil

Film Ejen Ali The Movie 2 juga menanamkan pelajaran berharga. Keberanian sejati bukan hanya tentang menghadapi musuh dari luar, tetapi juga tentang mengakui dan menerima kelemahan diri sendiri. Teknologi tercanggih pun akan hampa tanpa diimbangi hati yang bijaksana dalam penggunaannya. Dalam setiap krisis, kerja sama tim dan kepercayaan antar individu adalah kekuatan sejati yang tak tergantikan. Terakhir, tanggung jawab adalah beban yang berat, seringkali datang sebelum kita merasa siap. Namun, menerima dan memikulnya adalah bagian tak terpisahkan dari proses pendewasaan.

Secara keseluruhan, Ejen Ali The Movie 2: Misi Satria adalah sebuah mahakarya dari negeri jiran yang pantas diperhitungkan di kancah perfilman global. Meski tidak sepenuhnya sempurna, film ini tetap menyajikan tontonan berkualitas tinggi yang kaya akan nilai budaya dan pesan moral mendalam. Dengan demikian, peringkat akhir dari saya adalah 8,5 dari 10. Ini adalah tontonan yang tidak akan membosankan meskipun diputar berulang kali. Bagi para penggemar setia, film ini adalah hadiah yang dinanti. Dan bagi penonton baru, ini adalah undangan hangat untuk menyelami semesta Ejen Ali yang penuh semangat, aksi, dan warna.

Kepada WAU Animation, terima kasih atas dedikasi dalam menjaga kualitas dan integritas cerita. Kami, para penikmat, sangat menantikan petualangan Ali selanjutnya. Semoga ia semakin berkembang, semakin menyentuh emosi, dan semakin mencengangkan!

Jadi, untuk Anda para pecinta animasi, khususnya penggemar Ejen Ali, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan Ejen Ali The Movie 2: Misi Satria di bioskop kesayangan Anda di seluruh Indonesia, mulai tanggal 27 Juni 2025. Jadikan film berkualitas ini pilihan untuk mengisi waktu liburan Anda!

Berita Terkait

3 Idol KPop Gagal Debut: Survival Show 2025 Kecewa!
Konser Jakarta Fair 2025: Slank, Kotak, & Lainnya!
Hide & Sis: Pesona 4 Aktris Utama di Drama Thailand GMMTV
Geger! Film KPop Pemburu Iblis: TWICE, Produser BLACKPINK Gabung!
Jadwal Film Panggil Aku Ayah di Bioskop: Jangan Sampai Ketinggalan!
KPop Demon Hunters: Idol K-Pop Jadi Pemburu Iblis, Sinopsis & Fakta!
Ramalan Zodiak Minggu Ini: 5 Zodiak Hujan Hoki, Aries Beruntung!
Rangga & Cinta: Bocoran Terbaru Produksi Film yang Bikin Penasaran!

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 14:31 WIB

3 Idol KPop Gagal Debut: Survival Show 2025 Kecewa!

Minggu, 22 Juni 2025 - 14:15 WIB

Konser Jakarta Fair 2025: Slank, Kotak, & Lainnya!

Minggu, 22 Juni 2025 - 13:00 WIB

Hide & Sis: Pesona 4 Aktris Utama di Drama Thailand GMMTV

Minggu, 22 Juni 2025 - 11:36 WIB

Geger! Film KPop Pemburu Iblis: TWICE, Produser BLACKPINK Gabung!

Minggu, 22 Juni 2025 - 11:05 WIB

Jadwal Film Panggil Aku Ayah di Bioskop: Jangan Sampai Ketinggalan!

Berita Terbaru

Finance

BI Jaga Suku Bunga, Penerbitan Obligasi WOM Finance Lancar

Minggu, 22 Jun 2025 - 14:44 WIB

Travel

Liburan Aman & Nyaman? 5 Tips Pilih Bus Pariwisata Terbaik

Minggu, 22 Jun 2025 - 14:40 WIB

Politics

Ancaman Balas Dendam Iran: Semua Opsi Terbuka untuk AS

Minggu, 22 Jun 2025 - 14:36 WIB

Entertainment

3 Idol KPop Gagal Debut: Survival Show 2025 Kecewa!

Minggu, 22 Jun 2025 - 14:31 WIB