Iran Eksekusi Mata-mata Mossad di Tengah Eskalasi Ketegangan dengan Israel
Ketegangan antara Iran dan Israel mencapai puncaknya menyusul eksekusi Esmaeil Fekri, seorang pria yang divonis sebagai mata-mata Mossad. Fekri digantung pada Senin (16/6/2025) setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan “corruption on Earth” dan “moharebeh” (berperang melawan Tuhan), menurut laporan Mizan Online, situs resmi kehakiman Iran. Mahkamah Agung Iran telah menguatkan putusan tersebut.
Putusan ini disampaikan di tengah meningkatnya serangan udara dan aksi balasan antara kedua negara. Ketua Mahkamah Agung Iran, Gholamhossein Mohseni Ejei, bahkan menegaskan bahwa siapa pun yang terbukti bekerja sama dengan Israel akan diadili dan dihukum secepat mungkin, mengingat kondisi “perang” yang tengah berlangsung. Pernyataan ini semakin menguatkan kesan bahwa Iran tak akan ragu menindak tegas dugaan mata-mata Israel.
Sehari sebelum eksekusi Fekri, kepolisian Iran di Provinsi Alborz menangkap dua orang yang diduga terkait dengan Mossad. Ironisnya, di hari yang sama, Israel juga mengumumkan penangkapan dua warganya yang diduga bekerja untuk intelijen Iran. Pertukaran penangkapan ini menyoroti intensitas pertempuran intelijen yang berlangsung di antara kedua negara.
Eskalasi ketegangan ini bermula sejak Jumat (13/6/2025), ketika Israel melancarkan serangan mendadak terhadap sejumlah fasilitas militer dan nuklir Iran. Serangan tersebut mengakibatkan korban jiwa mencapai setidaknya 224 orang, termasuk komandan militer senior, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Sebagai respons, Iran membalas dengan serangan drone dan rudal yang menewaskan sedikitnya 24 orang di Israel, menurut data kantor Perdana Menteri Israel.
Serangan balasan ini menambah daftar panjang perselisihan antara kedua negara. Iran secara konsisten menuduh Mossad berada di balik berbagai aksi sabotase terhadap fasilitas nuklir dan pembunuhan para ilmuwannya. Eksekusi Fekri menjadi bukti nyata dari ketegangan yang mencapai titik didih dan menunjukkan betapa seriusnya Iran menanggapi ancaman intelijen dari Israel. Konflik ini tampaknya masih akan berlanjut, menimbulkan kekhawatiran akan dampak lebih luas di kawasan tersebut.