RAGAMHARIAN.COM – CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, mengonfirmasi pengunduran dirinya dari posisi sebagai pegawai pemerintah khusus di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Keputusan ini disampaikan Musk melalui akun media sosialnya pada Selasa (28/5), hanya dua hari sebelum masa tugas resminya berakhir pada 30 Mei 2025.
Dalam unggahannya di platform X (sebelumnya Twitter), Musk mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dalam mengawal efisiensi anggaran negara.
“Saat masa tugas saya sebagai pegawai pemerintah khusus segera berakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Donald Trump atas kesempatan untuk membantu memangkas pengeluaran yang tidak efisien,” tulis Musk.
Namun, Musk juga menyampaikan kekecewaannya terhadap Dewan Perwakilan Rakyat AS yang baru saja meloloskan super bill—sebuah rancangan undang-undang anggaran besar yang menurutnya justru mengancam keberhasilan reformasi birokrasi yang selama ini ia usung melalui lembaga DOGE (Department of Government Efficiency), lembaga yang ia pimpin sejak Januari lalu.
DOGE, yang dibentuk sebagai bagian dari inisiatif efisiensi pemerintahan, berfokus pada pemangkasan birokrasi dan optimalisasi anggaran. Selama dipimpin Musk, DOGE diklaim berhasil mengurangi sekitar 12 persen struktur pegawai pemerintahan federal—sekitar 260.000 posisi—melalui berbagai langkah seperti pemutusan kontrak, pensiun dini sukarela, dan penyederhanaan sistem kerja.
Menurut laporan Reuters yang mengutip sumber Gedung Putih, mundurnya Musk mulai berlaku sejak malam tanggal 28 Mei. Belum ada pernyataan resmi dari Presiden Trump terkait kepergian sekutu dekatnya tersebut.
RUU yang baru saja disahkan mencakup sejumlah kebijakan besar seperti pemotongan pajak, peningkatan belanja keamanan perbatasan, pembatasan Medicaid, serta penghapusan insentif energi bersih. Walaupun disebut-sebut sebagai bagian dari platform kampanye Trump 2024, Kantor Anggaran Kongres memperkirakan bahwa kebijakan tersebut dapat menambah utang publik AS hingga 3,8 triliun dolar AS dalam satu dekade mendatang.
Bagi Musk, kebijakan tersebut dianggap menghambat semangat efisiensi yang coba ia terapkan melalui DOGE.
“Dampaknya berisiko memperlambat upaya kami dalam memperbaiki sistem anggaran negara,” ujar Musk dalam tanggapannya.
Mundurnya Musk dari panggung birokrasi AS membuka jalan baginya untuk kembali sepenuhnya menangani perusahaan-perusahaannya seperti Tesla, SpaceX, dan proyek kecerdasan buatan xAI. Sebelumnya, Presiden Trump secara pribadi menunjuk Musk sebagai pemimpin DOGE mengingat rekam jejaknya di sektor swasta dan kontribusinya dalam kampanye presiden.
Selama masa tugasnya di DOGE, Musk kerap terlihat mengenakan kaos bergambar “DOGE” dalam berbagai kesempatan di Gedung Putih—sebuah simbol dedikasinya dalam memimpin lembaga tersebut.