Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus dahsyat pada Selasa, 17 Juni 2024, pukul 17.35 WITA. Letusan ini memuntahkan kolom abu vulkanik setinggi kurang lebih 10.000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut. Abu berwarna kelabu tebal menyebar ke berbagai arah, meliputi utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut.
Kejadian erupsi terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 47,3 mm dan berlangsung selama kurang lebih 6 menit 53 detik. Laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-laki menyebutkan letusan disertai awan panas yang menyebar ke segala arah. Saat ini, Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada status Awas (Level IV).
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki, termasuk pengunjung dan wisatawan, diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi. Zona bahaya diperluas hingga 8 kilometer di sektor barat daya – timur laut. PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah daerah, dan menghindari penyebaran informasi yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat juga dihimbau untuk mewaspadai potensi bahaya sekunder, khususnya banjir lahar hujan. Hujan dengan intensitas tinggi berpotensi memicu lahar di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, terutama di daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote. Bagi masyarakat yang terdampak hujan abu, disarankan untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna melindungi sistem pernapasan dari dampak abu vulkanik.