Evakuasi Darurat 386 WNI dari Iran dan Israel di Tengah Konflik Memanas
Konflik antara Iran dan Israel yang memanas sejak serangan besar-besaran Israel pada 13 Juni 2025 telah memaksa pemerintah Indonesia untuk melakukan evakuasi darurat terhadap 386 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kedua negara tersebut. Serangan Israel yang menargetkan fasilitas nuklir dan pusat komando militer Iran telah mengakibatkan korban jiwa yang signifikan, dengan laporan media Iran menyebutkan 585 orang tewas dan 1.326 lainnya cedera hingga 18 Juni 2025. Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan rudal balistik ke Tel Aviv, menyebabkan 24 kematian dan 500 luka-luka.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan (BG), mengumumkan dimulainya evakuasi pada 20 Juni 2025. Tahap pertama akan memulangkan 115 WNI dari Teheran menggunakan empat bus. Proses evakuasi akan dilakukan bertahap, dengan pemerintah menyiapkan rencana kontijensi termasuk evakuasi darat menuju Baku, Azerbaijan, sebagai jalur alternatif. Nota diplomatik telah disampaikan, dan jalur komunikasi darurat dibuka untuk membantu WNI yang membutuhkan. Pemerintah mengimbau seluruh WNI di Iran untuk tetap tenang, mengikuti arahan perwakilan RI, dan segera melapor jika memerlukan bantuan.
Kemenkopolkam berkoordinasi intensif dengan kementerian dan lembaga terkait, termasuk TNI, untuk memastikan keselamatan WNI di kedua negara. Selain Iran, pemerintah juga akan mengevakuasi 192 WNI yang berada di Israel, sebagian besar merupakan pelajar dan mahasiswa. Setidaknya 126 WNI di Iran dan Israel telah menyatakan kesediaan untuk dievakuasi.
Proses evakuasi WNI dari Israel direncanakan melalui Amman, Yordania, dengan dukungan 34 personel Tim Crisis Response TNI. TNI telah menyiapkan unsur pendukung untuk mengantisipasi perkembangan situasi dan kebutuhan evakuasi kemanusiaan ini. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi warga negara Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri, bahkan di tengah konflik internasional yang kompleks. Mayor Jenderal Kristomei Sianturi, Kapuspen TNI, menegaskan kesiapan TNI dalam menjalankan tugas ini dengan penuh tanggung jawab.