Ragamharian.com – Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, mengumumkan pemerintah telah menyiapkan rencana kontingensi dan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Timur Tengah menyusul konflik Iran-Israel yang semakin memanas setelah serangan Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran.
Gelombang pertama evakuasi telah berhasil dilakukan, dengan 29 WNI dipulangkan dalam tiga penerbangan dari Baku, Azerbaijan. Pesawat komersial yang membawa mereka dijadwalkan tiba di Jakarta Selasa sore, 24 Juni 2025. Budi Gunawan, melalui keterangan tertulis dari humas Kemenko Polhukam, menambahkan bahwa pemerintah terus memantau perkembangan situasi dan bersiap untuk evakuasi lanjutan.
Jumlah WNI yang berada di Iran tercatat sebanyak 386 orang, sementara 192 WNI lainnya berada di Israel. Proses evakuasi juga melibatkan jalur darat, dengan 97 WNI—terdiri dari 93 WNI, staf kedutaan, dan satu warga negara asing yang merupakan pasangan WNI—dievakuasi melalui perbatasan Iran-Azerbaijan. Menurut Menteri Luar Negeri Sugiono, yang memberikan keterangan video dari Istanbul, Turki pada Sabtu, 21 Juni, mereka saat ini beristirahat di Baku.
Selain evakuasi dari Iran, Kementerian Luar Negeri juga berhasil mengevakuasi empat WNI dari Israel melalui Yordania. Demi alasan keamanan, kementerian menyatakan tidak dapat memberikan detail lebih lanjut mengenai proses evakuasi.
Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat tajam sejak serangan udara Israel pada Jumat, 13 Juni, yang menargetkan beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Serangan ini memicu serangan balasan dari Iran pada hari yang sama. Israel melaporkan sedikitnya 24 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan balasan tersebut. Sementara itu, media Iran melaporkan angka korban jiwa mencapai 639 orang tewas dan lebih dari 1.300 orang terluka.
Menambah kompleksitas situasi, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika Serikat menyerang tiga situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Minggu pagi, 22 Juni 2025. Serangan yang dikoordinasikan oleh Komando Pusat Angkatan Bersenjata Amerika (Centcom) ini semakin memperburuk situasi dan mendorong pemerintah Indonesia untuk mempercepat upaya evakuasi WNI.
Pilihan Editor: Kisah Warga Indonesia di Tengah Perang Iran-Israel