Fauja Singh, Pelari Maraton Tertua Meninggal Tragis: Kisah Inspiratif Berakhir

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 16 Juli 2025 - 20:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Legenda Maraton Fauja Singh Meninggal Dunia di Usia 114 Tahun Akibat Tabrak Lari di Punjab

Fauja Singh, sosok ikonik yang dikenal luas sebagai pelari maraton tertua di dunia, telah berpulang pada usia 114 tahun setelah terlibat dalam kecelakaan tabrak lari yang tragis di Punjab, India. Insiden memilukan ini menutup perjalanan hidupnya yang luar biasa, menjadikannya simbol ketekunan dan inspirasi bagi jutaan orang di seluruh penjuru dunia.

Detail tragis kecelakaan tersebut dilaporkan oleh India Today, yang menyatakan bahwa insiden terjadi pada Senin (15/7) sore di Desa Bias, Jalandhar, Punjab. Saat Fauja Singh sedang berjalan kaki menyeberangi jalan, ia ditabrak oleh sebuah mobil Toyota Fortuner putih di jalan raya Jalandhar-Pathankot. Menurut Times of India (Rabu, 16/7), korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun ia mengembuskan napas terakhirnya di hari yang sama akibat luka berat di bagian kepala.

Tak butuh waktu lama, Kepolisian Punjab berhasil menangkap Amritpal Singh Dhillon, seorang pria berusia 30 tahun yang baru saja kembali dari Kanada, sebagai tersangka pelaku tabrak lari. Dhillon ditangkap di kediamannya di Kartarpur pada Selasa malam. Berdasarkan penyelidikan awal, kendaraan yang terlibat kecelakaan itu terdaftar atas nama orang lain dan telah dijual kepada Dhillon dua tahun sebelumnya. Dhillon sendiri mengakui keterlibatannya dalam insiden tersebut, namun ia mengaku baru menyadari bahwa korban adalah Fauja Singh setelah membaca berita yang beredar.

Lahir pada 1 April 1911 di Beas Pind, Jalandhar, kisah hidup Fauja Singh sendiri adalah sebuah ironi takdir yang menginspirasi. Ia diketahui baru bisa berjalan pada usia lima tahun dan bahkan sering dianggap lemah secara fisik di masa kecilnya. Namun, setelah mengalami serangkaian tragedi keluarga di awal tahun 1990-an, Singh menemukan pelarian dan kekuatan baru dalam lari maraton. Keputusan ini secara tak terduga mengubahnya menjadi seorang legenda.

Menurut situs resmi Olympics, Singh menorehkan jejak fenomenalnya di dunia lari maraton dengan debut pertamanya pada usia 89 tahun di London Marathon tahun 2000. Sejak saat itu, ia telah menyelesaikan sembilan maraton di kota-kota besar dunia, termasuk Toronto, New York, dan Mumbai. Pencapaian terbaiknya tercatat di Toronto Waterfront Marathon 2003, di mana ia menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 5 jam 40 menit dalam kategori usia di atas 90 tahun. Dijuluki “Turbaned Tornado” atau “Tornado Berikat Serban”, ia juga menjadi orang pertama yang berusia 100 tahun yang berhasil menyelesaikan maraton pada tahun 2011.

Meskipun Guinness World Records tidak secara resmi mengakui rekor usianya karena ketiadaan akta kelahiran, paspornya dengan jelas mencantumkan tahun lahir 1911. Semangat dan prestasinya tetap tak terbantahkan. Di tahun yang sama ia mencapai usia satu abad, Singh memecahkan lima rekor dunia dalam satu hari di Toronto dan bahkan mendapat kehormatan menjadi pembawa obor Olimpiade London 2012.

Fauja Singh akhirnya memutuskan pensiun dari kompetisi lari pada tahun 2013, setelah mengikuti lomba 10 kilometer di Hong Kong. Namun, dampak inspiratifnya tidak berhenti di sana. Ia juga pernah tampil dalam kampanye iklan internasional bersama figur-figur terkenal seperti David Beckham dan Muhammad Ali, serta kisahnya yang luar biasa diabadikan dalam biografi berjudul “Turbaned Tornado” yang terbit pada tahun 2011.

Kepergian Fauja Singh meninggalkan duka mendalam bagi komunitas olahraga dan bagi dunia yang mengenalnya sebagai simbol harapan, ketekunan, serta bukti nyata bahwa usia hanyalah sebuah angka. Warisan hidupnya yang penuh semangat akan terus menginspirasi generasi mendatang untuk mengejar impian tanpa batas.

Berita Terkait

Menara Kudus, Simbol Perpaduan Budaya
Taman Budaya Sentul City: Outbound Seru & Kuliner Enak di Bogor!
Korea Utara Kini Punya Warisan Dunia UNESCO! Apa Itu?
Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat John F Kennedy Jr Jatuh di Samudra Atlantik, 3 Orang Tewas
9 Potret Prilly Latuconsina Bertemu Yvonne Lafleur di New Orleans
Rahasia Sukses Raih Beasiswa Unggulan 2025: Tema & Ketentuan Esai
Rahasia Quipu: Sistem Pencatatan Inca Tanpa Huruf Terungkap
Kastil Neuschwanstein Secara Resmi Dinobatkan Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 06:24 WIB

Menara Kudus, Simbol Perpaduan Budaya

Rabu, 16 Juli 2025 - 20:30 WIB

Fauja Singh, Pelari Maraton Tertua Meninggal Tragis: Kisah Inspiratif Berakhir

Rabu, 16 Juli 2025 - 15:43 WIB

Taman Budaya Sentul City: Outbound Seru & Kuliner Enak di Bogor!

Rabu, 16 Juli 2025 - 15:36 WIB

Korea Utara Kini Punya Warisan Dunia UNESCO! Apa Itu?

Rabu, 16 Juli 2025 - 09:11 WIB

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat John F Kennedy Jr Jatuh di Samudra Atlantik, 3 Orang Tewas

Berita Terbaru

Society Culture And History

Menara Kudus, Simbol Perpaduan Budaya

Kamis, 17 Jul 2025 - 06:24 WIB

Finance

Iran Sita Kapal Tanker Asing, Selundupkan 2 Juta Liter BBM

Kamis, 17 Jul 2025 - 06:04 WIB