Dominasi Iga Swiatek di Lapangan Rumput: Melangkah ke Final Wimbledon 2025 Perdana
Ragamharian.com, Jakarta – Petenis unggulan kedelapan dunia, Iga Swiatek, telah mengamankan tiket ke final Wimbledon pertamanya setelah menaklukkan petenis Swiss Belinda Bencic. Dalam pertandingan semifinal yang berlangsung di Centre Court pada Jumat, 11 Juli 2025, Swiatek tampil dominan dengan skor meyakinkan 6-2, 6-0. Kemenangan atas petenis peringkat 35 dunia itu menjadi tonggak sejarah bagi Swiatek, menandai langkah perdananya di partai puncak turnamen Grand Slam lapangan rumput paling bergengsi ini.
Kemenangan impresif ini diraih Swiatek hanya dalam waktu satu jam 12 menit. Pertandingan ini sendiri menjadi semifinal Wimbledon pertama bagi kedua petenis. Pascabertanding, Swiatek mengungkapkan kepuasannya. “Yang pasti, saya bermain hebat. Saya merasa mampu menekan Belinda sejak awal. Saya merasa nyaman dan fokus penuh, dari awal hingga akhir. Jadi, itu adalah penampilan yang sangat meyakinkan dan solid,” ujar petenis Polandia berusia 24 tahun itu.
Setelah performa dominan tersebut, Swiatek kini bersiap menghadapi unggulan ke-13, Amanda Anisimova dari Amerika Serikat, dalam perebutan gelar juara tunggal putri Wimbledon pada Sabtu, 12 Juli 2025. Menariknya, kedua pemain belum pernah berhadapan di level tur profesional. Namun, mereka pernah bertemu sekali saat masih di level junior pada tahun 2016, di mana Swiatek keluar sebagai pemenang. Swiatek menyadari tantangan yang menantinya. “Anisimova pasti bermain hebat. Dia juga menjalani turnamen yang luar biasa sebelum Wimbledon (menjadi *runner-up* di Queen’s Club). Dia tahu cara bermain di lapangan rumput. Dengan gaya bermainnya, lapangan ini sangat cocok untuknya. Jadi ini akan menjadi tantangan berat,” jelas Swiatek.
Meski memiliki rekor sempurna di final Grand Slam, perjalanan Swiatek menuju Wimbledon ini tidaklah mudah. Ia diketahui puasa gelar sejak menjuarai Roland Garros 2024, atau lebih dari setahun lalu. Wimbledon sendiri selalu dianggap sebagai ajang Grand Slam yang secara historis menjadi tantangan terbesarnya. Setelah mencapai tiga final Roland Garros berturut-turut, Swiatek harus mengakui keunggulan Aryna Sabalenka di semifinal Roland Garros tahun ini, mengakhiri rentetan kemenangannya di Paris.
Namun, keraguan akan kemampuannya di lapangan rumput seolah sirna musim ini. Petenis Polandia yang telah menghabiskan 125 pekan sebagai petenis nomor satu dunia dan meraih lima gelar Grand Slam itu, kembali menunjukkan kehebatannya di lapangan rumput dengan performa gemilang. Ia mencapai final lapangan rumput pertamanya di Bad Homburg dua pekan lalu, dan kini memasuki final keduanya, membuktikan adaptasinya yang luar biasa.
Keberhasilan di lapangan rumput ini kian melengkapi catatan gemilang Swiatek di panggung Grand Slam. Terlepas dari keraguannya di lapangan hijau, Swiatek harus merasa penuh percaya diri menghadapi final Grand Slam di lapangan apa pun. Petenis berusia 24 tahun itu memiliki rekor sempurna lima kemenangan tanpa kekalahan dalam final tunggal putri Grand Slam yang pernah diikutinya, mengukuhkan empat gelar di Roland Garros (2020, 2022-2024) dan satu gelar di US Open 2022. Menjelang final, Swiatek mengungkapkan perasaannya. “Setiap Grand Slam benar-benar berbeda. Sulit membandingkan perjalanan ini. Tapi yang pasti, untuk saat ini saya menikmati perasaan baru ini, sedikit lebih nyaman di lapangan rumput,” pungkasnya, siap mengukir sejarah baru di Wimbledon.