Gawat! Apple & Google Didemo Hapus DeepSeek dari App Store

Avatar photo

- Penulis Berita

Minggu, 29 Juni 2025 - 15:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamharian.com JAKARTA — Komisi Perlindungan Data Jerman mendesak keras Apple dan Google untuk segera menghapus aplikasi DeepSeek, sebuah *startup* kecerdasan buatan (AI) ambisius dari Tiongkok, dari toko aplikasi mereka di Jerman. Permintaan ini muncul di tengah kekhawatiran mendalam terkait perlindungan data pengguna, sebuah isu yang telah memicu gelombang tindakan serupa di berbagai negara lain.

Meike Kamp, Komisioner Perlindungan Data Negeri Bavarian, menegaskan bahwa desakan ini didasari oleh bukti transfer data pribadi pengguna secara ilegal ke Tiongkok oleh DeepSeek. Ini menjadi pelanggaran krusial terhadap standar privasi data yang berlaku, khususnya di Uni Eropa.

Kedua raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut kini dihadapkan pada tuntutan untuk meninjau permintaan ini secara cepat dan memutuskan pemblokiran aplikasi tersebut di Jerman, meskipun belum ada batas waktu spesifik yang ditetapkan. Google telah mengonfirmasi penerimaan pemberitahuan dan tengah meninjaunya, sementara DeepSeek dan Apple belum memberikan tanggapan resmi terkait masalah ini.

Kekhawatiran utama berakar pada kebijakan privasi DeepSeek sendiri, yang secara eksplisit menyatakan penyimpanan berbagai data pribadi — termasuk permintaan ke program AI-nya dan berkas yang diunggah — pada server yang berlokasi di Tiongkok.

“DeepSeek belum mampu memberikan bukti yang meyakinkan kepada lembaga kami bahwa data pengguna asal Jerman terlindungi di Tiongkok pada tingkat yang setara dengan Uni Eropa,” ujar Kamp, sebagaimana dikutip pada Minggu (29/6/2025). Ia menambahkan bahwa otoritas Tiongkok memiliki hak akses yang sangat luas terhadap data pribadi dalam lingkup pengaruh perusahaan-perusahaan di negara tersebut, yang kian memperkuat kekhawatiran privasi.

Keputusan ini bukanlah tanpa peringatan. Kamp mengungkapkan bahwa pada Mei 2025, pihaknya telah meminta DeepSeek untuk memenuhi persyaratan transfer data non-Uni Eropa atau menarik aplikasinya secara sukarela. Namun, DeepSeek gagal memenuhi permintaan tersebut, yang akhirnya memicu langkah tegas dari regulator Jerman.

Sebagai informasi, DeepSeek sempat mengguncang lanskap teknologi global pada Januari lalu. Mereka mengklaim telah mengembangkan model AI yang tidak hanya mampu menyaingi raksasa AS seperti OpenAI (pencipta ChatGPT), tetapi juga menawarkan solusi dengan biaya yang jauh lebih rendah. Namun, popularitasnya tak lepas dari sorotan tajam, terutama di Amerika Serikat dan Eropa, terkait kebijakan keamanan datanya yang dianggap problematis.

Gelombang kekhawatiran serupa telah melanda berbagai negara. Italia memblokir DeepSeek dari toko aplikasi sejak awal tahun ini karena transparansi penggunaan data pribadi yang minim. Belanda telah melarang penggunaannya pada perangkat pemerintah, sementara Belgia merekomendasikan para pejabatnya untuk tidak memakai aplikasi tersebut. Di Spanyol, meskipun belum ada larangan resmi, lembaga perlindungan konsumen pada Februari lalu telah mendesak penyelidikan terhadap potensi ancaman dari DeepSeek.

Sementara itu, Pemerintah Inggris mengambil pendekatan yang lebih moderat, menyatakan bahwa penggunaan DeepSeek masih merupakan pilihan pribadi bagi publik, sembari terus memantau potensi ancaman terhadap keamanan nasional dan data warganya dari segala sumber. Di sisi lain Atlantik, Amerika Serikat sedang menyiapkan langkah legislatif. Para legislator berencana mengajukan rancangan undang-undang yang secara spesifik akan melarang lembaga eksekutif AS untuk menggunakan model AI buatan Tiongkok, menggarisbawahi kekhawatiran geopolitik yang lebih luas terkait teknologi.

Berita Terkait

Smart TV Lemot? Ini Cara Ampuh Bersihkan Cache Samsung & LG!
Lupa Password WiFi? Lihat di Windows dengan Mudah!
2 WhatsApp di 1 HP? Begini Cara Mudah Pakai 2 Nomor Sekaligus
Perbandingan Spek dan Harga HP Samsung Galaxy A56 5G dengan POCO F7
Cara Membersihkan Cache Google Chrome di HP Android dan iPhone,Cegah Internet Lemot
Xiaomi Watch S4 (41 mm) dan Smart Band 10 Meluncur, Dukung 150 Mode Olahraga
MS-DOS: Kisah Microsoft Jadi Raja OS Komputer, Dulu dan Kini
Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Sudah Dicadangkan, Mudah

Berita Terkait

Minggu, 29 Juni 2025 - 15:45 WIB

Gawat! Apple & Google Didemo Hapus DeepSeek dari App Store

Minggu, 29 Juni 2025 - 15:10 WIB

Lupa Password WiFi? Lihat di Windows dengan Mudah!

Minggu, 29 Juni 2025 - 14:47 WIB

2 WhatsApp di 1 HP? Begini Cara Mudah Pakai 2 Nomor Sekaligus

Minggu, 29 Juni 2025 - 13:16 WIB

Perbandingan Spek dan Harga HP Samsung Galaxy A56 5G dengan POCO F7

Minggu, 29 Juni 2025 - 11:03 WIB

Cara Membersihkan Cache Google Chrome di HP Android dan iPhone,Cegah Internet Lemot

Berita Terbaru

Entertainment

Jessi ‘Newsflash’: Sindir Media Pedas di Lagu Comeback Terbarunya!

Minggu, 29 Jun 2025 - 22:16 WIB

Fashion And Style

10 Paduan Warna Celana Putih: Tampil Stylish & Kekinian!

Minggu, 29 Jun 2025 - 22:09 WIB

Family And Relationships

Atalia Praratya & Ridwan Kamil: Kemesraan Kembali Setelah Masa Sulit

Minggu, 29 Jun 2025 - 22:02 WIB

Family And Relationships

Olla Ramlan Pacari Berondong? Ini Pengakuannya yang Bikin Heboh!

Minggu, 29 Jun 2025 - 21:55 WIB

Personal Development

Zodiakmu Stres? Cari Tahu Gaya Coping Unikmu di Sini!

Minggu, 29 Jun 2025 - 21:47 WIB