Geger! Militer Thailand Tuduh Hun Sen Lakukan Kejahatan Perang?

Avatar photo

- Penulis Berita

Jumat, 25 Juli 2025 - 18:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketegangan di perbatasan memanas, Militer Kerajaan Thailand mengecam keras serangkaian serangan sistematis yang dilakukan oleh pasukan Kamboja, menargetkan langsung warga sipil tak berdosa. Insiden ini memperkeruh situasi di tengah *konflik perbatasan Thailand Kamboja* yang telah berlangsung lama.

Melalui juru bicaranya, Mayor Jenderal Vithai Laithomya, *Militer Thailand* mengungkapkan kekhawatiran mendalam. Ia menyatakan bahwa senjata jarak dekat telah menghantam lingkungan perkotaan, fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, serta permukiman warga, mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa dan luka di kalangan penduduk sipil. “Tindakan biadab ini telah merenggut nyawa dan melukai warga sipil yang tak berdosa,” tegas Mayor Jenderal Vithai, seperti dikutip dari *Bangkok Post* pada Jumat (25/7).

Tidak hanya itu, *Militer Thailand* juga mengisyaratkan adanya bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan Presiden Senat Kamboja, *Hun Sen*, dalam insiden serangan di area perbatasan tersebut. Mereka dengan tegas menyebut serangan yang menargetkan warga sipil ini sebagai *kejahatan perang* dan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional. Sebagai informasi, *Hun Sen* merupakan mantan Perdana Menteri Kamboja yang telah memimpin selama seperempat abad, dan hingga kini ia masih dipandang sebagai figur paling berkuasa secara politik di Kamboja.

Melihat urgensi situasi ini, Thailand secara resmi mendesak organisasi internasional dan komunitas global untuk segera melakukan investigasi independen. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa para pelaku *serangan sipil* keji tersebut menerima hukuman yang setimpal.

Di sisi lain, Wakil Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Jenderal Richa Suksuvanond, membantah keras tuduhan yang menyatakan bahwa *pasukan Thailand* telah menduduki wilayah *Kuil Preah Vihear*. Ia bahkan secara tegas melabeli kabar tersebut sebagai berita palsu atau hoaks. Menurutnya, operasi militer yang dilakukan Thailand murni bersifat responsif. Fokusnya hanya pada penargetan instalasi militer Kamboja dan wilayah-wilayah di mana *pasukan Kamboja* diketahui telah merambah teritori Thailand.

Memang, *konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja* belakangan ini semakin memanas. Puncak ketegangan terjadi pada Kamis (24/7), saat baku tembak sengit pecah di sepanjang garis perbatasan yang disengketakan.

Namun, akar *konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja* sesungguhnya membentang jauh ke belakang, bahkan hingga ratusan tahun lamanya. Salah satu pemicu utama ketegangan ini adalah keberadaan *Kuil Preah Vihear*, sebuah situs kuno yang megah, yang terletak di perbatasan kedua negara. Meskipun *Mahkamah Internasional (ICJ)* pada tahun 1962 telah memutuskan bahwa kuil tersebut berada dalam wilayah Kamboja, status *Kuil Preah Vihear* tetap menjadi isu yang sangat sensitif dan berpotensi memicu ketegangan dalam *hubungan bilateral* kedua negara hingga kini.

Berita Terkait

Data Pribadi ke AS: SAFEnet Ungkap Risiko & Ancaman Hak Digital
Data Pribadi Aman? Istana Bantah Transfer Data ke AS!
Konflik Thailand-Kamboja & Penulisan Ulang Sejarah: Kata Pemerintah Terbaru!
Candi Sriwijaya Picu Konflik Thailand-Kamboja? Palestina Diakui Perancis?
Vonis Hasto 3,5 Tahun: Reaksi Keras dan Sorotan Tajam!
Data Pribadi Aman? Istana Jamin Kesepakatan dengan AS Lindungi Warga
Indonesia Turun Tangan? Pengamat Dorong Diplomasi Atasi Konflik Thailand-Kamboja
Data Pribadi WNI ke Amerika: Salah Siapa? Apa Dampaknya?

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 14:52 WIB

Data Pribadi ke AS: SAFEnet Ungkap Risiko & Ancaman Hak Digital

Sabtu, 26 Juli 2025 - 09:52 WIB

Data Pribadi Aman? Istana Bantah Transfer Data ke AS!

Sabtu, 26 Juli 2025 - 09:45 WIB

Konflik Thailand-Kamboja & Penulisan Ulang Sejarah: Kata Pemerintah Terbaru!

Sabtu, 26 Juli 2025 - 09:03 WIB

Candi Sriwijaya Picu Konflik Thailand-Kamboja? Palestina Diakui Perancis?

Sabtu, 26 Juli 2025 - 07:04 WIB

Vonis Hasto 3,5 Tahun: Reaksi Keras dan Sorotan Tajam!

Berita Terbaru