Program Makan Bergizi Gratis (MBG) SPPG Yasmit Tuai Kritik: Beras Mentah dan Menu Kurang Menarik
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) di Tangerang Selatan menuai kritik setelah mengubah menu Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi bahan mentah. Sebanyak 4.705 siswa dari 18 sekolah menerima paket MBG berupa beras, telur puyuh, *baby fish* krispi, dan kacang atom. Namun, perubahan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan orang tua siswa.
Beberapa orang tua mengeluhkan menu MBG yang berupa bahan mentah, terutama beras yang dinilai tidak praktis. Tina, orang tua siswa kelas 2 SDN Cempaka Putih 02, misalnya, mengaku kesulitan memanfaatkan beras yang diberikan karena anaknya sudah terpenuhi kebutuhan nasinya. Ia juga kecewa dengan kualitas telur puyuh dan kacang atom yang kurang segar dan rasanya kurang enak, sehingga sebagian besar terbuang sia-sia. Senada dengan Tina, Rusmiatun, wali murid SDN Cempaka Putih 01, menyatakan anaknya menolak menu MBG karena tidak menyukai telur puyuh dan *baby fish*.
Tidak semua orang tua berpendapat negatif. Desi, ibu dari siswa kelas 3 SDN Cempaka Putih 02, justru lebih menyukai menu bahan mentah karena lebih baik daripada makanan yang terbuang percuma di sekolah. Meskipun ia harus memasak sendiri beras tersebut, ia menilai hal itu lebih efisien mengingat anaknya termasuk anak yang pemilih makanan. Ia hanya menyarankan agar SPPG Yasmit meningkatkan cita rasa makanan agar lebih lezat.
Ketidakhadiran aktivitas di dapur SPPG Yasmit pada pagi hari, yang dibenarkan oleh Kepala SPPG Yasmit, Asfiyah Auliyaillahi Bashiro, semakin memperkuat kritik terhadap perubahan menu. Bashiro menjelaskan alasan perubahan menu ke bahan mentah untuk memudahkan pengambilan oleh siswa mengingat sekolah sedang libur. Paket MBG pekan ini terdiri dari beras (5 hari), telur puyuh rebus (1 hari), *baby nila* krispi (5 hari), kacang kriwil (4 hari), pisang ambon lumut (2 buah), jeruk manis (2 buah), apel malang (1 buah), dan susu UHT (1 kemasan). Bashiro mengklaim menu tersebut sesuai standar operasional Badan Gizi Nasional (BGN).
Namun, Kepala BGN membantah hal tersebut. Ia menegaskan bahwa peralihan menu MBG menjadi bahan mentah bukanlah kebijakan resmi pemerintah dan tidak ada keputusan sepihak terkait hal ini. Saat ini, BGN tengah menyusun petunjuk teknis penyaluran MBG selama masa libur sekolah. Kekecewaan orang tua siswa dan bantahan BGN menjadi sorotan penting terkait program MBG SPPG Yasmit ini.