Ragamharian.com Marco Melandri memberikan pandangannya terkait performa Francesco Bagnaia sebagai pembalap utama tim pabrkan Ducati pada MotoGP 2025.
Hingga seri ke-10 dalam kalender MotoGP 2025 berjalan, Bagnaia tampak belum sepenuhnya lepas dari kesulitan yang dialami dalam menggeber kuda besinya.
Murid Valentino Rossi tersebut belum mampu menandingi ritme cepat yang ditunjukkan rekan setimnya Marc Marquez yang merupakan rekrutan teranyar.
Jika dibandingkan dengan Marquez, pencapaian Bagnaia dalam sesi sprint race dan Grand Prix terbilang masih kalah telak hingga sejauh ini.
Bagnaia sudah mengantongi total enam podium dengan satu kemenangan Grand Prix, sedangkan untuk sprint race sendiri dia membukukan lima podium.
Sedangkan Marquez, dia menorehkan 10 podium dengan sembilan kemenangan sprint race dan delapan podium dengan enam kemenangan Grand Prix.
Perbedaan hasil yang didapatkan dalam sebuah balapan tersebut membuat juara dunia MotoGP musim 2022 dan 2023 itu tertahan di peringkat ketiga klasemen.
Dengan total 139 poin, Bagnaia terpaut 168 angka sendiri dari Marquez yang semakin kokoh menduduki puncak klasemen sementara pembalap MotoGP 2025.
Tak ayal, gambara perbedaan performa bak langit dan bumi antara Marquez dan Bagnaia turut mengundang perhatian dari mantan pembalap MotoGP Marco Melandri.
Marc Marquez Dibela Juru Ramal MotoGP sebagai Manusia Langka, Tudingan Ducati Bikin Motor Khusus Cuma Omong Kosong
Pria yang dikenal sebagai juru ramal MotoGP karena prediksinya yang acap kali akurat tersebut tertawa dengan pandangan yang menyebut musim ini berjalan buruk bagi Bagnaia.
“Saya merasa sedikit lucu ketika orang-orang mengatakan bahwa segala sesuatunya berjalan buruk bagi Bagnaia saat ini,” kata Melandri.
Di mata Melandri, Bagnaia tetap akan kesulitan meskipun peraih delapan gelar juara dunia itu tidak berada di lintasan.
Pasalnya, pembalap berusia 28 tahun itu tampak kewalahan membendung kecepatan adik Marquez yang membela Gresini Racing, Alex Marquez.
“Tanpa Marquez di lintasan, Bagnaia akan bertarung memperebutkan gelar dengan Alex, yang tidak diunggulkan dan tetap menjadi juara dunia dua kali,” ucap Melandri.
“Meskipun Alex selalu dianggap sebagai adiknya Marquez, bagaimana Anda bisa mengatakan bahwa Bagnaia bukan Bagnaia lagi?” imbuhnya.
Walau babak belur dan sulit melebihi kecepatan seorang Marquez, Melandri menilai bahwa Bagnaia sudah membuat kemajuan dan tampil lebih kuat dari sebelumnya.
Bagnaia juga masih berambisi mengalahkan Marquez dengan tidak pernah mengeluarkan sepatah kata apa pun yang mengisyaratkan bendera putih.
“Hasilnya menunjukkan bahwa dia masih Bagnaia, dan dia tampil lebih baik daripada musim-musim sebelumnya, hanya saja ada yang lebih kuat sekarang,” ucap Melandri.
“Bagnaia tidak pernah berkata saya tidak akan mengalahkan Marquez karena dia punya masalah.”
“Sebaliknya, dia selalu mengatakannya saya ingin bertarung dengan Marquez.”
“Bagnaia hanya mengatakan bahwa untuk melaju lebih cepat, dia perlu meningkatkan bagian depan (front end) motornya,” imbuhnya.
Dengan berkurangnya sensasi terhadap front end motor Desmosedici GP25, Melandri memahami kesulitan Bagnaia dalam berupaya mengubah gaya balap.
“Pada bagiannya, akan sedikit memodifikasi gaya membalapnya, meskipun bagi seorang pembalap hal itu tidak pernah mudah dan butuh waktu,” kata Melandri.
“Tapi kita harus membiarkannya sendiri, karena semua ini tidak membantunya.”
“Mereka (Ducati) mungkin memberi terlalu banyak tekanan pada Bagnaia saat dia menang dan sekarang dia tidak menang.”
“Tetapi Bagnaia ada di sana dan dia tidak melakukan kesalahan apa pun, mereka benar-benar menghancurkannya,” imbuhnya.
Marini Terlalu Berharga dan Cederanya Mario Aji Bikin Tim Junior Kelimpungan, Kursi Khusus Asia Ditumbalkan kalau Martin ke Honda