Google Pastikan Android dan ChromeOS Bakal Dilebur

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamharian.com – Google akhirnya mengonfirmasi rencana ambisius mereka untuk menyatukan dua sistem operasi andalannya, Android dan ChromeOS, menjadi satu platform.

Langkah ini disampaikan langsung oleh Sameer Samat, Presiden Ekosistem Android, dalam wawancara bersama TechRadar

“Kami akan menggabungkan ChromeOS dan Android menjadi satu platform,” kata Samat, seperti dikutip KompasTekno dari TechRadar, Rabu (16/7/2025).

Menurut Samat, langkah ini mencerminkan komitmen Google untuk menghadirkan pengalaman lintas perangkat yang lebih konsisten dan intuitif, termasuk di segmen laptop yang kini makin penting dalam kehidupan pengguna.

Penggabungan ini, menurut Samat, berkaitan erat dengan observasi Google tentang perilaku pengguna laptop.

“Saya sangat tertarik dengan bagaimana orang-orang menggunakan laptop mereka saat ini dan apa yang mereka lakukan,” tambah Samat, yang perannya kini mencakup implementasi OS di banyak perangkat lain.

Samat tak sekadar tertarik. Ia tengah merancang masa depan. Masa depan di mana pengalaman komputasi personal tidak lagi terpecah antara ponsel dan laptop, tetapi menyatu dalam satu ekosistem.

Android bukan lagi sebatas sistem operasi ponsel, dan ChromeOS tak lagi berdiri sendiri di laptop. Dalam waktu dekat, keduanya akan melebur, secara struktur dan fungsional.

Langkah ini memang belum disertai detail teknis resmi, tapi implikasinya besar. ChromeOS dikenal sebagai sistem ringan yang berbasis cloud, sedangkan Android lebih fleksibel, personal, dan dipakai miliaran orang.

Menyatukan keduanya bisa membuka ruang pengembangan perangkat hybrid, laptop yang berperilaku seperti ponsel, atau tablet yang mendekati kemampuan komputer desktop.

Samat menilai, langkah ini logis. Apalagi, selama ini banyak perangkat tablet Android yang tertinggal dibandingkan iPad Apple. Dengan menyatukan kekuatan Android dan ChromeOS, Google ingin mengejar pengalaman yang ditawarkan iPadOS.

Langkah ini juga memperkuat laporan dari Android Authority dan The Verge yang sejak akhir 2024 menyebut Google akan “memigrasikan ChromeOS ke Android” agar mampu bersaing lebih agresif.

Baca juga: Google Beli Startup Cameyo demi Bawa Aplikasi Windows ke ChromeOS

Android sendiri tengah mengalami transformasi. Peluncuran Android 16 (kode nama Baclava) di ajang Google I/O 2025 membawa angin segar dalam desain dan fungsi.

Dukungan untuk layar besar, animasi halus, dan opsi kustomisasi lebih banyak jadi penanda bahwa Android siap masuk ke ranah laptop dan tablet yang lebih serius.

“Tujuan kami adalah menciptakan sesuatu yang modern dan menyenangkan, tetapi juga mudah didekati dan terasa familiar,” ucap Samat. 

Artinya, Google ingin perangkat lunaknya bisa lebih ramah pengguna tanpa mengorbankan kemudahan akses.

Untuk mempercepat adopsi, Google juga mereformasi proses pengembangan sistemnya melalui proyek “Trunk Stable” agar produsen bisa meluncurkan perangkat dengan Android terbaru sejak hari pertama. Samsung Galaxy Z Fold 7 menjadi salah satu contoh pertama dari sistem ini.

Google juga memaparkan soal sistem “Android Drop”. Ini memungkinkan perusahaan memberikan fitur-fitur baru secara langsung tanpa perlu menunggu update sistem operasi.

“Biasanya kami lakukan ini setiap tiga bulan dan akan muncul pop-up di ponsel Anda, mengatakan ‘Hai, ponsel Anda makin bagus,’” ujar Samat.

Baca juga: 6 Fitur Baru Android 16, Ada Desain Anyar Pengganti Material You

AI jadi masa depan Android

Samat turut membahas soal integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) di eksosistem Android. Melalui asisten AI Gemini, ia menekankan bahwa AI akan menjadi bagian penting dari masa depan Android.

Samat menyebut, sampai saat ini Gemini merupakan asisten digital terbaik yang pernah ada. Menurut dia, dengan AI Gemini, pengguna bisa melihat gambaran akan masa depan, hanya lewat perangkat Android.

Menyebutnya sebagai “Pengalaman Gemini”, Samat kemudian mendemonstrasikan penggunaan AI Gemini yang bisa membantunya dalam melakukan riset dan mencari informasi saat akan membeli mobil.

Dengan izin akses ke layar perangkat, Samat menjelaskan bahwa asisten AI tersebut mampu membantunya dalam mendapatkan rangkuman dari berbagai informasi yang tampil di layar dan memudahkannya dalam memahami informasi terkait.

“Gemini yang terintegrasi dalam ponsel benar-benar memberikan pengalaman yang jauh lebih bermanfaat,” ucap Samat.

Baca juga: Gemini Live Hadir di 4 HP Android Ini, Bawa Visual Real-Time dan Screen Sharing

Samat turut menekankan soal integrasi AI Gemini yang telah hadir di seluruh perangkat Android. Termasuk fitur seperti Circle to Search dan Gemini kini juga sudah tersedia luas di ponsel flagship Android.

Samat bahkan mengeklaim, fitur Circle to Search di ponsel Android adalah pencarian multimoda terbaik dari Google. Sementara AI Gemini merupakan asisten digital terbaik saat ini.

Meski secara fungsi kedua fitur tersebut hampir tumpang tindih, tetapi menurut Samat, jika fitur-fitur yang dihasilkan bagus, pengguna bisa mendapatkan manfaat seperti inovasi dan nilai lebih dari perangkat.

“Saya pikir itu bagus. Jika fiturnya bagus, itu akan memberikan nilai lebih bagi konsumen dan lebih banyak inovasi,” jelas Samat.

“Bagi kami, sebagai Google, kami ingin memastikan kedua bagian tersebut (Circle to Search dan Gemini), dapat diakses dengan sangat jelas, dapat diidentifikasi dengan sangat jelas di semua perangkat berbeda yang dipertimbangkan konsumen,” tambahnya.

Baca juga: Dari Museum sampai Bubble Tea, Semua Dijawab Lengkap Gemini Live di Galaxy S25

Berita Terkait

Teknologi Kesehatan Indonesia Tertinggal? Menteri Kesehatan Ungkap Fakta Mengejutkan
Samsung Galaxy Z Fold6 vs Z Fold7: Spesifikasi & Harga Terlengkap
Android Lemot? 7 Trik Ampuh Bikin HP Super Cepat!
Mark Zuckerberg: Meta Bangun Data Center AI Berkapasitas 5 GW
Mark Zuckerberg Sebut AI Ambil Alih Tugas Coding, Kuliah Programmer Tak Relevan?
Dapat Restu Trump, Nvidia dan AMD Kembali Jual Chip AI ke China
Komdigi Update Kasus Pengumpulan Data Iris Mata Ilegal oleh Tools For Humanity
Kejagung Usut Kesepakatan Nadiem dan Google soal Investasi Pengadaan Laptop

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 14:40 WIB

Teknologi Kesehatan Indonesia Tertinggal? Menteri Kesehatan Ungkap Fakta Mengejutkan

Rabu, 16 Juli 2025 - 14:13 WIB

Samsung Galaxy Z Fold6 vs Z Fold7: Spesifikasi & Harga Terlengkap

Rabu, 16 Juli 2025 - 14:05 WIB

Android Lemot? 7 Trik Ampuh Bikin HP Super Cepat!

Rabu, 16 Juli 2025 - 13:37 WIB

Mark Zuckerberg: Meta Bangun Data Center AI Berkapasitas 5 GW

Rabu, 16 Juli 2025 - 12:13 WIB

Mark Zuckerberg Sebut AI Ambil Alih Tugas Coding, Kuliah Programmer Tak Relevan?

Berita Terbaru

Society Culture And History

Fauja Singh, Pelari Maraton Tertua Meninggal Tragis: Kisah Inspiratif Berakhir

Rabu, 16 Jul 2025 - 20:30 WIB

Entertainment

Review I Know What You Did Last Summer: Dosa Lama Menghantui

Rabu, 16 Jul 2025 - 19:41 WIB