Greenland: 10 Fakta Unik yang Bikin Kamu Tercengang!

Avatar photo

- Penulis Berita

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menguak 12 Keunikan Greenland: Dari Misteri Nama hingga Keajaiban Cahaya Utara

Ketika nama “Greenland” terucap, benak kita mungkin langsung melayang membayangkan hamparan padang rumput hijau yang luas dan segar. Paradoksnya, realitas di lapangan justru berbanding terbalik. Pulau terbesar di dunia ini identik dengan bentangan es raksasa yang menyelimuti sebagian besar wilayahnya nyaris sepanjang tahun. Namun, jangan salah, di balik selimut putih yang dingin, Greenland menyimpan segudang cerita dan fakta menarik yang mungkin belum banyak terungkap. Mulai dari asal-usul namanya yang unik hingga keajaiban alam yang memukau, mari kita kenali lebih dekat negeri es yang ternyata menyimpan pesona tak terduga ini!

### 1. Misteri di Balik Penamaan “Greenland”

Mengapa sebuah pulau yang didominasi oleh es dan salju dinamai “Greenland” atau “Tanah Hijau”? Pertanyaan ini memang sering muncul. Sejarah mencatat bahwa nama ini diberikan oleh seorang penjelajah Norwegia, Erik the Red, yang diusir dari Islandia karena kejahatannya. Dengan cerdik, ia menamai pulau ini “Greenland” sebagai strategi pemasaran untuk menarik pemukim baru, menjanjikan tanah yang subur dan hijau—sebuah gambaran yang kontras dengan kenyataan beku. Strategi Erik the Red rupanya berhasil menarik perhatian para calon penghuni.

Selain kisah Erik the Red, ada pula penjelasan ilmiah yang menarik. Dilansir dari *Rustic Pathways*, para ilmuwan menemukan bukti bahwa sekitar 2,5 juta tahun lalu, dataran tinggi selatan Greenland memang pernah menjadi hutan yang subur dan hijau. Penemuan ini menambahkan dimensi lain pada asal-usul nama yang ironis tersebut, menunjukkan bahwa Greenland memang memiliki masa lalu yang lebih “hijau” dari yang kita bayangkan.

### 2. Greenland Hampir Seluruhnya Tertutup Lapisan Es

Greenland adalah rumah bagi lapisan es terbesar kedua di dunia, hanya kalah dari Antarktika. Dari total luas daratannya yang mencapai 2,16 juta kilometer persegi, sekitar 80 persen wilayahnya diselimuti oleh Lapisan Es Greenland. Hamparan es raksasa ini mencakup lebih dari 1,7 juta kilometer persegi, menyimpan 99% cadangan air tawar planet kita—sebuah fakta yang menegaskan betapa krusialnya peran Greenland bagi iklim global.

Titik tertinggi di lapisan es ini adalah Gunung Gunnbjørn, yang menjulang hingga 3.694 meter di atas permukaan laut. Di bagian paling tebalnya, es di Greenland mencapai kedalaman lebih dari 2.000 meter. Studi yang dilansir *Chimu Adventures* bahkan mengungkapkan bahwa lapisan es terendah di Greenland telah terbentuk selama lebih dari 250.000 tahun, menjadikannya saksi bisu sejarah bumi yang luar biasa.

### 3. Negara dengan Kepadatan Penduduk Terendah di Dunia

Dengan luas daratan yang masif, Greenland justru memiliki kepadatan penduduk yang sangat rendah, menjadikannya salah satu negara paling jarang dihuni di planet ini. Berdasarkan perkiraan tahun 2017, populasinya hanya sekitar 56.480 jiwa. Penduduk Greenland tersebar di 16 kota yang berlokasi di sepanjang garis pantai, dengan hampir sepertiga dari total populasi terkonsentrasi di ibu kota, Nuuk. Rendahnya kepadatan ini tidak lain disebabkan oleh kondisi geografis ekstrem, di mana permukiman dan es yang dominan memang tidak benar-benar cocok.

### 4. Lanskap Greenland yang Sangat Beragam

Meskipun identik dengan es, Greenland nyatanya memiliki lima wilayah dengan lanskap yang sangat berbeda dan unik. Greenland Utara Jauh menampilkan panorama bersalju dengan populasi yang sangat minim. Di Greenland Timur Laut, seluruh wilayahnya adalah rumah bagi Taman Nasional Greenland, yang merupakan taman nasional terbesar di dunia. Kawasan ini sengaja dibiarkan tanpa penduduk tetap sebagai suaka bagi satwa liar Arktik seperti banteng *musk* dan beruang kutub.

Beranjak ke Greenland Timur, kita akan menemukan medan berbatu yang menakjubkan, termasuk fjord yang megah, tebing-tebing curam, dan wilayah liar terpencil Scoresby Sound (atau Scoresby Sund). Sementara itu, Greenland Selatan menawarkan iklim yang lebih hangat dengan lembah-lembah hijau yang memukau, serta mata air panas Uunartoq yang memungkinkan pengunjung bersantai sambil menikmati pemandangan gunung es raksasa. Terakhir, Pantai Barat (Lingkar Arktik) menjadi saksi terlepasnya gunung es masif dari Gletser Jakobshavn (Gletser Sermeq Kujalleq), menciptakan pemandangan es yang tak terlupakan.

### 5. Greenland Adalah Negara Otonom

Secara politik dan budaya, Greenland memiliki ikatan erat dengan Eropa selama kurang lebih seribu tahun terakhir. Namun, secara geografis, pulau ini sebenarnya merupakan bagian dari benua Amerika Utara. Greenland bukanlah negara merdeka sepenuhnya, melainkan sebuah negara otonom yang berada di dalam Kerajaan Denmark. Status ini memberinya hak untuk mengatur banyak urusan internalnya sendiri, sambil tetap menjadi bagian dari monarki Denmark.

### 6. Mayoritas Penduduk Greenland adalah Inuit

Mayoritas penduduk Greenland, sekitar 90%, adalah Inuit. Kelompok ini mencakup individu multietnis yang memiliki warisan campuran Denmark dan Inuit, menunjukkan perpaduan budaya yang kaya. Sisanya 10% penduduk berasal dari keturunan Eropa, khususnya Denmark.

Penting untuk dicatat, seperti dilansir *Visit Greenland*, bahwa penduduk asli Greenland sangat tidak menyukai sebutan “Eskimo.” Mereka lebih suka dipanggil “Inuit” atau “Kalaallit,” yang secara harfiah berarti “penduduk Greenland” dalam bahasa asli Inuit, Kalaallisut. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap identitas dan budaya mereka yang kaya.

### 7. Negara Multibahasa

Greenland adalah negara multibahasa dengan Bahasa Greenland (terutama dialek Kalaallisut) sebagai bahasa resminya. Mayoritas penduduk berkomunikasi menggunakan bahasa ini, yang memiliki hubungan erat dengan bahasa-bahasa Inuit di Kanada, seperti Inuktitut. Selain itu, sebagian besar penduduk Greenland juga fasih berbicara bahasa Inggris dan Denmark, menunjukkan keterbukaan mereka terhadap dunia luar.

Menariknya, beberapa kata dari Bahasa Greenland telah diadopsi langsung oleh bahasa lain di seluruh dunia. Istilah “igloo” dan “kayak” adalah contoh nyatanya. Kata “igloo” berasal dari bahasa Greenland, sementara “kayak” berasal dari kata “qajaq” yang digunakan oleh para pemburu Inuit. Bahkan “anorak” (jenis jas hujan) juga memiliki akar dari Bahasa Greenland, membuktikan kontribusi linguistik mereka yang unik.

### 8. Tanpa Jalan yang Menghubungkan Antarkota

Meskipun memiliki luas daratan yang mencapai 2,16 juta kilometer persegi, Greenland tidak memiliki sistem jalan raya atau kereta api yang menghubungkan antarpermukiman. Jalan hanya tersedia di dalam kota dan biasanya berakhir di pinggiran. Akibatnya, semua perjalanan antar kota di Greenland harus dilakukan dengan cara lain: pesawat terbang, perahu, helikopter, *snowmobile*, atau kereta anjing. Di antara semua moda transportasi ini, perahu menjadi yang paling populer, terutama saat musim panas ketika banyak penduduk lokal berlayar menyusuri fjord yang memukau. Ketiadaan jalan ini adalah cerminan dari medan ekstrem dan bentangan es yang masif.

### 9. Tak Hanya Perikanan, Ada Industri Pertanian di Greenland

Industri utama di Greenland secara tradisional adalah perikanan, mengingat kekayaan lautnya. Greenland hampir mengimpor semua barang kebutuhan kecuali ikan, hasil laut, dan hewan buruan seperti paus dan anjing laut. Namun, di balik dominasi perikanan, bagian selatan Greenland menyimpan kejutan lain: industri pertanian yang berkembang pesat.

Wilayah selatan yang terletak di bawah Lingkar Arktik ini dikenal lebih hijau dan subur dibandingkan area lain, menjadikannya pusat mata pencarian pertanian. Di sini, Anda dapat menemukan peternakan domba, rusa kutub, dan perkebunan sayuran akar. Lanskapnya ditandai dengan fjord bebas es, saluran air yang berkilauan, serta bukit-bukit hijau yang bergelombang, memberikan pemandangan yang berbeda dari citra Greenland yang beku.

### 10. Nuuk: Ibu Kota yang Semarak

Nuuk, ibu kota Greenland, adalah kota terbesar dan paling kosmopolitan di pulau itu, menjadi rumah bagi hampir seperempat dari total populasi Greenland. Terletak di mulut sistem fjord raksasa dan dikelilingi oleh panorama pegunungan yang megah, Nuuk adalah pusat kehidupan sosial dan budaya di Arktik.

Meskipun ukurannya relatif kecil, Nuuk adalah kota yang semarak dengan beragam fasilitas modern. Pengunjung dapat menjelajahi berbagai museum menarik seperti Museum Nasional Greenland, mengagumi arsitektur unik Rumah Budaya Katuaq, atau menikmati koleksi seni di Museum Seni Nuuk. Selain itu, kota ini juga menawarkan kafe-kafe trendi dan butik-butik fashion yang unik, menjadikannya destinasi yang patut dikunjungi.

### 11. Fenomena Midnight Sun di Musim Panas

Salah satu keajaiban alam paling memukau di Greenland adalah fenomena *Midnight Sun* atau Matahari Tengah Malam. Di wilayah tertentu, khususnya di Lingkar Arktik, matahari tidak terbenam sama sekali dari sekitar 25 Mei hingga 25 Juli setiap tahunnya. Sepanjang periode ini, matahari akan tetap terlihat di langit, siang maupun malam.

Fenomena luar biasa ini menjadi daya tarik utama yang membuat banyak orang berbondong-bondong datang ke Greenland. Tanggal 21 Juni, sebagai solstis musim panas dan hari terpanjang dalam setahun, bahkan ditetapkan sebagai hari libur nasional di Greenland. Pada momen istimewa ini, penduduk setempat merayakannya dengan berjemur di bawah sinar matahari abadi, menari dengan musik tradisional, atau menikmati barbekyu di alam terbuka.

### 12. Salah Satu Tempat Terbaik untuk Melihat Aurora Borealis

Selain keindahan *Midnight Sun*, Greenland juga dikenal sebagai salah satu destinasi terbaik di dunia untuk menyaksikan keindahan Aurora Borealis, atau Cahaya Utara. Bagian selatan wilayah ini berada di bawah Zona Oval Aurora Borealis, menjadikannya lokasi utama bersama Islandia untuk mengamati tarian cahaya magis ini di langit. Di Greenland, Aurora Borealis dapat disaksikan dari mana saja, asalkan kondisi cuaca mendukung. Waktu terbaik untuk menikmati pemandangan spektakuler ini adalah dari akhir September hingga Maret, saat malam hari paling panjang dan gelap, menciptakan kanvas sempurna bagi keajaiban alam ini.

Greenland, memang bukan sekadar wilayah berselimut es. Di balik dinginnya, tersimpan banyak cerita, budaya kuno yang unik, serta keindahan alam Arktik yang benar-benar luar biasa. Semoga suatu hari nanti kita bisa melihat langsung fenomena matahari tengah malam yang tak pernah terbenam dan Aurora Borealis yang memukau ini.

Berita Terkait

Yunani Tutup Objek Wisata Acropolis karena Gelombang Panas
Hujan Deras Guyur Jakarta-Bogor, BMKG: Waspada Banjir!
Prabowo Soroti Perubahan Iklim dan Krisis Kesehatan Global di KTT BRICS
Impian Nikah Outdoor Tetap Terwujud, Ini 5 Tips Aman Saat Cuaca Tak Menentu
Hujan Ringan Guyur Jakarta Hari Ini: Siap-Siap Payung!
BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin kencang pada 4-5 Juli 2025
Seprai Adem Anti Gerah: Tidur Nyenyak di Cuaca Panas!
BMKG: Ini Wilayah yang Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 1-2 Juli 2025

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:30 WIB

Greenland: 10 Fakta Unik yang Bikin Kamu Tercengang!

Rabu, 9 Juli 2025 - 09:18 WIB

Yunani Tutup Objek Wisata Acropolis karena Gelombang Panas

Selasa, 8 Juli 2025 - 12:32 WIB

Hujan Deras Guyur Jakarta-Bogor, BMKG: Waspada Banjir!

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:54 WIB

Prabowo Soroti Perubahan Iklim dan Krisis Kesehatan Global di KTT BRICS

Minggu, 6 Juli 2025 - 12:56 WIB

Impian Nikah Outdoor Tetap Terwujud, Ini 5 Tips Aman Saat Cuaca Tak Menentu

Berita Terbaru

Family And Relationships

Maia Estianty Hamil Anak Keempat di Usia 50? Ini Jawabannya!

Jumat, 11 Jul 2025 - 01:19 WIB

Politics

Gibran Batal Ngantor di Papua? Alasan Sebenarnya Terungkap!

Jumat, 11 Jul 2025 - 00:09 WIB