Gusti Irwan Wibowo Hadirkan Optimisme Lewat Album Terakhir “ENDIKUP”
Sebuah penantian berakhir hari ini, Minggu (6/7), seiring dengan resmi dirilisnya album “ENDIKUP” dari mendiang musisi berbakat, Gusti Irwan Wibowo. Karya monumental ini menjadi persembahan terakhir Gusti sebelum kepergiannya pada 15 Juni 2025, meninggalkan jejak abadi dalam belantika musik Indonesia.
Tajuk “ENDIKUP” sendiri bukan sekadar nama, melainkan akronim dari “Enak di Kuping”, sebuah genre musik yang merupakan warisan berharga dari mendiang ayahanda Gusti, Timur Priyono. Genre ini menjadi benang merah yang mengikat visi musikal keluarga mereka.
Pemilihan tanggal rilis 6 Juli memiliki makna mendalam, bertepatan dengan hari ulang tahun ibunda Gusti, Sri Yulianti, menambah sentuhan personal pada persembahan ini. Pihak Gusti Irwan Wibowo dalam keterangan resminya menegaskan bahwa “ENDIKUP” adalah seruan optimisme yang lantang di tengah riuhnya keruwetan bangsa. “Masyarakat Indonesia sudah cukup dijejali ombak energi pesimisme, jatuh bangun setiap warga yang terus didukung ketakutan atas banyak hal. Bangsa kita butuh asupan optimisme,” demikian pernyataan yang menyertai peluncuran album ini, menggarisbawahi pesan utama yang ingin disampaikan Gusti.
Dengan total sembilan lagu yang mengisi daftar putarnya, “ENDIKUP” mengajak pendengar menyelami berbagai nuansa emosi dan pemikiran. Kesembilan trek tersebut meliputi: “Hari yang Mantap”, “We, always together”, “Icik-Icik Bum Bum”, “Bagaimana?”, “Diculik Cinta”, “Ngambek”, “Lanjutkan Perjuangan Kita!”, “Hilang Arah”, dan “Menunggu Ujung”. Di balik pengerjaan album ini, mendiang Gusti Irwan Wibowo sendiri bertindak sebagai eksekutif produser, menunjukkan dedikasinya yang tak terbatas. Ia didukung oleh Fithor Faris dan Kevin Munthe sebagai produser. Menariknya, seluruh komposisi dalam album ini diciptakan oleh Gusti Irwan Wibowo, kecuali lagu “Icik-Icik Bum Bum” yang merupakan karya orisinal dari mendiang ayahnya, Timur Priyono, menegaskan kembali koneksi musikal antar-generasi.
Lebih dari sekadar melodi, lirik-lirik dalam sembilan lagu “ENDIKUP” diracik dengan kesederhanaan yang membumi, menjadikannya sangat relevan dan mudah diresapi oleh kehidupan masyarakat sehari-hari. Di dalamnya terkandung secercah harapan dan imajinasi baru yang secara khusus disuarakan untuk generasi mendatang. Sebagaimana ditegaskan oleh pihak Gusti, “Gusti Irwan Wibowo melanjutkan perjuangan dan ideologi ayahnya. Mengajak bangsa ini untuk mampu terus berimajinasi mengenai masa depan yang ada di tangannya sendiri, di tangan kita dan di tangan generasi kini dan generasi masa depan.” Album “ENDIKUP” bukan hanya sebuah warisan musik, melainkan juga sebuah manifesto semangat, mengajak kita semua untuk senantiasa berpegang pada optimisme dan imajinasi demi masa depan yang lebih cerah.