Alat pengering rambut atau *hair dryer* telah menjadi sahabat setia banyak orang dalam rutinitas perawatan rambut. Selain praktis dan mudah dibawa ke mana saja, *hair dryer* modern kini umumnya dilengkapi dua pilihan pengaturan suhu: panas dan dingin. Namun, muncul pertanyaan yang kerap membingungkan: manakah di antara keduanya yang paling tepat dan efektif untuk mengeringkan rambut?
Menurut Mila Mandala, *Product & Training Lead* Bellayu, suhu panas adalah pilihan utama yang direkomendasikan untuk proses pengeringan rambut. “Disarankan memang pakai suhu panas, tapi panasnya bisa kita sesuaikan,” ungkapnya dalam acara *Bellayu Chic Chat & Bellayu Blow Bar X Irresavenue* di Jakarta, Rabu (28/5/2025). Meskipun suhu panas menjadi andalan untuk mengeringkan rambut, penting untuk memahami bahwa pengaturan suhu dingin pada *hair dryer* juga memiliki peran vital dan bukan sekadar fitur pelengkap.
Mila menjelaskan bahwa suhu dingin memang bisa membuat rambut kering, namun memerlukan waktu yang jauh lebih lama. Oleh karena itu, untuk efisiensi dan hasil optimal, kedua pengaturan suhu tersebut sebaiknya digunakan secara berurutan. Saat rambut masih sangat basah atau setengah kering setelah keramas, mulailah proses pengeringan dengan menggunakan suhu panas.
Setelah rambut terasa kering dan kadar airnya sudah minimal, segera ubah pengaturan *hair dryer* ke suhu dingin. Fungsi utama dari suhu dingin ini adalah untuk menetralkan suhu pada rambut dan kulit kepala yang sebelumnya terpapar panas. Mila menegaskan kembali, “Betul, ketika benar-benar habis keramas dan rambut basah, pakai suhu panas. Habis itu ubah ke suhu dingin. Fungsinya (suhu dingin) untuk menetralkan (rambut dan kulit kepala) yang tadinya sudah kena suhu panas.” Langkah ini penting untuk menjaga keseimbangan suhu dan kesehatan kulit kepala serta rambut Anda.