Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, menyoroti euforia berlebihan sejumlah pihak setelah Persib menjuarai Liga 1 secara back-to-back. Pernyataan ini muncul sebagai respons atas insiden perusakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) oleh Bobotoh pasca pertandingan final Persib melawan Persis, Sabtu (24/5). Perayaan kemenangan Persib ternoda oleh aksi sejumlah suporter yang menyalakan flare dan merusak rumput serta gawang stadion, sebuah pemandangan yang terekam dan viral di media sosial. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bahkan merespon insiden ini dengan menyatakan akan memproses hukum para pelaku, dengan ancaman pidana bagi mereka yang telah cukup umur.
Kegembiraan kemenangan bercampur aduk dengan rasa kecewa. Umuh Muchtar, yang rumahnya menjadi tempat perayaan kemenangan Persib dan dipadati Bobotoh, menyesalkan tindakan anarkis tersebut. Meskipun memahami euforia Bobotoh yang begitu besar terhadap Persib, ia mempertanyakan tindakan pengambilan rumput stadion. “Buat apa sebenarnya mengambil rumput? Kenangan katanya, juara *back-to-back*, tetapi kan rumputnya mati, buat apa?” ujarnya saat ditemui di Bandung, Jumat (30/5). Ia berharap Bobotoh, yang menurutnya 95 persen berhati baik, dapat lebih bijak dalam merayakan kemenangan. Penggunaan flare di dalam stadion juga menjadi sorotan Umuh, yang berharap hal tersebut tak terulang lagi.
Di tengah kekecewaan atas tindakan sebagian Bobotoh, Umuh Muchtar tetap memberikan pembelaan. Ia mengakui perubahan positif yang telah terjadi pada Bobotoh selama ini. “Saya sayang sama kalian, saya berangkat dari awal sebagai Bobotoh. Mungkin tahu semua, sampai 2008 (Persib) masih pakai APBD, dan demi Persib uang saya dahulu yang dipakai. Saya sudah mendarah daging di Persib,” tegasnya. Namun, ia juga mengkritik pihak-pihak yang mendadak muncul dan mengklaim berjasa terhadap kesuksesan Persib, tanpa terlibat aktif sebelumnya. “Jangan seperti ada orang yang *ujug-ujug* (tiba-tiba) timbul, menonton juga tidak pernah, dengan pemain saja tidak tahu, dengan manajemen tidak tahu, tahu-tahu seperti dia yang punya, seperti yang punya jasa,” ungkapnya dengan nada kesal.
Umuh Muchtar menegaskan kontribusinya yang besar terhadap Persib, termasuk pemberian bonus yang lebih besar kepada pemain dibandingkan pihak lain. Ia menekankan dedikasinya yang panjang dan mendalam untuk tim kebanggaan Jawa Barat ini. Pernyataan ini sekaligus menjadi penegasan atas komitmen dan cintanya yang tak tergoyahkan terhadap Persib Bandung.