Harga Saham Lapis Dua dalam Tren Mendaki, Cek yang Layak Dibeli

Avatar photo

- Penulis Berita

Sabtu, 14 Juni 2025 - 07:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prospek Cerah Saham Lapis Dua: Ungguli Saham Unggulan dan Siap Jadi Pilihan Investasi

Tren kenaikan harga saham lapis dua di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menarik perhatian investor sejak Juni 2025. Fenomena ini memicu pertanyaan krusial: saham lapis dua mana yang menawarkan prospek paling menjanjikan untuk investasi Anda?

Saham lapis dua adalah kategori saham yang mencakup perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil hingga menengah, namun tetap memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Di BEI, kelompok saham ini terangkum dalam Indeks SMC Liquid. Per Selasa (11/6), Indeks SMC Liquid tercatat menguat 1,8% secara *year to date* (ytd) ke level 310,358. Kinerja impresif ini jauh melampaui Indeks LQ45, yang berisi saham-saham unggulan atau *blue chip*, yang justru terkoreksi 1,96% ytd pada periode yang sama.

Penguatan signifikan Indeks SMC Liquid sepanjang tahun ini didorong oleh beberapa faktor utama, seperti dijelaskan oleh Oktavianus Audi, Analis sekaligus VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas. Pertama, lonjakan harga komoditas bahan baku seperti emas telah memberikan dorongan kuat bagi saham-saham terkait. Contohnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang melesat 115,08% ytd dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang menguat 38,08% ytd. Kedua, kinerja keuangan kuartal I-2025 yang tangguh dari sejumlah emiten turut menopang pergerakan indeks. Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba bersih yang solid, seperti ANTM naik 794% *year-on-year* (yoy), BTPS naik 17,73% yoy, LSIP naik 45% yoy, TAPG naik 117% yoy, dan BIRD naik 42,8% yoy.

Audi menambahkan, komposisi saham dalam Indeks SMC Liquid yang didominasi oleh sektor barang baku dan energi secara langsung mendapatkan keuntungan dari tren kenaikan harga komoditas. Ini berbeda dengan Indeks LQ45 yang mayoritas diisi saham sektor keuangan, di mana saat ini tengah terdampak perlambatan kinerja akibat tingginya suku bunga dan peningkatan biaya kredit. Meskipun demikian, Audi berpandangan bahwa penguatan ini cenderung tematik, mengindikasikan pergerakan yang dinamis. Jika pada paruh kedua 2025 terjadi perkembangan positif seperti meredanya dampak kebijakan tarif AS, pemangkasan suku bunga, dan stabilitas ekonomi makro domestik, potensi rotasi sektor menuju saham-saham *big caps* yang menjadi konstituen LQ45 bisa kembali terjadi.

Senada dengan pandangan tersebut, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, menilai wajar jika kinerja Indeks SMC Liquid belakangan ini mampu mengungguli Indeks LQ45. Hal ini disebabkan banyak saham dalam indeks tersebut berasal dari sektor-sektor yang tengah mengalami pemulihan harga sejak awal tahun, seperti energi, properti, dan barang konsumsi. “Secara sektoral, saham yang berkaitan dengan energi dan bahan baku, saya rasa masih akan mendominasi pergerakan positif dalam jangka pendek. Ini seiring dengan tren harga komoditas yang mulai stabil dan rotasi sektor dari *big caps* ke *second liners* yang lebih atraktif dari sisi valuasi dan momentum,” ujar Ekky.

Sementara itu, Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus, menyampaikan bahwa penguatan Indeks SMC Liquid juga didorong oleh penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara keseluruhan. Mayoritas konstituen indeks ini merupakan saham-saham lapis dua yang turut merasakan dampak positif. Angga menjelaskan, penguatan tersebut didukung oleh meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China setelah tercapainya kesepakatan tarif, serta membaiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. “Penurunan suku bunga Bank Indonesia di tengah penguatan rupiah juga menjadi penopang indeks,” imbuhnya.

Ekky memperkirakan bahwa Indeks IDX SMC Liquid masih memiliki peluang untuk melanjutkan tren penguatan hingga akhir tahun, terutama jika sentimen positif terhadap sektor energi, properti, dan konsumer tetap terjaga. Di sisi lain, Indeks LQ45 dinilai baru akan menunjukkan pemulihan signifikan apabila ketidakpastian global mereda, sehingga investor mulai kembali melirik saham-saham *big caps* yang saat ini masih diperdagangkan di bawah valuasi wajarnya.

Rekomendasi Saham Pilihan

Bagi investor yang tertarik memanfaatkan momentum ini, para analis memberikan sejumlah rekomendasi saham lapis dua dan sektor terkait. Oktavianus Audi merekomendasikan saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan target harga Rp 2.200 dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dengan target harga Rp 1.940 untuk status *buy*. Selain itu, ia juga menyarankan *trading buy* untuk saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan target harga Rp 2.600 dan PT Avia Avian Tbk (AVIA) pada level target harga Rp 515.

Sementara itu, Ekky Topan menyarankan investor untuk melirik PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) sebagai strategi *trading* jangka pendek. Jika berhasil menembus level Rp 500, saham ini berpotensi menuju Rp 530 dan kemudian Rp 580 sebagai target *swing* berikutnya. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) juga dinilai menarik, meskipun telah memasuki masa *ex-date* dividen, dengan tren *bullish* yang berpeluang berlanjut menuju target Rp 3.500. Untuk sektor energi, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dipandang masih berada dalam tren *strong bullish* dengan target di Rp 1.440. Adapun saham bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) mulai menunjukkan sinyal pembalikan arah, dengan target terdekat di Rp 2.000 dan potensi lanjutan ke Rp 2.400 hingga Rp 2.700.

Berita Terkait

20 Saham IDX High Dividend Anjlok! Analis Ungkap Penyebabnya
Sri Mulyani Rotasi 139 Pejabat Eselon II Kemenkeu: Siapa Saja?
Bos GoTo Buka Suara: Isu Akuisisi Saham oleh Danareksa
Suzuki Gixxer FI 150 2026: Harga Rp 41 Juta, Penantang Baru Pasar Sport?
UMKM Jadi Operator Holding BUMN: Kebijakan Terbaru Pemerintah
10 Saham Tercuan & Terboncos 2023: Analisis PNSE & IKAN
Servis CVT Rutin: Cegah Putus V-Belt & Perjalanan Macet
Serangan Israel ke Iran: Emas Antam Tembus Rp 2,3 Juta?

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 21:04 WIB

20 Saham IDX High Dividend Anjlok! Analis Ungkap Penyebabnya

Sabtu, 14 Juni 2025 - 19:53 WIB

Sri Mulyani Rotasi 139 Pejabat Eselon II Kemenkeu: Siapa Saja?

Sabtu, 14 Juni 2025 - 19:48 WIB

Bos GoTo Buka Suara: Isu Akuisisi Saham oleh Danareksa

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:50 WIB

Suzuki Gixxer FI 150 2026: Harga Rp 41 Juta, Penantang Baru Pasar Sport?

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:23 WIB

UMKM Jadi Operator Holding BUMN: Kebijakan Terbaru Pemerintah

Berita Terbaru

Family And Relationships

10 Cara Sederhana Papa Bantu Istri Bahagia di Rumah

Sabtu, 14 Jun 2025 - 22:49 WIB

Politics

Israel Serang Iran: 9 Ilmuwan Nuklir Tewas

Sabtu, 14 Jun 2025 - 22:40 WIB

Entertainment

BABYMONSTER Hibur MONSTIEZ Indonesia di Konser Hello Monsters ICE BSD

Sabtu, 14 Jun 2025 - 22:19 WIB

General

Bahaya Cleaner untuk Sensor TPS & Idle Screw Motor Matic

Sabtu, 14 Jun 2025 - 22:15 WIB