Ragamharian.com – Teleskop luar angkasa Hubble kembali memukau dunia dengan potret luar biasa galaksi spiral NGC 3285B—sebuah keajaiban kosmis yang berputar megah di tepi gugus galaksi besar Hydra I.
Teleskop Hubble milik NASA dan ESA berhasil menangkap citra luar biasa dari NGC 3285B, galaksi spiral berpalang (barred spiral galaxy) yang terletak sekitar 137 juta tahun cahaya dari Bumi, di rasi bintang Hydra.
Galaksi ini, yang juga dikenal dengan nama LEDA 31293, ESO 501-18, atau IRAS 10322-2723, memiliki diameter sekitar 100.000 tahun cahaya—hampir seukuran galaksi Bima Sakti. Struktur galaksi ini terdiri dari piringan besar dengan beberapa lengan spiral yang berputar, serta inti terang berwarna keemasan yang menjadi pusat gravitasinya. Lengan spiralnya tampak lebih samar dengan rona kemerahan yang pudar.
“NGC 3285B merupakan anggota gugus galaksi Hydra I, salah satu gugus galaksi terbesar di Alam Semesta dekat,” ungkap para astronom Hubble dalam pernyataannya.
Baca juga: Teleskop Hubble Ungkap Misteri Galaksi Spiral yang Memukau
Rumah bagi Ledakan Supernova
Menariknya, perhatian ilmuwan terhadap galaksi ini meningkat karena pada tahun 2023 terjadi ledakan supernova bertipe Ia di dalamnya. Supernova tersebut, yang diberi nama SN 2023xqm, terlihat sebagai titik kebiruan kecil di sisi kiri piringan galaksi dalam citra Hubble.
Supernova Tipe Ia adalah fenomena kosmis yang sangat penting dalam astronomi. Peristiwa ini terjadi ketika inti bintang mati yang padat, yang dikenal sebagai white dwarf (katai putih), meledak akibat proses fusi nuklir mendadak. Dalam ledakannya, supernova ini bersinar sekitar 5 miliar kali lebih terang dari Matahari, meski hanya untuk waktu singkat.
Baca juga: Supernova, Fenomena Ledakan Bintang di Akhir Hidupnya
Misi Besar Hubble: Mengukur Jarak Kosmis Lebih Akurat
Pengamatan terhadap NGC 3285B ini merupakan bagian dari program besar Hubble yang menargetkan 100 supernova Tipe Ia di berbagai galaksi. Tujuannya adalah untuk mengamati setiap supernova dalam tiga panjang gelombang cahaya: ultraviolet, optik, dan inframerah-dekat.
“Dengan mengamati supernova dalam spektrum ini, kami berusaha membedakan pengaruh jarak dan debu antarbintang yang bisa membuat supernova tampak lebih merah dari seharusnya,” jelas tim astronom Hubble.
Hasil dari pengamatan ini akan membantu menyempurnakan pengukuran jarak kosmis, karena supernova Tipe Ia selama ini menjadi standar utama dalam penentuan jarak di alam semesta. Keakuratan dalam pengukuran ini sangat penting untuk memahami kecepatan ekspansi alam semesta dan memperkirakan usia kosmos secara lebih presisi.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Supernova?
Lokasi Strategis di Tepi Gugus Galaksi Hydra I
Galaksi NGC 3285B merupakan bagian dari kelompok galaksi NGC 3312 (LGG 210), yang berada di dalam gugus besar Hydra I. Namun, posisinya berada di tepi gugus tersebut, cukup jauh dari pusat yang padat oleh galaksi-galaksi raksasa.
Gugus Hydra I sendiri terdiri dari ratusan bahkan ribuan galaksi yang saling terikat oleh gravitasi. Di pusatnya terdapat dua galaksi elips raksasa, masing-masing berdiameter sekitar 150.000 tahun cahaya—sekitar 50% lebih besar dari Bima Sakti.
Baca juga: Galaksi Bima Sakti Mungkin Dikelilingi 100 Galaksi Tersembunyi
Menatap Kosmos, Menyingkap Misteri
Potret Hubble terhadap NGC 3285B tidak hanya menyuguhkan pemandangan kosmis yang menawan, tetapi juga membuka peluang baru dalam penelitian struktur alam semesta dan pengembangan kosmologi modern. Lewat cahaya yang dikirim dari jutaan tahun lalu, kita mempelajari lebih banyak tentang bagaimana galaksi terbentuk, berevolusi, dan berperan dalam jalinan besar semesta.
Galaksi seperti NGC 3285B menjadi “laboratorium alam” yang membantu para ilmuwan menyingkap misteri jagat raya—mulai dari ledakan bintang hingga ukuran sebenarnya dari alam semesta.
Baca juga: Potret Baru Galaksi Andromeda Ungkap Wajah yang Tak Pernah Terlihat Sebelumnya