Bentrokan Bersenjata di Perbatasan Thailand-Kamboja: Saling Tuduh Agresi
Ketegangan di perbatasan Thailand-Kamboja meningkat tajam pagi ini setelah terjadi baku tembak antara pasukan kedua negara di dekat kuil-kuil bersejarah Prasat Ta Moan Thom dan Prasat Ta Krabey di Provinsi Oddar Meanchey, Kamboja. Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, menyatakan bahwa Thailand melancarkan serangan terhadap posisi tentara Kamboja, meluas hingga wilayah Provinsi Preah Vihear di Kamboja dan Provinsi Ubon Ratchathani di Thailand.
“Kamboja selalu berkomitmen pada penyelesaian damai,” tegas Hun Manet, “namun dalam situasi ini, kami terpaksa merespon agresi bersenjata dengan kekuatan bersenjata.” Senada dengan pernyataan Perdana Menteri, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, menyatakan bahwa militer Thailand telah melanggar kedaulatan Kamboja dengan serangan bersenjata, dan pasukan Kamboja membela diri sesuai hukum internasional.
Namun, versi militer Thailand berbeda. Mereka menuduh pasukan Kamboja yang terlebih dahulu melepaskan tembakan. Lebih lanjut, militer Thailand juga menuduh Kamboja melakukan serangan yang menarget warga sipil, dengan dua roket BM-21 menghantam distrik Kap Choeng, Surin, Thailand, mengakibatkan sedikitnya tiga orang terluka.
Kronologi kejadian menurut militer Thailand bermula pukul 07.35 waktu setempat, saat unit penjaga kuil Ta Muen mendeteksi keberadaan drone Kamboja. Sekitar pukul 08.20, enam prajurit Kamboja, termasuk satu yang membawa granat berpeluncur roket, mendekati pagar kawat berduri dekat pos jaga Thailand. Setelah peringatan diabaikan, pasukan Kamboja melepaskan tembakan ke arah timur kuil, sekitar 200 meter dari pos jaga Thailand.
Sementara itu, Plt. Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, menyatakan bahwa situasi di perbatasan membutuhkan penanganan yang cermat dan sesuai hukum internasional. “Kami akan melakukan yang terbaik untuk melindungi kedaulatan kami,” ujarnya. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di perbatasan kedua negara yang memiliki sejarah sengketa wilayah. Perkembangan situasi ini akan terus dipantau dengan saksama.