Perayaan HUT Bhayangkara ke-79 di Monas Usung Tema Panen Raya, di Tengah Sorotan Publik
Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 siap digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Selasa, 1 Juli 2025. Perhelatan akbar ini dipastikan akan mengusung tema besar “panen raya,” sebuah simbolisasi yang menarik perhatian.
Suasana persiapan yang telah terlihat pada Senin, 30 Juni 2025, menunjukkan Monas dihiasi dengan nuansa pertanian. Panggung utama yang berukuran megah tampak dipercantik dengan berbagai ornamen pertanian seperti tampah, bakul, caping, hingga replika jagung yang tersebar di sisi-sisinya, menciptakan visual yang kuat akan tema yang diusung.
Tepat di hadapan panggung utama, sebuah tenda berukuran serupa didirikan. Tiang-tiang tenda ini didekorasi secara unik menggunakan gabus yang dibentuk menyerupai tanaman jagung, menambahkan kesan mendalam pada tema panen raya. Tenda ini rencananya juga akan berfungsi sebagai mimbar utama upacara perayaan esok hari.
Melengkapi nuansa pertanian, di sisi samping panggung, deretan alat-alat pertanian modern terpajang rapi. Puluhan traktor berukuran kecil bersama dengan dua traktor besar terlihat diparkirkan, siap menarik perhatian pengunjung. Tidak hanya itu, puluhan alat pemipil dan pengering jagung juga diposisikan di area tersebut, semakin mengukuhkan tema yang diangkat.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa HUT Bhayangkara ke-79 tahun ini memang akan mengambil tema panen raya. “Diberikan visualisasi kegiatan panen raya,” ujar Listyo saat menghadiri gladi bersih pada Ahad, 29 Juni 2025, menegaskan visi di balik perayaan ini.
Keterlibatan aktif Polri dalam sektor pertanian belakangan ini menjadi latar belakang di balik pemilihan tema tersebut. Sebagai contoh, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam acara Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II di Dusun Kandasan, Desa Bange, Sanggau Ledo, Bengkayang, Kalimantan Barat, pada Kamis, 5 Juni 2025.
Listyo sendiri telah menetapkan target ambisius untuk penanaman jagung seluas 1 juta hektare lahan, dengan estimasi hasil panen mencapai 4 hingga 10 juta ton. Ia menambahkan bahwa saat ini Polri bekerja sama dengan Perhutani untuk menyiapkan 445,6 ribu hektare lahan siap tanam. “Apabila sebagian besar lahan perhutanan sosial tersebut dapat ditanami jagung, maka Polri akan berhasil mencapai target 1 juta hektare atau bahkan lebih tinggi,” tutur Listyo penuh optimisme.
Namun, di balik semangat perayaan dan program pertanian ini, muncul pula suara-suara kritis dari koalisi masyarakat sipil. Mereka menyoroti bahwa Polri semestinya berfokus pada tugas inti mereka dalam menjaga keamanan dan menegakkan hukum, mengingat masih banyak persoalan terkait kinerja institusi tersebut.
Sebagai contoh, Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) menyoroti secara tajam isu pelanggaran hak asasi manusia yang terus dilakukan oleh anggota Polri setiap tahunnya. Data yang dirilis KontraS bertepatan dengan peringatan HUT Bhayangkara ke-79 ini mencatat lebih dari 600 peristiwa kekerasan yang melibatkan anggota Polri dalam setahun terakhir, dengan korban mencapai lebih dari 1.000 orang.