Lonjakan Volume Lalu Lintas Libur Iduladha 2025: Jasamarga Soroti Dua Ruas Tol Paling Padat
Jakarta – Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division (Jasamarga) mengumumkan adanya peningkatan signifikan pada volume lalu lintas di dua ruas jalan tol utama selama periode libur Iduladha, yang berlangsung dari Kamis, 5 Juni 2025 hingga Sabtu, 7 Juni 2025. Data ini menyoroti tingginya mobilitas masyarakat pada musim liburan tersebut.
Dua ruas tol yang mengalami lonjakan paling mencolok adalah Ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) di Sumatra Utara dan Ruas Tol Manado-Bitung (Mabit) di Sulawesi Utara. Ruas Tol MKTT memimpin dengan catatan 42.389 kendaraan yang melintas selama periode libur Iduladha. Angka ini merepresentasikan kenaikan sebesar 8,2 persen dibandingkan dengan volume lalu lintas normal yang berada di kisaran 39.184 kendaraan.
Secara lebih rinci, dari total volume lalu lintas di Tol MKTT, sebanyak 13.578 kendaraan tercatat melintas menuju Bandar Udara Internasional Kualanamu melalui Gerbang Tol Kualanamu. Data ini menunjukkan peningkatan 4,67 persen dari kondisi normal yang sebanyak 12.972 kendaraan. Sementara itu, lalu lintas kendaraan yang menuju Kota Medan melalui Gerbang Tol Kualanamu juga mengalami peningkatan, tercatat sejumlah 12.550 kendaraan, naik 5,14 persen dari volume normal yang sebanyak 11.937 kendaraan.
Menanggapi peningkatan ini, Senior General Manager Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division, Tyas Pramoda Wardhani, menyatakan pada Ahad, 8 Juni 2025, bahwa lonjakan volume lalu lintas tersebut adalah indikator aktivitas masyarakat yang tinggi selama libur Iduladha.
Di sisi lain, Ruas Tol Manado-Bitung (Mabit) juga mencatat peningkatan jumlah kendaraan yang melintas. Sebanyak 18.699 kendaraan melewati ruas tol ini, meningkat sebesar 0,5 persen dibandingkan dengan total volume lalu lintas normal yang mencapai 18.615 kendaraan. Meski peningkatannya lebih moderat, hal ini tetap menunjukkan adanya aktivitas perjalanan yang lebih tinggi dari hari biasa di wilayah Sulawesi Utara.
Pilihan Editor: Sebagian Bahan Baku Furnitur Lokal Masih Impor