IHSG Menguat 0,54% Ditopang Redanya Ketegangan Geopolitik, Prospek Rabu: Konsolidatif
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Selasa (17/6) dengan kenaikan 0,54% atau 38,26 poin, mencapai level 7.155,85. Pergerakan IHSG sepanjang hari terbilang fluktuatif sebelum akhirnya ditutup menguat. Penguatan ini, menurut Oktavianus Audi, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, terutama didorong oleh meredanya kekhawatiran investor terkait eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Audi menjelaskan bahwa seruan pemimpin dunia untuk mencapai kesepakatan damai dan menghindari penggunaan senjata nuklir telah diterima pasar secara positif, sehingga mengurangi sentimen negatif. Hal ini memberikan ruang bagi investor untuk kembali masuk pasar saham.
Di sisi lain, Hans Adisastra, Technical Analyst Trimegah Sekuritas, mencatat minimnya katalis domestik yang membatasi ruang gerak IHSG. Namun, pelemahan indeks dolar AS (DXY) dan penguatan nilai tukar rupiah memberikan sentimen positif yang cukup signifikan. Hans menambahkan bahwa ketegangan geopolitik sebelumnya mendorong aliran dana global ke aset safe-haven seperti energi dan emas. Penguatan rupiah juga patut diperhatikan, mengingat DXY berada di level terendah tiga tahun terakhir.
Untuk perdagangan Rabu (18/6), baik Audi maupun Hans memprediksi pergerakan IHSG cenderung konsolidatif, mengingat minimnya sentimen domestik baru. Hans memproyeksikan IHSG akan bergerak di rentang 7.090 – 7.266, sementara Audi memperkirakan pergerakan mixed dengan kecenderungan menguat terbatas, di antara support 7.100 dan resistance 7.200. Kedua analis sepakat bahwa pasar akan mencermati hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) dan perkembangan situasi geopolitik global.
Keputusan FOMC terkait kebijakan moneter The Fed akan menjadi penentu arah pasar, apakah bereaksi dovish atau hawkish. Selain itu, pelaku pasar juga akan memantau kebijakan bank sentral lainnya, termasuk Bank Indonesia (BI), serta perkembangan konflik Israel-Iran yang berpotensi berdampak pada sektor energi dan logistik global. Indikator teknikal seperti MACD, menurut Audi, masih menunjukkan pelemahan tren, sehingga pasar cenderung wait and see.
Menariknya, Hans merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan Rabu, antara lain PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dengan target harga Rp 1.750 dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan target Rp 1.715, mengingat prospek positif sektor energi dan petrokimia. Ia juga menyarankan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dengan target harga Rp 14.150, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dengan target Rp 580, dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dengan target Rp 244.
Sementara itu, Audi memberikan rekomendasi teknikal untuk dua saham:
1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
* Support: Rp 3.200
* Resistance: Rp 3.800
* Rekomendasi: Trading buy
[ANTM Chart by TradingView]
2. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
* Support: Rp 2.140
* Resistance: Rp 2.390
* Rekomendasi: Speculative buy
[MDKA Chart by TradingView]
Kesimpulannya, meskipun IHSG menutup perdagangan Selasa dengan positif, prospek Rabu diprediksi cenderung konsolidatif, menunggu kejelasan dari keputusan FOMC dan perkembangan geopolitik global. Analisis teknikal dari para ahli memberikan beberapa pilihan saham yang dapat dipertimbangkan investor.