IHSG Memerah Kontra Arah Bursa Asia: Sentimen Perdagangan AS-China Gagal Angkat Pasar Domestik
Meski sentimen positif menyelimuti bursa regional Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru tak mampu menahan tekanan pada perdagangan sesi pertama Rabu (11/6). Indeks saham acuan domestik ini terpantau memerah, berbeda arah dengan mayoritas pasar di kawasan.
Berdasarkan data RTI, IHSG tergelincir 0,43% atau setara 30,862 poin, menutup sesi di level 7.199,883. Pelemahan ini terjadi di tengah volume perdagangan yang cukup masif, mencapai 17 miliar saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp 8,79 triliun.
Kinerja negatif IHSG pada sesi pertama ini tercermin dari jumlah saham yang melemah, yakni 253 saham, sementara 301 saham menguat dan 242 saham stagnan. Penurunan indeks juga dipicu oleh lesunya tiga indeks sektoral utama. Sektor keuangan (IDX-Finance) memimpin pelemahan dengan koreksi 0,68%, disusul oleh sektor infrastruktur (IDX-Infra) yang turun 0,48%, serta sektor kesehatan (IDX-Health) yang tergerus 0,12%.
Di antara saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45, beberapa nama besar harus menelan pil pahit. Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) anjlok 4,47% ke posisi Rp 2.780. Tak ketinggalan, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) juga terkoreksi 2,81% menjadi Rp 7.775, serta PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang melemah 1,69% di harga Rp 4.080.
Namun, di tengah tekanan jual tersebut, beberapa saham LQ45 mampu tampil perkasa. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) melesat signifikan 12,56% mencapai Rp 466. Diikuti oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang naik 3,03% ke level Rp 68, dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang menguat 2,85% ke Rp 540.
Kontras dengan kondisi pasar domestik, mayoritas pasar saham Asia-Pasifik justru menunjukkan performa cemerlang pada perdagangan hari ini. Sentimen positif ini dipicu oleh optimisme investor yang membubung tinggi terkait kemajuan perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Perwakilan kedua negara adidaya tersebut telah mengonfirmasi bahwa kerangka kesepahaman penting telah berhasil dicapai. Kini, kesepakatan tersebut hanya tinggal menunggu persetujuan resmi dari Presiden masing-masing negara untuk diimplementasikan.
Howard Lutnick, negosiator utama dari pihak AS, menyatakan, “Kami telah mencapai kerangka implementasi Konsensus Jenewa dan pembicaraan antara kedua presiden.” Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Li Chenggang, perwakilan dagang internasional China sekaligus Wakil Menteri Perdagangan, yang mengindikasikan progres signifikan dalam diskusi.
Negosiasi krusial ini dilanjutkan untuk hari kedua di London. Sementara Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, telah meninggalkan forum, estafet pembahasan diserahkan sepenuhnya kepada Lutnick bersama Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, untuk finalisasi.
Optimisme atas kesepakatan dagang AS-China ini sontak mendorong mayoritas indeks saham regional ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini:
* Indeks CSI 300 China melesat 0,77%.
* Hang Seng Index Hong Kong menguat 0,9%.
* Nikkei 225 Jepang naik 0,45%, meskipun indeks Topix terpantau stagnan.
* Kospi Korea Selatan melonjak 0,71%, bahkan sempat menyentuh level tertinggi dalam 42 bulan.
* Kosdaq memimpin penguatan dengan lompatan 1,71%.
* S&P/ASX 200 Australia naik 0,29%, bahkan sempat mencetak rekor intraday.
* Nifty 50 India dibuka menguat 0,11%.