Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa perkasa, melanjutkan reli positifnya untuk hari keempat berturut-turut, sekaligus menembus kembali level psikologis 7.000. Ini menjadi sinyal optimisme yang kuat di tengah fluktuasi pasar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dihimpun via RTI, IHSG mencatatkan penguatan signifikan sebesar 0,88% atau bertambah 61,44 poin. Pada penutupan perdagangan Kamis (10/7/2025), indeks bertengger kokoh di posisi 7.005,3. Sepanjang sesi perdagangan, pergerakan IHSG didominasi oleh zona hijau, menunjukkan sentimen positif pasar. Indeks tercatat bergerak di rentang 6.955 sebagai level terendah dan menyentuh puncak 7.013.
Aktivitas perdagangan di BEI juga cukup ramai, dengan total volume transaksi saham mencapai 21,42 miliar lembar. Adapun nilai transaksi harian tercatat sebesar Rp 13,37 triliun. Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, sebanyak 375 saham berhasil menguat, sementara 204 saham mengalami pelemahan, dan 226 saham lainnya stagnan atau tidak bergerak.
Namun, di balik kegemilangan IHSG, sentimen negatif masih menyelimuti pergerakan investor asing. Mereka tercatat melanjutkan aksi jual bersih (net sell) secara signifikan, mencapai Rp 394,18 miliar di seluruh pasar. Fenomena net sell asing ini bukanlah hal baru, mengingat akumulasi penjualan bersih mereka selama sepekan terakhir perdagangan telah menembus angka fantastis Rp 2,44 triliun di seluruh pasar.
Meskipun demikian, ada beberapa saham menarik yang justru menjadi sasaran koleksi investor asing di tengah reli IHSG yang kian perkasa memasuki hari keempatnya. Ini menunjukkan selektivitas asing dalam memilih saham-saham tertentu yang dianggap berpotensi.
Berikut adalah 10 saham dengan nilai beli bersih (net buy) terbesar oleh investor asing pada perdagangan Kamis (10/7/2025):
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 89,53 miliar
2. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 43,63 miliar
3. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp 43,43 miliar
4. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 34,48 miliar
5. PT Astra International Tbk (ASII) Rp 25,73 miliar
6. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Rp 24,0 miliar
7. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Rp 17,36 miliar
8. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) Rp 10,02 miliar
9. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) Rp 8,01 miliar
10. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 6,43 miliar