Bapanas Temukan Ikan Asin Berformalin di Pasar Legi Solo, Pedagang Diimbau Waspada
Solo, Ragamharian.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) berhasil mengidentifikasi produk ikan asin yang terkontaminasi formalin dalam sebuah kegiatan sosialisasi keamanan pangan segar di Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, pada Rabu, 30 Juli 2025. Temuan ini terungkap setelah petugas melakukan pemeriksaan terhadap 15 sampel ikan asin yang dijual oleh para pedagang di pasar tersebut.
Andriko Noto Susanto, Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, menegaskan bahwa hasil analisis mereka menunjukkan indikasi kuat kandungan formalin pada ikan asin yang beredar di sejumlah lokasi, termasuk Pasar Legi. “Hasil analisis kami dari beberapa titik, termasuk Pasar Legi, terindikasi mengandung formalin,” ungkap Andriko.
Menyikapi temuan serius ini, Bapanas berkomitmen untuk mengintensifkan sosialisasi kepada pedagang agar ke depan mereka tidak lagi menjual produk ikan asin berbahaya tersebut. Langkah selanjutnya juga akan mencakup penataan rantai pasokan ikan asin, serta menyasar langsung produsen untuk memastikan penerapan sistem pengolahan pangan yang baik. Andriko dengan tegas mengingatkan, “Formalin itu untuk mayat, bukan manusia.”
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Solo, Eko Nugroho Isbandijarso, menambahkan detail mengenai hasil pemeriksaan di lapangan. Dari 15 sampel yang diambil, sembilan di antaranya positif mengandung formalin, sementara sisanya dinyatakan negatif. Sebagai tindak lanjut, kios-kios pedagang yang produknya terbukti mengandung formalin langsung ditempeli stiker berwarna merah, berbeda dengan stiker hijau untuk produk yang aman.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan membeli ikan asin. Eko Nugroho menjelaskan ciri-ciri ikan asin yang berformalin cenderung memiliki tampilan lebih bersih, lebih putih, dan teksturnya terasa keras. “Ikan asin berformalin juga lebih awet dan tampilannya lebih menarik,” ujarnya. Oleh karena itu, ia menyarankan konsumen untuk memperhatikan dengan cermat dan sebisa mungkin memilih ikan asin dengan warna yang lebih lembut, tidak terlalu putih seperti yang umumnya ditemukan pada produk berformalin.
