Berikut adalah artikel yang sudah ditingkatkan:
—
### Kusnaeni Soroti Dua Kunci Penting Timnas U-23 Indonesia Jelang Duel Penentuan Lawan Malaysia di Piala AFF U-23 2025
Jakarta – Jelang laga penentuan Grup A Piala AFF U-23 2025 melawan Malaysia, pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni menyoroti dua aspek krusial yang wajib diperhatikan Timnas U-23 Indonesia. Pertandingan vital ini dijadwalkan pada Senin, 21 Juni 2025, pukul 20.00 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Aspek pertama yang ditekankan Kusnaeni adalah faktor mental. “Pertandingan besok (hari ini) sangat krusial bagi Malaysia. Mereka dipastikan akan tampil sangat ngotot,” ujar Kusnaeni, seperti dikutip dari *Tempo*, Minggu, 20 Juni 2025. Harimau Malaya Muda saat ini menduduki peringkat ketiga Grup A dengan tiga poin, hasil kemenangan telak 7-1 atas Brunei Darussalam setelah sebelumnya takluk 0-2 dari Filipina. Posisi ini memaksa mereka meraih kemenangan untuk menjaga asa lolos ke semifinal.
Berbeda dengan Timnas U-23 Indonesia yang memuncaki klasemen Grup A dengan enam poin dari dua kemenangan meyakinkan (8-0 vs Brunei dan 1-0 vs Filipina), posisi Garuda Muda lebih diuntungkan. Meski masih memiliki peluang lolos sebagai *runner-up* terbaik jika kalah, Kusnaeni mengingatkan bahwa motivasi tinggi Malaysia akan membuat skuad asuhan Nafuzi Zain bermain habis-habisan. “Pemain kita harus tidak terpancing emosi dan tetap fokus,” tegasnya, menyoroti pentingnya ketenangan menghadapi gempuran lawan.
Masalah kedua yang disoroti Kusnaeni adalah penyelesaian akhir. Saat menghadapi Filipina, Garuda Muda kesulitan menembus pertahanan lawan. Tercatat, Jens Raven dan kawan-kawan memiliki 13 peluang dengan tujuh di antaranya mengarah ke gawang, namun tak satupun berhasil menjadi gol. Kemenangan 1-0 atas Filipina justru datang dari gol bunuh diri Jaime Rosquillo, yang bermula dari lemparan ke dalam Robi Darwis. “Aspek ini mutlak harus diperbaiki,” tandas Kusnaeni.
Kusnaeni optimistis pelatih Gerald Vanenburg akan melakukan penyesuaian untuk meningkatkan efektivitas lini depan. Rotasi empat pemain saat melawan Filipina, menurutnya, adalah keputusan yang tepat untuk menjaga kebugaran pemain jelang laga krusial ini. Lebih lanjut, ia menyarankan agar tim pelatih dapat memadukan komposisi terbaik dari dua pertandingan sebelumnya. “Penyelesaian akhir saat melawan Brunei Darussalam jauh lebih baik, meskipun kualitas pertahanan lawan belum teruji,” imbuhnya, menekankan pentingnya menemukan formula serangan yang tajam.
Kusnaeni juga menyoroti soliditas lini tengah Garuda Muda yang digawangi Robi Darwis, Toni Firmansyah, dan Arkhan Fikri. “Soliditas ini bisa menjadi kunci utama kita menghadapi Malaysia,” ujarnya. Ia memprediksi Malaysia di bawah asuhan Nafuzi Zain akan menerapkan strategi *middle block*, mengonsentrasikan pemain di lini tengah untuk mematahkan alur serangan Timnas U-23 Indonesia dan merebut dominasi. “Pertarungan sesungguhnya akan terjadi di lini tengah,” tegasnya. Oleh karena itu, performa apik lini tengah harus dipertahankan, dan para penyerang seperti Jens Raven diharapkan ikut berkontribusi membantu di area ini untuk membongkar pertahanan berlapis lawan. “Strategi ini harus diantisipasi dengan cermat oleh pelatih Gerald Vanenburg,” imbuhnya.
Meski demikian, lini pertahanan Garuda Muda juga terbukti tangguh saat menghadapi serangan cepat Filipina. Nama-nama seperti Kadek Arel Priyatna dan Kakang Rudianto menunjukkan kualitasnya dalam menghalau ancaman, membuktikan lini belakang semakin teruji.
Menutup analisanya, Kusnaeni mengingatkan agar Gerald Vanenburg dan timnya tidak terpecah fokus memikirkan calon lawan di semifinal, yang berpotensi datang dari Thailand atau Vietnam. “Fokus penuh harus diberikan pada pertandingan krusial melawan Malaysia ini,” sarannya.
Secara bersamaan, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Filipina akan menghadapi Brunei Darussalam. Dengan tiga poin yang didapat dari kemenangan 2-0 atas Malaysia, Filipina juga memiliki peluang besar untuk lolos ke semifinal, menambah kompleksitas persaingan di Grup A.
—
